Recuested by kimjichu
Kau menatap ke arah pacarmu yang saat ini sama sekali tidak memperhatikan dirimu melainkan ke arah sepasang kekasih yang duduk tak jauh dari tempat kalian berada di daerah Namsan.
Seharusnya kau menikmati pemandangan malam yang tersaji di hadapanmu bersama dengan kekasihmu itu, tapi sepertinya ia lebih tertarik pada adik perempuannya yang kebetulan juga berada di tempat yang sama bersama dengan kekasihnya.
"Oppa, berhentilah mengamati mereka." Ujarmu seraya berjalan mengikutinya dari belakang.
"(Y/n)-ya, pria itu baru saja menggenggam tangan adikku!" Serunya tak percaya tanpa menoleh ke arahmu. "Kalau tidak kuperhatikan siapa yang tahu apa yang akan ia lakukan pada adikku."
Kau memutar bola matamu seraya menghela nafas panjang. Seungcheol, pacarmu, merupakan seorang sister complex yang cukup parah.
"Bukankah itu hal yang wajar? Oppa juga menggenggam tanganku setiap kali kita pergi berkencan." Ujarmu datar.
Seungcheol menoleh ke arahmu dengan tatapan tak suka.
"Itu dua hal yang berbeda!" Ujarnya. "Aku tidak akan melakukan hal-hal aneh padamu, tapi pria itu... siapa yang tahu apa yang dipikirkannya? Bagaimana jika ia mencium Seunghee?"
Kau melirik ke arah Seunghee dan kekasihnya sebelum kembali menatapnya.
"Apa masalahnya? Oppa juga sering menciumku bukan?"
Kali ini Seungcheol terlihat kesal dan ia segera berbalik untuk kembali mengawasi adiknya itu.
Kau merasa iba pada Seunghee jika begini terus. Apa gunanya kau berpacaran dengan orang lain tapi selalu diawasi oleh kakakmu? Rasanya akan sangat menyebalkan dan membuat frustasi jika kau yang mengalami hal tersebut.
Kau segera mengeluarkan ponselmu dan mengirim pesan singkat pada Seunghee sebelum berjalan ke depan Seungcheol dan menghalangi pandangannya.
"Oppa, aku pulang saja ya?" Tanyamu seserius mungkin.
"Hah?"
"Apa gunanya aku tetap diam disini? Kekasihku sibuk dengan kegiatan memantau adik tersayangnya dan mengabaikanku, jadi lebih baik aku pulang bukan?" Tambahmu dengan sengaja.
Kau melirik ke arah Seunghee dan kekasihnya berada namun mereka sudah menghilang. Kau tersenyum tipis lalu kembali menatap Seungcheol yang terlihat bersalah.
"Bukan begitu (Y/n), tapi..."
"Sudahlah oppa, aku pulang dulu ya." Ujarmu lalu beranjak pergi seraya menghitung mundur dalam kepalamu.
10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2....
Seperti dugaanmu, Seungcheol menghentikan langkahmu dengan memelukmu dari belakang.
"Jangan pergi." Ujarnya di telingamu.
Kau berbalik ke arahnya dengan senyum simpul.
Kau meraih wajahnya yang tertunduk lalu menatapnya yang menatapmu dengan ekspresi bersalah.
"Apa oppa akan terus mengikuti Seunghee?" Tanyamu.
Ia menggelengkan kepalanya. "Kalau kau tidak menyukainya maka aku tidak akan melakukannya."
Kau tersenyum sebelum mengecup pipinya singkat.
"Seunghee berhak melakukan apapun dengan kekasihnya, sama seperti kita. Tidak seharusnya oppa mengawasi mereka." Ujarmu seraya menatapnya.
"Aku hanya ingin melindunginya. Dia satu-satunya adikku yang sejak dulu sering didekati oleh pria yang kau tahu, terlihat tidak baik." Ujarnya dengan mata tertutup.
Kau mengusap puncak kepalanya dengan lembut.
"Kau harus mempercayai Seunghee. Ia memilih pria itu bukan karena tanpa alasan bukan?"
Seungcheol menghela nafas panjang lalu menempelkan dahinya dengan dahimu. "Aku tidak bisa membantahmu."
Kau tersenyum mendengar perkataannya lalu mencium bibirnya.
"Kalau begitu bisa kita lanjutkan kencan kita?" Tanyamu.
Seungcheol mengangguk. "Tentu bisa setelah aku menghangatkan diriku terlebih dahulu."
"Eh?"
Tanpa berkata apa-apa lagi Seungcheol merangkul pinggangmu dan menarikmu sehingga tubuh kalian saling menempel. Ia tersenyum tipis sebelum menciummu dengan lembut.
Kau tahu jelas bahwa kau tidak akan bisa melawannya sehingga kau hanya bisa menggenggam baju Seungcheol dengan erat.
"Kau memang wanita terbaik yang hadir dihidupku." Bisiknya seraya memelukmu dengan erat.
"Kau bukan pria terbaik tapi kau adalah pria yang paling kucintai di dunia ini." Sahutmu seraya balas memeluknya.
Seungcheol tersenyum seraya mengistirahatkan kepalanya di atas kepalamu.
"Menurutmu, apa aku perlu menghubungi adikku untuk memperingati kekasihnya agar tidak macam-macam?"
Kau mengangkat kepalamu dan menatapnya tak percaya sedangkan Seungcheol hanya menatapmu dengan senyum jahilnya.
"Ah... aku menyerah." Ujarmu yang langsung ditertawakan oleh Seungcheol.
♡♡♡♡♡
Done!
Vomment donk 🙄
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Imagine Season 2 [REQ CLOSED]
FanficNext Season from "Seventeen Imagine" For Indonesia Carat Only All the pict I used're not mine! I save it from Seventeen Masternim twitter account. It's their picture not mine, if you want to know who's take that photo just look at the watermark on t...