73. Woozi

10.6K 1.1K 25
                                    

Requested by yaniiLestari

Kau menggeliat kecil sebelum membuka matamu secara perlahan dan menemukan kekasihmu sedang tersenyum seraya menatapmu.

Kau mengerjapkan matamu bingung, kau bahkan mengusap matamu sebelum menatapnya lagi.

"Oppa? Apa yang oppa lakukan di kamarku?" Tanyamu tak yakin.

"Kamarmu? Ini kamarku, apa kau masih bermimpi?" Tanyanya geli.

Kau melihat ke belakangnya dimana ada sebuah ranjang susun di sana sebelum menatap ke atas dimana terdapat besi yang sepertinya juga merupakan bagian dari ranjang susun.

"Kemarin malam hujan deras dan kau tidak bisa pulang, ingat? Setelah itu Seungcheol hyung mengusulkan agar kau menginap di sini."

Ah benar juga! Kemarin malam kau mampir ke dorm Seventeen, idol yang beranggotakan 13 orang. Salah satu diantara anggota grup tersebut adalah kekasihmu, Lee Jihoon atau yang terkenal dengan nama Woozi. Kalian bertemu ketika masih SMA dan ketika karirnya sudah stabil, ia menyatakan perasaannya padamu.

Minggu ini mereka memang tidak ada kegiatan apapun, oleh karena itu Jihoon mengandangmu untuk berkunjung ke dormnya. Sialnya setelah kau menghabiskan waktumu sejak pagi bersama Jihoon, hujan turun dengan derasnya membuatmu tidak dapat pulang ke rumah.

"Bukankah kemarin malam aku tidur di sofa setelah menonton drama?" Tanyamu seraya mengingat-ingat lagi kejadian kemarin malam.

"Mana mungkin aku membiarkanmu tidur di sofa sedangkan aku tidur di ranjangku. Memangnya aku gila?" Jawab Jihoon seraya mencubit hidungmu.

Kau mengerucutkan bibirmu ketika ia tertawa kecil setelah berhasil mencubit hidungmu. Ia pun menarikmu dalam pelukannya.

Mau tak mau kau pun tersenyum simpul sebelum merapatkan tubuhmu padanya dan membalas pelukannya.

"Jangan sampai wajahmu menempel pada bajuku karena ada bekas air liur di samping bibirmu." Ujar Jihoon.

"Jangan bercanda, aku tahu oppa berbohong." Balasmu tapi kau tetap menjauh darinya seraya mengusap daerah sekitar bibirmu, siapa tahu perkataannya benar.

Jihoon mentapamu sebelum tertawa. "Kau ini benar-benar..."

Ia memelukmu kembali kali ini lebih kuat hingga kau merasakan tubuhmu tidak bisa bergerak.

"Ini masih pagi, bisakah kalian pergi keluar dan tidak membuat keributan?" Seru seseorang dari belakang Jihoon yang kau kenali sebagai suara Seungcheol.

Jihoon berdecak kesal sebelum menoleh ke arah Seungcheol. "Seharusnya Hyung tidak menguping percakapan kami."

"Hah?" Hening sejenak sebelum Seungcheol melanjutkan dengan nada menggoda. "Bagaimana mungkin aku tidak menguping saat suara (Y/n) terdengar sangat manis? Apalagi di pagi hari di dorm yang tidak pernah di kunjungi oleh wanita?"

Kau tersenyum mendengar perkataan Seungcheol mengenai suaramu dan Jihoon melihatnya.

Ia segera menatapmu tajam.

"Kau senang dengan godaan Seungcheol hyung?" Tanyanya tak percaya.

"Siapa yang benci jika dirinya dipuji?" Balasmu masih tersenyum.

"Jihoon-ah, apa kau mau belajar memuji (Y/n) dariku? Kurasa ia akan semakin suka denganmu." Ujar Seungcheol yang entah sejak kapan sudah berada di sisi ranjang Jihoon.

Jihoon sendiri langsung menarik selimutnya untuk menutupi tubuh dan kepalamu.

"Oppa?" Serumu seraya berusaha membuka selimut tersebut namun Jihoon menahannya.

Seventeen Imagine Season 2 [REQ CLOSED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang