Requested by YuLiiantiNasution
"Sampai di sini, ada yang ingin ditanyakan?" tanya guru Jeon.
Seperti biasa, semua siswa langsung terdiam seraya menggelengkan kepala mereka. Termasuk dirimu yang menggelengkan kepalamu seraya menatapnya.
Pelajaran yang di berikan guru Jeon memang mudah dimengerti dan sejak ia menjadi guru matematika di sekolahmu, kau jadi menyukai pelajaran matematika. Tak hanya itu nilaimu di pelajaran matematika juga meningkat.
Jeon Wonwoo merubah persepsi semua murid terhadap pelajaran matematika. Ditambah wajahnya yang tampan dan jarang tersenyum membuatnya lebih menarik karena membuat kesan pria misterius. Banyak siswa perempuan yang tertarik padanya, termasuk dirimu. Ia juga cukup dekat dan akrab dengan siswa laki-laki.
"Kalau begitu, kita mulai latihan," ujarnya lagi seraya menulis soal di papan tulis.
Setelah ia selesai menulis soal, ia berbalik dan menatap satu per satu siswa di kelasmu. Tatapannya tiba-tiba berhenti padamu dan ia menyunggingkan senyum samar. Kau menatapnya bingung dan ia langsung memanggil namamu, "Ha (Y/n), coba kerjakan soal ini."
Kau menunjuk dirimu sendiri sebelum maju ke depan, ia segera menyerahkan spidol padamu saat kau sampai di depan. Kau meliriknya yang menatapmu dengan ekspresi datar, seperti biasa. Kau menghela nafas sebelum mulai mengerjakan soal yang ada di papan tulis.
Sejujurnya, kau mengenal Wonwoo, kau dan dirinya adalah teman masa kecil dan hubungan kalian cukup dekat. Kau merahasiakan hubunganmu dengannya dari teman-temanmu tapi semakin lama semakin sulit karena hanya kau yang berusaha menutupinya sedangkan ia tidak menutupinya sama sekali.
"Ok, jawabannya benar. Kau boleh kembali ke tempat dudukmu," ujarnya bertepatan dengan bunyi bel. "Ya, pelajaran hari ini sudah selesai, sampai bertemu minggu depan."
Tepat sebelum kau berjalan menuju tempat dudukmu, guru Jeon menatapmu dan berujar, "Ha (Y/n), bawakan buku tugas siswa ini kembali ke ruangan saya."
Kau berbalik untuk menatapnya dan melihatnya menunjuk kumpulan buku tugas seluruh siswa di kelasmu. "Saya?" serumu tak percaya.
"Memangnya siapa lagi yang benama Ha (Y/n) selain dirimu?"
Kau menatapnya sebelum mengangguk dan mengambil tumpukan buku tugas sebelum mengikuti guru Jeon keluar ruangan.
Selama berjalan mengikutinya kau teringat bahwa selain cara mengajarnya maupun wajah tampannya, ia termasuk orang yang menyebalkan karena suka menyuruh siswa melakukan sesuatu untuknya.
Saat sampai di ruangannya ia segera duduk di kursinya. "Simpan di meja itu," ujarnya padamu seraya menunjuk meja yang ada di dekat jendela.
Kau pun melakukan apa yang ia perintahkan padamu. Setelah itu kau segera memberi hormat dan saat ia hendak peegi ia kembali memanggilmu, "(Y/n), bisakah kau membelikan kopi untukku?"
"Oppa!" serumu sebelum menutup mulutmu dan melihat pintu di belakangmu yang tertutup rapat. "Kenapa kau senang sekali menyuruhku melakukan sesuatu?"
Wonwoo melirik ke arahmu dan tersenyum simpul. "Karena reaksimu terlihat lucu?"
Kau menatapnya jengkel seraya mengerucutkan bibirmu sebelum berujar, "Kopi apa?"
"Apapun," ujarnya seraya melemparkan sebuah koin padamu yang langsung menatapnya.
Kau pun berjalan keluar dari ruangannya ke arah vending machine. Kau memasukan koin yang diberikan Wonwoo, kau baru saja akan menekan tombol untuk membeli suatu minuman sebelum sebuah tangan menekan tombol yang lain. Kau melihat ke samping dan menemukan Jeon Wonwoo sedang mengambil minuman yang jatuh.
"Bukan yang itu, tapi yang ini," ujarnya seraya meberikannya padamu. "Kau suka minuman ini bukan?"
Kau menatap minuamn tersebut sebelum menerimanya dan menatapnya yang membeli minuman lain.
"Aku perlu kau membantuku untuk beberapa menit kedepan, apa kau tidak keberatan jika jam kosongmu dihabiskan bersamaku?"
"Jam kosong?"
"Guru Kim tidak datang jadi kelasmu saat ini pujya jam kosong."
Kau menatapnya bingung. "Bagaimana kau tahu kalau setelah kelasmu, guru Kim yang masuk ke kelasku?"
"Karena aku mengetahui jadwalmu," jawabnya sebelum masuk kembali ke ruangannya.
Kau mengikutinya seraya berujar, "Kau memeriksa jadwalku?"
"Aku hanya memeriksanya karena ibumu menyuruhku menjagamu di sekolah," jawabnya.
Kau menatapnya tak percaya sebelum bertanya, "Jadi apa yang kau inginkan? Bukankah kau harus mengajar?"
"Jadwalku hari ini tidak padat, aku ada waktu istirahat selama 2 jam pelajaran," ujarnya seraya menatapmu. "Aku ingin kau memijat pundakku."
"Di sini?" tanyamu dan ia mengangguk sebelum memunggungimu. Kau segera berjalan menghampirinya, meletakkan kaleng minumanmu dan mulai melakukan apa yang ia mau. "Kenapa kau senang sekali menyuruhku memijat pundakmu?"
"Karena aku suka jika kau melakukannya. Rasanya berbeda daripada orang lain yang melakukannya," ujarnya.
"Kau hanya senang menyuruhku bukan?"
"Bingo!"
Kau segera berhenti dan berujar, "Aku kembali ke kelas."
Ia berbalik dan berujar, "Marah?"
"Tidak."
Ia tersenyum sebelum meraih tanganmu dan berujar, "Tanganmu ini memang ajaib, rasanya semua kelelahanku hilanh tak berbekas. Terima kasih."
Kau menatapnya sebelum menghela nafas dan berujar, "Berhenti merayuku seperti itu! Aku tidak akan melakukannya lagi dan aku akan kembali ke kelas sekarang."
"Ok, semangat belajarnya," ujarnya sebelum kau berbalik.
Kau memutar bola matamu sebelum berbalik dan berjalan keluar dari ruangannya.
"Oh iya, hari ini kau pulang denganku, kita makan malam diluar karena ibumu dan ibuku hari ini pergi bersama," ujarnya lagi. "Aku akan menunggumu di mobil, ok?"
Kau melirik ke arahnya sebelum mengangguk dan peegi begitu saja.
"Andaikan aku bukan gurumu mungkin saat ini kita sudah berpacaran," gumam Wonwoo sebelum membuka laptopnya dan mulai bekerja.
♡♡♡♡♡♡
Vomment yaaaa😁
Semoga suka hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Imagine Season 2 [REQ CLOSED]
FanfictionNext Season from "Seventeen Imagine" For Indonesia Carat Only All the pict I used're not mine! I save it from Seventeen Masternim twitter account. It's their picture not mine, if you want to know who's take that photo just look at the watermark on t...