50. Woozi

11.1K 1K 21
                                    

Requested by yoongibride xxcalyaa

"Kalau bodoh ya bodoh saja!" Seru seorang pria tak jauh darimu.

Kau menoleh ke arah pria tersebut, pria dengan wajah imut dan perawakan kecil sedang dikelilingi oleh beberapa senior.

Kau menghela nafas panjang lalu berjalan mendekati mereka, mencoba mencari tahu letak permasalahannya.

"Apakah begitu caramu berbicara dengan seniormu? Kami memang tidak sejenius dirimu dalam hal musik tapi kami lebih jenius darimu dalam hal lain!"

"Hal lain? Contohnya? Oh! Maksud kalian mempermainkan hati wanita? Atau menjiplak hasil karya orang lain? Atau hm..." Kau dapat melihat ia menatap tajam pada senior di hadapannya. "Memfitnahku mencuri hasil karya kalian?"

"Hoo... rupanya kau minta dihajar ya?" Seru senior lainnya.

"Sunbae, apa yang kalian lakukan disini?" Ujarmu dengan senyum semanis mungkin seraya berjalan melewati kawanan senior yang mengelilingi pria tersebut.

"Apa maumu (Y/n)?" Ujar pria kecil tersebut dingin.

"Hai Jihoon." Ujarmu mengabaikan pertanyaannya.

"Siapa wanita ini?" Seru salah satu senior dengan senyum mengejek.

"Penyelamatmu Jihoon? Kau tidak malu diselamatkan oleh wanita?"

"Haha, lucu. Asal kalian tahu aku tidak meminta bantuannya." Seru Jihoon ketus.

"Sunbae, apa kalian tidak malu? Semua orang tahu kalau sunbae sering mencuri karya Jihoon tapi sunbae selalu menyangkalnya walaupun buktinya sudah jelas." Ujarmu dengan senyum simpul. "Lebih baik sunbae pergi sekarang dan jangan ganggu Jihoon lagi."

"Apa-apaan wanita ini?"

"Entah."

"Hei, lebih baik kau tidak ikut-ikutan urusan kami anak jurusan musik."

Kau tersenyum sebelum menatap senior di hadapanmu dengan tatapan tajam.

"Dan sunbae lebih baik tidak berurusan dengan anak jurusan olahraga sepertiku." Ujarmu dingin.

"Lalu kenapa? Walaupun kau anak jurusan olahraga tapi kau tetap wanita." Cibir seorang senior.

"Tentu saja sunbae tidak akan bicara seperti itu jika sunbae tahu bahwa aku pemegang sabuk hitam karate selama 2 tahun." Ujarmu lagi.

Kau melihat para senior itu saling berpandangan sebelum memutuskan untuk pergi. Kau menatap kepergian mereka dengan puas sebelum berbalik untuk melihat Jihoon, namun kau tidak menemukannya di tempat semula melainkan ia telah berjalan ke arah yang berlawanan dengan para senior yang baru saja pergi tersebut. Kau segera mengejarnya dan menyamakan langkah dengannya.

"Terima kasih kembali?" Ujarmu seraya menatapnya ketika kalian sudah sejajar.

"Aku tidak pernah meminta bantuanmu." Ujarnya ketus.

"Aku tahu, tapi aku tidak bisa diam saja ketika melihatmu sering diganggu orang lain."

"Aku tidak pernah diganggu oleh mereka, aku yang memulainya."

"Iya aku tahu, mulutmu itu penyebab kau selalu diganggu."

Jihoon menatapmu tajam sebelum berhenti berjalan.

"Kenapa kau selalu ikut campur urusanku? Aku bisa menghadapi mereka sendiri!" Serunya tak suka seraya menghadapmu. Ia melihat sekelilingnya begitu pula denganmu yang mulai menyadari bahwa beberapa pasang mata tengah memperhatikan kalian berdua.

Seventeen Imagine Season 2 [REQ CLOSED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang