127. Mingyu

8.9K 879 17
                                    

Requested by Zikoluv

"Apa kau baik-baik saja, (Y/n)?" tanya Mingyu saat ia melihat wajahmu yang pucat padahal kau baru saja bangun tidur. Ia segera melepaskan celemeknya dan mencuci tangannya sebelum menghampirimu.

Kau tersenyum lemah padanya sebelum menutup hidungmu. "Mingyu, maaf tapi..."

"Kenapa kau kemari? Bukankah kau mual ketika menghirup bau masakan?" ujarnya seraya mengantarmu kembali ke kamar. "Lebih baik kau diam di kamar saja. Nanti aku bawakan makananmu."

"Aku kaget karena kau tidak ada di sampingku saat aku bangun," jawabmu seraya duduk di tepi ranjang.

"Maaf, tapi aku dengar dari ibuku kalau kau harus makan makanan yang bernutrisi. Karena itulah aku masak. Oh iya, apakah kau mual? Perlu kubuatkan teh hangat?"

Kau menggeleng pelan seraya berujar, "Sedikit, tapi aku akan baik-baik saja setelah aku tidur sebentar lagi."

"Kalau begitu tidurlah lagi, nanti kubangunkan," katanya seraya mendorongmu hingga kau berbaring. Mingyu kemudian menyelimutimu dan mengusap rambutmu dengan lembut seraya tersenyum. "Tidurlah," ujarnya sebelum mengecup keningmu.

Kau mengangguk seraya menatapnya yang segera berdiri dan berjalan keluar dari kamar. Kau masih tidak mempercayai bagaimana Mingyu bisa berubah dari yang tadinya dingin menjadi sangat perhatian.

Seminggu yang lalu.

"Mingyu, bisakah kau membawa selimutmu ke ruang cuci?" tanyamu seraya melongokkan kepalamu dari ruang tamu ke dalam kamarnya.

Mingyu, suamimu yang sedang bermain handphone, tidak menjawab apapun melainkan menendang selimutnya hingga jatuh ke bawah.

Kau menghela nafas panjang sebelum membuka pintu kamarnya lebar-lebar dan masuk seraya bergumam, "Permisi."

Walaupun kau dan Mingyu sudah menikah selama 5 bulan, kalian masih tidur di kamar yang berbeda. Pernikahan kalian terjadi karena keinginan orangtua Mingyu dan juga orangtuamu karena ingin menjalin kerjasama yang menguntungkan untuk masing-masing perusahaan.

Kehidupan pernikahan kalian bisa dibilang kering. Tidak ada obrolan panjang, yang ada hanyalah keheningan atau gerutuan dan terkadang kalian mengobrol mengenai keadaan perusahaan masing-masing tapi tidak ada obrolan yang lebih mendalam daripada itu.

Hanya dua kali kalian melakukan hubungan seksual, yang pertama karena kesalahan orangtua kalian yang memaksa kalian minum alkohol hingga mabuk saat liburan bersama. Yang kedua adalah ketika Mingyu terbawa emosi akibat masalah di kantor. Saat itu ia pulang dalam keadaan frustasi dan kau tidak sengaja menyinggungnya yang tidak pernah bersikap layaknya seorang suami di depan orangtuamu.

Kau sendiri sebenarnya tidak puas dengan hubunganmu dengan Mingyu. Kau menyukainya walaupun ia bersikap dingin padamu dan tidak memperhatikanmu. Memang benar yang namanya cinta itu buta, buktinya dengan semua perlakuan Mingyu padamu, kau masih bisa jatuh cinta padanya. Mingyu sendiri sebenarnya cukup baik, ia bisa menyediakan semua kebutuhanmu tanpa kau pinta, ia selalu menjemputmu dan ia tetap menghabiskan waktunya denganmu setiap akhir pekan walaupun sambil menggerutu. Ia juga selalu membantu membereskan rumah jika ia sempat.

Kau berjongkok untuk mengambil selimut Mingyu yang cukup tebal dan saat kau akan berdiri tiba-tiba saja pandanganmu kabur dan kau kehilangan seluruh tenagamu. Kau segera jatuh terduduk di lantai seraya menutup matamu dan terdiam cukup lama.

"Apa yang kau lakukan?" ujar Mingyu tanpa ada sedikitpun nada peduli dalam suaranya.

Kau tidak menjawab melainkan berusaha untuk berdiri, tapi nampaknya seluruh tenagamu menghilang tak berbekas.

Seventeen Imagine Season 2 [REQ CLOSED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang