70. Coups

10.6K 1.1K 19
                                    

Requested by Kimmykis

"Biar kujemput, kau tunggu di sana. Jangan kemana-mana." Ujar kekasihmu di ujung sana sebelum memutuskan sambungan telepon secara sepihak.

Kau menatap layar handponemu sebelum memasukannya ke dalam tasmu.

Kau menatap ke arah luar gedung percetakan yang basah karena hujan. Kau baru saja menyerahkan draft buku novelmu yang baru dan ketika sedang bertemu sang editor, tiba-tiba saja turun hujan.

Berhubung kau masih kuliah dan terbiasa menggunakan bus, kau pun tidak bisa pulang. Untunglah kekasihmu bisa menjemputmu.

Kau diam di cafe yang ada di lantai 1 gedung tersebut setelah memesan kopi untuk Seungcheol dan memesan green tea untukmu.

Kau memutuskan untuk membuka laptopmu untuk mengetik kelanjutan draft novel barumu. 30 menit kemudian kau melihat mobil Seungcheol berhenti tepat di depan pintu cafe tempatmu berada. Ia berhenti tepat di bagian yang tidak terkena air hujan lalu keluar dari mobil seraya tersenyum padamu dari arah kaca cafe.

Seungcheol, kekasihmu itu selalu menuempatkan dirinya untuk menjemputmu diluar jadwal kuliahnya yang cukup padat. Ia juga sangat perhatian padamu sehingga kau merasa beruntung memiliki kekasih sepertinya.

Kau melambaikan tanganmu padanya sebelum membereskan barang-barangmu dan segera menghampirinya dengan membawa minuman kalian.

"Menunggu lama?" Tanyanya seraya membukakan pintu untukmu.

"Tidak." Jawabmu seraya menyerahkan minumannya lalu masuk ke dalam mobil.

Kau melihatnya berjalan memutar sebelum masuk ke dalam mobil.

Ia meraih selimut yang biasanya ia letakan di dalam mobil untukmu dan menukarnya dengan barang bawaanmu.

Kau tersenyum kecil ketika ia menyampirkan selimut tersebut di pahamu dan meletakan tasmu di jok belakang.

"Bagaimana hasilnya?" Tanyanya ketika mobil sudah melaju.

"Begitulah." Jawabmu singkat.

Seungcheol melirik ke arahmu lalu meraih tanganmu dan menggenggamnya.

"Tanganmu dingin sekali." Ujarnya seraya menggenggam tanganmu semakin erat.

"Benarkah?" Tanyamu seraya memegang pipimu dengan tangan yang bebas. "Oh benar juga."

Seungcheol tersenyum sebelum melepaskan genggaman tangannya dan menyalakan heater sebelum kembali menggenggam tangamu.

"Sudah kubilang jangan pakai pakaian yang tipis selama musim gugur." Ujarnya tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan di hadapannya.

"Iya, iya..." Jawabmu yang sudah hafal benar kebiasaannya mengomel seperti ayahmu.

"(Y/n), aku serius."

"Iya aku tahu, tapi kan aku tidak mungkin selalu memakai jaket setiap kali aku keluar rumah." Ujarmu seraya mengangkat tangannya dan menempelkannya di pipimu.

Seungcheol menghentikan mobilnya tepat ketika lampu lalu lintas berganti menjadi merah.

Ia menatapmu sebelum melepaskan genggaman tangan kalian dan mengusap puncak kepalamu. "Aku tahu, tapi pastikan kalau kau tetap hangat ok? Aku tidak mau kau sakit."

Kau mengangguk kecil dan tubuhnya mendekat padamu.

Kau menatapnya bingung namun ia tidak peduli, ia mengecup bibirmu singkat lalu kembali fokus pada jalanan dihadapannya karena lampu lalu lintas sudah berganti lagi menjadi hijau.

"Seungcheol-ah!" Serumu tak percaya dengan tindakannya barusan.

Ia tertawa kecil seraya sesekali melirik ke arahmu.

"Kau terlihat kedinginan jadi aku berusaha menghangatkanmu." Ujarnya. "Apakah berhasil?"

"Sangat!" Ujarmu seraya menutupi wajahmu. "Sekarang aku kepanasan, bisa kau matikan heaternya?"

"Tentu." Ujarnya seraya mematikan heater dan meraih tanganmu, menyingkirkannya dari wajahmu yang merona dan tersenyum geli.

"Kau cantik." Ujarnya seraya mencium punggung tanganmu.

"Seungcheol-ah, apa kau ingin membuatku mati karena kepanasan?" Tanyamu seraya menarik tanganmu darinya.

Ia tertawa puas tanpa melihat ke arahmu.

"Bukankah kau membuat cerita yang sama seperti ini?" Tanyanya geli.

"Memang iya, tapi mengalaminya secara langsung tidak baik untuk hatiku." Jawabmu dengan bibir mengerucut.

Seungcheol kembali tertawa namun ia tidak lagi menggodamu.

"Apa kau cukup tidur?" Tanyanya. "Kalau tidak kau bisa tidur sekarang, biar nanti kubangunkan."

"Aku memang kurang tidur tapi tak apa, lebih baik aku mengobrol denganmu." Jawabmu seraya menatap jalanan di hadapanmu.

Seungcheol menatapmu sekilas namun tidak menjawab apapun. Ia sengaja tidak mengajakmu bicara lagi karena ia tahu bahwa kau akan terlelap begitu saja.

Dan benar saja, tak sampai 10 menit kau sudah tertidur dengan pulas. Seungcheol tersenyum geli sebelum menepikan mobilnya.

Ia membuka sabuk pengamannya lalu mencondongkan tubuhnya ke arahmu. Ia menyetel kursimu ke posisi tidur, membuatmu berada di posisi tidur yang lebih nyaman.

Ia kemudian menarik selimut yang ia sampirkan di pahamu tadi agar menutupi seluruh tubuhmu. Ia merapihkan rambutmu sebelum mengecup keningmu dengan lembut lalu ia kembali ke posisi awalnya, memakai sabuk pengamannya kembali, dan melanjutkan perjalanan ke rumahmu.

♡♡♡♡♡

킅!
Semoga suka yaaa 😊
Siapa yg ga sabar nungguin comeback tggl 6 nanti?
Aku pengen cepet" dengerin main track.a sama track no 5 nih 🙄😶
Kalian gimana?

a sama track no 5 nih 🙄😶Kalian gimana?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seventeen Imagine Season 2 [REQ CLOSED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang