Requested by haneul95_ nadyaharput
"Selamat siang." Sapa seorang suster padamu.
Kau membalas sapaannya dengan mengangguk seraya tersenyum lebar padanya.
"Apakah Dokter Jeon ada di ruangannya?" Tanyamu padanya tepat sebelum kau berbelok ke arah lorong di mana ruang dokter-dokter berada.
"Saya rasa tadi saya melihatnya berjalan ke arah ruang dokter." Jawabnya.
Kaupun mengangguk padanya sebelum membungkuk padanya dan berbelok ke arah lorong menuju ruang dokter.
Kau berjalan ke arah ruangan dimana kekasihmu berada. Kau sampai di depan pintu kaca ruangan yang kau tuju. Di sampingnya tercantum nama kekasihmu, Jeon Wonwoo.
Kau mengintip ke dalam lewat pintu kaca yang bagian tengahnya lebih buram dari pada bagian atasnya. Kau harus berjinjit seraya mendongak untuk melihat ke dalam. Sayangnya kau tidak menemukan keberadaan kekasihmu di dalam sana.
"Apakah jadwal prakteknya belum selesai?" Gumammu masih sambil mengintip ke dalam.
Kau tidak menyadari bahwa sedari tadi seseorang memperhatikanmu dengan senyuman geli terukir di bibirnya.
Ia berjalan mendekatimu dan ikut mengintip ke dalam tanpa perlu bersusah payah sepertimu namun karena terlalu asik dengan kegiatanmu sendiri, kau masih tidak menyadarinya yang menatapmu dengan tatapan geli.
"Sepertinya Wonwoo tidak bisa masuk karena takut dengan stalker yang mengintai ruangannya." Ujar orang tersebut di sampingmu.
Suara rendahnya yang terdengar sangat dekat denganmu membuatmu terlonjak dan berbalik menghadapnya dengan tubuhmu menempel di pintu kaca.
Kau menatap orang tersebut dengan mata terbelalak.
Wonwoo tertawa kecil melihat reaksimu.
"Jeon Wonwoo!" Serumu kesal setelah mengetahui orang tersebut.
Wonwoo menggelengkan kepalanya seraya tersenyum sebelum bergerak maju seakan-akan ingin memelukmu, namun yang ia lakukan hanyalah menempelkan IDnya di gagang pintu yang berada di belakangmu. Pintu tersebut langsung mengeluarkan bunyi yang menandakan bahwa kunci telah terbuka.
Ia kemudian menatapmu dengan ekspresi datar.
"Apa?" Tanyamu masih sedikit kesal karena ia mengejutkanmu tadi.
"Aku serius dengan perkataanku tadi bahwa aku tidak bisa masuk ke dalam ruanganku karena stalker sepertimu menghalangi jalanku masuk."
Kau berdecak kesal sebelum memutar tubuhmu dan masuk ke dalam ruangannya.
Wonwoo mengikutimu masuk dengan ekspresi geli.
"Bercandamu tidak lucu." Ujarmu seraya duduk di kursinya yang ada di belakang meja besar.
Wonwoo menatapmu sekilas sebelum membuka jas dokternya dan menggantungnya di tempat yang tersedia. Kau melihatnya masih memakai baju operasi yang menandakan ia baru saja dari ruang operasi entah ia yang melakukan operasi atau orang lain.
Ia lalu berjalan menghampirimu.
"Itu tempatku, tempatmu disana." Ujarnya seraya memutar kursi yang kau duduki dengan tangan kanannya menunjuk ke arah sofa.
Kau tersenyum seraya menggelengkan kepalamu. "Tidak mau."
Wonwoo menatapmu tak percaya sebelum menarik tubuhmu dan membuatmu berdiri secara paksa sebelum menduduki kursinya. Ia tidak berhenti sampai di situ, ia kemudian menarikmu untuk duduk di pangkuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Imagine Season 2 [REQ CLOSED]
FanficNext Season from "Seventeen Imagine" For Indonesia Carat Only All the pict I used're not mine! I save it from Seventeen Masternim twitter account. It's their picture not mine, if you want to know who's take that photo just look at the watermark on t...