Requested by hansoongyu
Hari ini kau tidak sengaja melihat suamimu dari jendela restauran tempat kau makan siang.
Kau melihatnya bertemu dengan seorang wanita lain yang jujur saja lebih cantik darimu dan wanita itu kau kenali sebagai mantan pacarnya dulu.
Kau melihat mereka berjalan bergandengan tangan seraya bercakap-cakap sebelum masuk ke restauran tempatmu berada. Mereka berjalan melewati meja dimana kau berada dan berjalan menuju meja yang berada di pojok restauran.
Kau menatap bingung ke arah mereka, tadinya kau hendak memanggil mereka namun kau memutuskan untuk menunggu hingga mereka selesai makan sebelum menghampiri mereka, tentu saja setelah kau sendiri menghabiskan makananmu. Kau tahu persis apa yang tengah dilakukan suamimu, berselingkuh. Namun kau tidak terlalu peduli akan hal seperti itu selama ia tidak meminta cerai atau tidur bersama wanita lain.
"Hai." Sapamu ketika telah sampai di samping meja tempat dimana suamimu dan mantan pacarnya itu duduk.
Kedua orang tersebut mendongak dengan wajah tak suka karena diganggu, namun wajah mereka memucat tak kala melihat siapa yang menyapa mereka.
"(Y/n)?" Seru suamimu tak percaya sedangkan wanita di hadapannya segera memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Kebetulan sekali, apa kalian juga makan siang disini?" Tanyamu basa-basi.
"Um.. kenapa kau ada disini?"
"Oh... aku ada perlu di sekitar sini." Jawabmu sebelum menyunggingkan senyum simpul.
Kau melihat Jeonghan dan Jungha, mantan pacarnya dulu sama-sama menunduk.
"Kenapa kau tidak memberi tahuku kalau kau akan bertemu dengan temanmu? Bukankah hari ini kau seharusnya ada rapat jam 12?" Tanyamu dengan senyum manis.
"Oh.. rapatnya dibatalkan..."
"Begitu?" Balasmu seraya menganggukkan kepalamu dan berpaling ke arah wanita di sampingmu. "Apa kabar Jungha-ssi."
"Eh? Um... hai (Y/n)-ssi." Balasnya gugup.
"(Y/n), aku bisa jelaskan..."
"Apa yang perlu kau jelaskan?" Tanyamu pura-pura bingung. "Memangnya kalian melakukan apa? Apa kau meminta maaf karena kalian bergandengan tangan?"
Jeonghan terlihat ragu untuk menjawab lalu sedetik kemudian ia meraih tanganmu dan menggenggamnya erat-erat. "Maaf karena aku pergi menemui wanita lain dan masalah menggandeng tangan Jungha..."
"Memangnya kenapa?" Balasmu lagi.
"Um... lebih baik aku pulang sekarang. Sampai jumpa lagi." Seru Jungha cepat seraya bangkit berdiri dan pergi begitu saja.
Kau menatap kepergian Jungha dengan bingung. "Kenapa dia terlihat tegang begitu?"
Jeonghan menutup matanya sebelum bangkit berdiri dan menyuruhmu duduk di kursi yang tadi di dudukinya. Ia kemudian beelutut di hadapanmu.
"Jeonghan? Apa yang kau lakukan?"
"Um.. aku tahu kau marah, karena itu luapkanlah semua emosimu. Jangan bersikap seperti ini."
"Marah kenapa?" Ujarmu pura-pura tidak mengerti.
"(Y/n)-ya, jangan seperti ini. Kau tahu aku menyesal karena telah selingkuh darimu."
"Oh.. jadi kau selingkuh?" Ulangmu datar. "Sudah berapa lama?"
"3 bulan."
"Hm... lalu? Apa saja yang sudah kalian lakukan?"
"Tidak ada!" Seru Jeonghan cepat. "Kami hanya bertemu saja. Sungguh. Kami tidak melakukan apapun selain jalan bersama."
Melihat Jeonghan panik, kau kemudian tersenyum geli seraya berdiri dan menariknya untuk berdiri juga.
"Aku tidak marah, aku hanya ingin tahu apakah kau akan berbohong padaku atau mengakui tindakanmu."
"Maafkan aku." Ujarnya lagi kemudian menarikmu dalam pelukannya.
"Jangan diulangi ya? Apalagi sebentar lagi kau sudah menjadi seorang ayah."
"Aku mengerti." Jawab Jeonghan seraya mengecup puncak kepalamu.
Kau menunggu beberapa detik sebelum Jeonghan melepaskan pelukannya dan menatapmu dengan wajah kaget. "Apa katamu tadi?"
"Jangan diulangi?"
"Bukan, setelahnya."
"Kau akan menjadi seorang ayah?"
Jeonghan mengerjapkan matanya berulang kali. "Ayah?"
Kau mengangguk kecil.
"Kau hamil?"
Kau mengangguk kecil.
"Benarkah?"
"Um... baru masuk bulan ketiga."
Jeonghan menatap wajahmu lalu perutmu dan kembali ke wajahmu beberapa kali sebelum ekspresinya berubah menjadi senang.
"Kita akan punya anak?" Serunya tak percaya.
"Ssh... jangan keras-keras!" Ujarmu dengan tangan menutup mulutnya seraya melihat ke sekelilingmu yang untungnya sepi.
Jeonghan menatapmu dengan mata berbinar, ia kemudian mencium telapak tanganmu yang menutupi mulutnya.
"Bodohnya aku, disaat kau mengandung aku malah berusaha selingkuh darimu." Ujarnya dengan nada menyesal.
Kau tersenyum simpul seraya meraih pipinya. "Karena itu, jangan diulangi ya?"
Jeonghan mengangguk patuh sebelum meraih pergelangan tanganmu dan menjauhkannya dari pipimu.
Ia kemudian mengecup singkat bibirmu. "Aku mencintaimu."
Kau tersenyum kecil seraya memeluknya erat. "Aku juga."
♡♡♡♡♡
Done... semoga sesuai sama tema yg di req yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Imagine Season 2 [REQ CLOSED]
Fiksi PenggemarNext Season from "Seventeen Imagine" For Indonesia Carat Only All the pict I used're not mine! I save it from Seventeen Masternim twitter account. It's their picture not mine, if you want to know who's take that photo just look at the watermark on t...