Requested by panda_bay
"Oh, kau sudah menyelesaikan tugas-tugas yang kuberikan?"
Kau mengangguk senang seraya menatap guru lesmu yang baru saja memasuki kamarmu.
"Ada kesulitan?"
"Tidak ada." Jawabmu cepat.
"Kalau begitu kita lanjut ke chapter selanjutnya setelah aku memeriksa pekerjaanmu." Ujarnya seraya duduk di kursi yang ada di sampingmu.
Kau menatap wajah guru lesmu yang sedang memeriksa pekerjaanmu dengan tatapan memuja.
Boo Seungkwan, guru les privatmu yang umurnya lebih tua 5 tahun darimu. Ia baru mengajar dirimu selama 4 bulan dan kau telah jatuh cinta padanya. Menurut ibumu, ia lulus kuliah 2 tahun lebih cepat daripada teman-temannya.
"Kwanie oppa." Panggilmu.
"Hm?"
"Kalau pekerjaanku benar semua, bisakah aku meminta hadiah?"
"Hadiah seperti apa?"
"Akan kupikirkan nanti." Jawabmu masih memperhatikannya yang fokus pada buku di tangannya.
Tak lama kemudian kau bisa melihat senyuman mengembang di wajah Seungkwan.
"Baiklah, katakan hadiah apa yang kau inginkan?"
"Um... aku ing.."
Tiba-tiba sebuah nada dering berasal dari handphonenya menghentikan ucapanku. Aku melirik sekilas ke layar handphonenya yang menyala sebelum Seungkwan mengambilnya dari atas meja.
"Maaf, sebentar ya." Ujarnya seraya berdiri dan keluar dari kamamu seraya menekan layar handphonenya. "Hallo."
Kau menatap ke arah pintu, penasaran dengan siapa yang meneleponnya. Seungkwan jarang sekali menerima panggilan yang masuk ke handphonenya ketika ia sedang mengajarimu. Mungkin telepon kali ini cukup penting.
Kaupun mengalihkan pandanganmu pada tiket bioskop yang kau sembunyikan di dekat lemari buku. Kau memang hendak meminta Seungkwan menemanimu menonton film baru.
Kau sedang membayangkan betapa menyenangkannya jika kalian bisa nonton bersama.
Tiba-tiba saja pintu kamarmu terbuka dan Seungkwan masuk dengan ekspresi yang sulit ditebak.
"Ada apa oppa?" Tanyamu menyadari kegundahannya.
"Ah, maafkan aku (Y/n), tapi sepertinya hari ini aku tidak bisa mengajar. Aku harus segera pergi." Ujarnya dengan ekspresi menyesal.
"Um.. tidak apa-apa oppa, tapi apa aku boleh tahu apa yang sebenarnya terjadi?"
Seungkwan tersenyum kecut seraya merapihkan barang-barangnya yang hanya sedikit.
"Istriku pingsan dan sekarang berada di rumah sakit. Menurut temannya, sejak tadi siang ia terlihat tidak sehat."
"Istri?"
"Hm? Oh iya, kau tidak tahu ya kalau aku sudah berumah tangga?" Ujar Seungkwan seraya menatapmu.
Kau menggelengkan kepalamu dan Seungkwan memberikan senyum manisnya padamu.
"Sekarang kau sudah tahu kan?" Tambahnya sebelum mengacak-acak rambutmu. "Maaf ya, tapi aku harus pergi sekarang. Pertahankan nilaimu dan semangat belajarmu ya. Aku akan memberikan hadiahmu lain kali."
Setelah itu ia pergi begitu saja, meninggalkanmu yang hanya bisa menatap kosong kepergiannya.
"Oppa sudah punya istri?" Gumammu tak percaya. "Kenapa aku baru tahu?"
Pandanganmu lalu beralih pada tiket bioskop yang kau sembunyikan. Kau mengambilnya dan menatap nanar tiket tersebut.
"Bagaimana mungkin aku tetap mengjak menonton ketika ia sudah beristri?" Bisikmu seraya meremas tiket tersebut.
Kau kemudian melemparkan tiket tersebut ke arah tong sampah lalu menyingkirkan buku-buku tugasmu dan kau segera keluar dari kamar untuk mencari ibumu seraya mengatur perasaanmu yang tak karuan.
♡♡♡♡♡
Done... semoga sesuai sama tema yg di request yaaa
Jangan lupa vomment 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Imagine Season 2 [REQ CLOSED]
Fiksi PenggemarNext Season from "Seventeen Imagine" For Indonesia Carat Only All the pict I used're not mine! I save it from Seventeen Masternim twitter account. It's their picture not mine, if you want to know who's take that photo just look at the watermark on t...