104. Wonwoo

11K 1.1K 47
                                    

Requested by Necromancer99

Lagi-lagi kau mendapati Wonwoo, si kutu buku, sedang mengikutimu menuju rumah sakit kecil yang ada di kampus kalian. Lorong yang menghubungkan rumah sakit dengan gedung fakultasmu itu cukup sepi dan rasanya semakin mengerikan ketika tahu kalau Wonwoo mengikutimu.

Hal ini bermula sejak bulan lalu, saat kau tak sengaja melihat suatu pemandangan yang sangat tidak mengenakan dimana kau melihat penembakan tak jauh dari kampusmu. Saat itu kau baru saja selesai bekerja di suatu minimarket dekat kampus dan sedang dalam perjalanan pulang. Penembakan tersebut berlangsung cepat tanpa suara dan orang yang ditembak langsung mati seketika.

Saat kau hendak melarikan diri dari tempat tersebut, sosok sang penembak segera menghadangmu dan mengacungkan pistolnya ke arah kepalamu. Berhubung waktu itu jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, rasanya akan sia-sia jika kau berteriak meminta tolong oleh karena itu satu-satunya cara yang terlintas di benakmu adalah memohon pada orang tersebut untuk melepaskanmu. Betapa terkejutnya dirimu saat mendapati sosok tersebut adalah salah satu mahasiswa di kampusmu, Jeon Wonwoo, pria yang selalu sendirian dengan kacamata super tebal dan besar menutupi wajahnya serta selalu membawa buku kemana-mana.

Semua orang pasti berpikiran bahwa Wonwoo adalah sosok yang lemah namun kenyataannya ia adalah seorang pembunuh bayaran. Malam itu Wonwoo melepaskanmu namun dengan syarat bahwa ia akan mengawasimu dan jika kau terlihat mencurigakan sedikit saja maka ia akan membunuhmu.

Kau menghela nafas panjang sebelum memasuki sebuah ruangan khusus untuk praktek mahasiswa yang ternyata kosong. Seharusnya semua mahasiswa kedokteran angkatanmu termasuk dirimu ada di ruangan ini untuk rapat, atau begitulah isi pesan yang kau terima pagi ini dari salah satu temanmu. Tiba-tiba saja kau mendengar pintu di belakangmu tertutup dan terkunci. Tubuhmu langsung menegang dan ketakutan melanda dirimu, kau jelas mengetahui siapa yang mengunci pintu tersebut.

"(Y/n), kau tahu? Kau ini terlalu polos, jika aku ingin membunuhmu sekarang maka aku akan dapat dengan mudah melakukannya," ujar pria dengan suara rendah di belakangmu.

Kau menarik nafas panjang sebelum berbalik dan menatap Wonwoo yang sudah melepaskan kacamatanya. Perlu kau akui dibalik kacamatanya yang jelek itu, Wonwoo memiliki wajah yang sangat tampan.

"Kau sudah berjanji tidak akan membunuhku," ujarmu setengah berbisik.

"Tentu saja tidak, aku hanya mengatakan jika," jawabnya seraya tersenyum.

"Kau yang mengirim pesan atas nama temanku?"

"Siapa lagi?"

Kau menenangkan dirimu yang sempat ketakutan sebelum berdeham dan berujar, "Baiklah, ada apa? Untuk apa kau memanggilku kemari?"

"Tidak apa-apa hanya saja aku ingin kau duduk di sana," ujar Wonwoo seraya menunjuk sofa yang ada di pojok ruangan.

"Hah?" serumu tak percaya. "Aku tak punya waktu untuk ini, aku ada uji..." Perkataanmu terhenti seketika ketika Wonwoo mengacungkan pistol, yang entah ia sembunyikan dimana, ke arahmu.

Mau tak mau kau menuruti perkataan Wonwoo dan duduk di sofa seraya memperhatikan Wonwoo yang tersenyum simpul. Kemudian Wonwoo menyusul duduk di sampingmu dan menatapmu.

"Sekarang aku ingin kau tidur untuk 1 jam kedepan," ujar Wonwoo.

Kau mengerjapkan matamu bingung. "Kau ingin aku apa? Tidur?"

Wonwoo menaikan sebelah alisnya dan menunjukkan seringaian menyebalkannya namun perlu kau akui membuatnya semakin tampan. "Kau jelas mendengarnya bukan? Jangan paksa aku untuk mengulanginya lagi princess."

Seventeen Imagine Season 2 [REQ CLOSED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang