Requested by Kanayys jhyxhan yutachixx
"(Y/n), apa lagi yang ingin kau ambil?"
"Biar aku saja yang ambil. Kau tidak perlu melakukan semuanya untukku Jun."
"Tapi ini berbahaya, bagaimana jika kau jatuh?" Seru Jun dari atas tangga sedangkan kau memegangi tangga yang ia pakai untuk mengambil barang-barang yang akan kalian jual pada acara charity besok.
"Dan kau akan terlambat." Ujarmu seraya memutar bola matamu.
"Terlambat sebentar bukanlah masalah." Ujar Jun. "Cepat katakan, apa lagi yang harus kuambil?"
"Sudah cukup." Ujarmu. "Turunlah."
"Kau yakin?"
"Iya."
Jun diam menatapmu dari atas sebelum akhirnya turun dengan sebuah kotak nesar berisi buku-buku lama.
Setelah ia turun dan berada di sampingmu, ia menatapmu penuh selidik. "Benar hanya ini yang perlu diambil?"
Kau mengangguk kecil. "Iya, kurasa ini saja cukup untuk acara besok."
"Jangan sampai aku menemukan kau naik ke atas sendirian." Jun menatapmu seraya mengusap puncak kepalamu.
"Kau terlalu berlebihan Jun, aku masih bisa melakukan semuanya sendirian. Kenapa kau selalu melarangku melakukan ini itu?"
"Karena aku khawatir terjadi sesuatu padamu."
"Seperti?"
"Seperti waktu kau jatuh terpeleset saat kau mencuci kamar mandi, saat kau jatuh tertimpa buku karena berusaha mengambil buku yang ada di paling atas dengan melompat? Ah jangan lupakan juga kau hampir dipukul oleh seorang pria karna kau ikut campur masalahnya dengan kekasihnya?"
Kau berdeham kecil mendengar perkataan Jun. "Tapi kan tidak selalu begitu."
"Oh ya? Bukankah itu karena aku selalu menjagamu?"
Kau mengerang kesal dan memilih untuk mengabaikannya.
Jun menghela nafas panjang sebelum mengusap puncak kepalamu lagi. "Aku hanya ingin memastikan bahwa kau ini aman."
Kau mengerucutkan bibirmu sedangkan Jun membungkuk dan memperhatikan wajahmu baik-baik.
"Kau tahu kalau aku mencintaimu bukan?"
Kau mengangguk.
"Kalau begitu biarkan aku menjagamu." Ujar Jun lembut.
Mau tak mau kaupun menyerah dan mengangguk.
Jun tersenyum simpul lalu mengecup bibirmu singkat.
"Sekarang aku harus pergi bekerja, bisakah kau berjanji padaku untuk tidak melakukan hal-hal berbahaya selama aku pergi?"
Kau mengangguk.
"Termasuk memanjat tangga ini." Ujar Jun seraya menunjuk tangga yang tadi dinaikinya.
"Iya aku janji." Jawabmu singkat.
Jun kemudian menarikmu dalam pelukannya.
"Jun, bukankah kau harus pergi?"
"Biarkan aku mengisi energiku dulu."
Kau tersenyum simpul mendengarnya dan Jun ikut tersenyum.
"Akhirnya kau tersenyum juga."
"Hm?"
"Aku tahu kalau aku terlalu berlebihan dalam menjagamu." Ujar Jun seraya menatapmu dalam-dalam. "Tapi aku hanya ingin istriku ini selalu dalam keadaan aman sehingga ia bisa selalu tersenyum."
Kau meraih pinggangnya dan memeluknya dengan erat. "Aku tahu."
"Ada apa denganmu hari ini? Kenapa kau sangat pengertian?" Tanyanya seraya memelukmu erat.
"Haruskah aku berhenti?" Tanyamu berusaha menggodanya.
"Sayangnya iya karena aku harus pergi bekerja sekarang." Ujarnya dengan nada keberatan.
Kau tersenyum lalu menjauh darinya. "Kalau begitu pergilah."
"Kau mengusirku?"
"Ung."
Jun tersenyum lalu mengusap pipimu dengan lembut. "Kalau begitu aku pergi dulu. Sampai bertemu nanti sore."
Kau mengangguk sebelum mengecup bibirnya singkat. "Selamat jalan."
"Ingat janjimu." Ujarnya sebelum berbalik dan pergi meninggalkanmu.
"Iya, iya." Jawabmu seraya melambaikan tanganmu.
Setelah ia pergi kau menatap kotak yang tadi Jun bawa turun. "Nah sekarang ayo kita bekerja."
♡♡♡♡♡
Done
Semoga suka yaaa 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Imagine Season 2 [REQ CLOSED]
FanficNext Season from "Seventeen Imagine" For Indonesia Carat Only All the pict I used're not mine! I save it from Seventeen Masternim twitter account. It's their picture not mine, if you want to know who's take that photo just look at the watermark on t...