Requested by bononi_vernon 21Gabriela
"Ingat! Yang teriak pertama kali harus menuruti permintaan yang menang." Seru Seokmin seraya mematikan lampu ruang tengah.
Sebenarnya kau sangat membenci film horror dan sempat menolak ajakan Seokmin ketika ia mengajakmu menonton. Konyolnya ia mengolok-olokmu sebagai seorang penakut karena menolak ajakkannya. Ia terus mengolok-olokmu hampir setiap hari sehingga kau kesal dan pada akhirnya kau memutuskan untuk menerima ajakannya.
Dan disinilah kau sekarang. Duduk di ruang tengah rumahnya dengan sebuah bantal di pangkuanmu. Orangtua Seokmin sempat mengingatkan Seokmin agar tidak menonton dengan keadaan gelap dan juga dengan volume suara besar sebelum mereka pamit untuk menghadiri pesta dengan teman-teman mereka di malam minggu.
Tak lupa mereka juga mengingatkan agar Seokmin tidak menggodamu terlalu jauh yang langsung dibalas dengan jawaban "(Y/n) itu pacarku jadi aku berhak menggodanya. Apalagi hari ini malam minggu dan dia akan menginap setelah menonton film horror! Aku tidak mungkin tidak menggodanya."
Kau dan Seokmin menunggu hingga kedua orangtuanya pergi barulah ia mempersiapkan TV dan DVD di ruang tengah.
"Siapa takut." Balasmu dengan lidah terjulur padanya.
Seokmin segera menghampirimu dan duduk di sampingmu sebelum mengambil remote dan menekan tombol play.
Selama 20 menit pertama kau dan Seokmin sama-sama fokus pada layar televisi namun ketika adegan mengejutkan mulai muncul sedikit demi sedikit, kau mulai memeluk bantal yang tadinya ada di pangkuanmu.
Tak butuh waktu lama hingga sesosok hantu mengerikan muncul secara close up. Kau menggigit bibir bawahmu dan menutupi wajahmu dengan bantal untuk menahan teriakan kagetmu namun Seokmin malah menarik bantalmu dan ikut menyembunyikan wajahnya di balik bantal.
"Hei, ini bantalku." Ujarmu seraya mendorongnya.
"Biarkan aku memakainya." Ujarnya tanpa berniat untuk menjauh.
Kau berdecak kesal lalu mengintip sedikit dari balik bantal ke arah televisi.
"Hantunya sudah tidak ada." Ujarmu seraya merebut bantal tersebut dari tangannya.
Baru saja kau meletakan kembali bantal tersebut di pangkuanmu, wajah sang hantu kembali muncul di layar dengan suara teriakan yang sangat keras. Seokmin berteriak terlebih dahulu seraya memelukmu sehingga membuatmu lebih kaget dan ikut berteriak bersamanya.
Bodohnya lagi, Seokmin lupa menyingkirkan remote DVD sehingga ia tak sengaja menekan tombol pause dan wajah mengerikan sang hantu terpampang di layar.
"Ya! Matikan, matikan!" Serumu seraya menutup mata.
"Kau saja yang matikan!" Balasnya masih memelukmu.
"REMOTENYA ADA DI SAMPINGMU!" Serumu seraya mendorongnya.
"MANA???" Kau melihatnya meraba-raba ke sampingnya dengan mata tertutup.
Setelah menemukan remote, Seokmin asal menekan tombol remote dan hantu tersebut kembali bergerak dengan diiringi suara mengerikan.
Kau merutuki kebodohan Seokmin dan merebut remote tersebut dari tangannya kemudian menekan tombol off sebelum melempar remote tersebut ke sembarang arah dengan wajah lega.
Kau lalu menatap Seokmin yang memegangi dadanya dengan wajah tegang.
"Tadi itu mengagetkan." Ujarnya tanpa menatapmu.
"Yang mengagetkan itu teriakanmu!" Serumu seraya memukulnya dengan bantal. "Kalau kau juga takut kenapa kau mengajakku nonton film horror?"
Seokmin lalu menatapmu dengan senyum canggung. "Kudengar perempuan suka memeluk pacarnya kalau sedang ketakutan ketika nonton film horror."
Kau tak percaya dengan apa yang dikatakannya. "Jadi maksudmu mengajakku nonton film horror..."
"Supaya kau memelukku dan aku bisa berlagak berani di depanmu." Jawabnya sambil menggaruk tenggkuk lehernya. "Tapi nyatanya malah aku yang memelukmu."
Kau menatapnya geli sebelum memeluknya. "Kalau kau mau aku memelukmu, kau bisa memintanya. Bagiku kau sudah cukup berani kok."
Seokmin tersenyum kecil lalu membalas pelukanmu. "Maafkan aku."
"Untuk apa?"
"Karena memaksamu menonton film horror."
"Lupakan saja."
Seokmin lalu melepaskan pelukannya dan menatapmu. "Sesuai janji, karena aku yang teriak pertama kali, aku akan memenuhi permintaanmu."
Kau menatapnya lalu berpikir sejenak. "Permintaanku adalah kau harus menemaniku tidur malam ini dan memelukku sampai pagi."
Seokmin tersenyum lembut lalu mencium pipimu. "Tentu saja."
Kau lalu menatap sekeliling ruangan yang masih gelap gulita.
"Bisa kita nyalakan lampunya sekarang? Aku masih terbayang wajah hantu yang tadi." Pintamu.
"Oh tentu." Seokmin segera bangkit berdiri dan menyalakan lampu.
Kaupun mengambil remote TV dan memindahkan salurannya ke saluran TV biasa yang menampilkan acara musik.
Namun karena lupa mengecilkan volume, suara musik yang keras mengagetkanmu dan Seokmin.
Seokmin yang sedang berjalan ke arah dapur segera berlari ke arahmu sambil berteriak keras lalu memelukmu.
Kau yang bergerak cepat untuk mengecilkan volume TV sangat terkejut ketika Seokmin memelukmu dengan kasar hingga kalian jatuh dari sofa.
"Seokmin-ah!" Serumu kesakitan.
"Ow.. maaf."
Kau memutar bola matamu seraya menatapnya dengan senyum geli. Kaupun mengecup singkat bibirnya. "Kau ini penakut sekali sih."
Kau melihat Seokmin memberengut kesal dan itu membuatmu tertawa.
Memang, punya pacar seperti Seokmin tidak akan pernah membosankan.
♡♡♡♡♡
Semoga suka 😁😁
Masih belum pro bikin yg genrenya romance + comedy
Moga ga mengecewakan ya 🙇
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Imagine Season 2 [REQ CLOSED]
FanfictionNext Season from "Seventeen Imagine" For Indonesia Carat Only All the pict I used're not mine! I save it from Seventeen Masternim twitter account. It's their picture not mine, if you want to know who's take that photo just look at the watermark on t...