Requested by Caragie
"Apa kau kira aku akan membiarkanmu melakukan hal berbahaya seperti itu? Kau gila ya?" seru kekasihmu tepat sebelum kau masuk ke dalam mobil.
"Seokmin, aku melakukannya bukan karena aku mau, ini bagian dari pekerjaanku," ujarmu seraya menghela nafas panjang. "Kau tahu bahwa aku harus melakukannya bukan? Ada yang disekap di sana dan aku harus membantu mereka."
Seokmin menutup matanya sebelum berujar, "Saat ini aku sangat membenci pekerjaanmu sebagai seorang detektif."
Kau tersenyum penuh dengan perasaan bersalah. "Seokmin..."
"Aku tahu, aku tahu," ujarnya seraya menghela nafas panjang. "Hanya saja kita sudah lama tidak pergi berdua seperti ini, aku hanya... kau tahu... kecewa."
Kau menutup kembali pintu mobilmu dan berjalan ke arahnya dan memeluknya erat. "Aku mencintaimu Lee Seokmin."
Seokmin membalas pelukanmu dan mencium puncak kepalamu sebelum menjawab, "Aku juga mencintaimu, berhati-hatilah."
Kau mengangguk pelan sebelum melepaskan diri darinya dan masuk ke dalam mobil. Kau menyalakan mesin mobil dan menatapnya dengan senyum simpul sebelum melaju, meninggalkan Seokmin sendiri.
Seokminpun berjalan kembali ke dalam cafe untuk membereskan barang-barangnya yang ditinggal tadi serta membayar minuman dan makanan yang ia beli tadi. Saat kembali ia baru menyadari bahwa handphonenya tidak ada di sana, yang ada hanyalah handphone milikmu. Ia segera menatap ke arah kau melaju tadi dan menatap handphonemu sebelum segera membayar dan berlari ke arah mobilnya.
Ia membuka kunci handphonemu dan berusaha menghubungi handphonenya sendiri, namun kau tidak menjawab.
"Kenapa tidak dijawab sih?" rutuk Seokmin seraya mulai menjalankan mobilnya.
Saat Seokmin sedang menerka-nerka ke mana kau pergi, handphonemu berdering dan iapun mengangkatnya tanpa melihat siapa yang menelepon.
"Halo?" jawab Seokmin.
"(Y/N), JANGAN KEMARI, IA MELEDAKAN PABRIK KOSONG ITU DAN IA MENEMBAKI SIAPAPUN YANG BERUSAHA MASUK DAN MEMADAMKAN API! LEBIH BAIK KAU SEGERA MEMANGGIL BALA BANTUAN, JANGAN BERTINDAK SENDIRIAN DAN JANGAN GEGABAH!"
Seluruh tubuh Seokmin membeku mendengar seruan tersebut. Rasanya seluruh aliran darah Seokmin menghilang begitu saja karena jantungnya sempat berhenti berdetak.
"Maaf, tapi (Y/n) sudah ke sana sejak tadi, ini Seokmin, kekasihnya," jawab Seokmin dengan suara bergetar. "Bisa beritahu lokasinya? Saya akan berusaha untuk menghentikannya."
Terdengar suara tertahan di sebrang sana sebelum ia memberikan informasi yang dibutuhkan Seokmin. Ia pun menyetir gila-gilaan demi menyusul dirimu.
Sayangnya saat ia sampai ke tempat yang dimaksud ia melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa dirimu menerobos masuk ke dalam pabrik yang terbakar dan hampir roboh tersebut.
"(Y/N)!" seru Seokmin sekuat tenaga.
Kau sempat mendengar suara Seokmin namun kau ragu dengan pendengaranmu sendiri, kau tak yakin bahwa Seokmin menyusulmu ke tempat berbahaya seperti ini.
Kau pun terus masuk, mengabaikan suara tersehut dan menahan rasa terbakar yang kau rasakan di sekitar tubuhmu. Kau harus segera membebaskan orang-orajg yang disekap secepat mungkin sebelum bangunan ini runtuh. Ketika kau berjalan lebih jauh ke dalam, kau melihat beberapa polisi tergeletak dengan bersimbah darah, sebagian dari mereka sudah tidak dapat dikenali lagi karena tubuh mereka terbakar dan menyisakan vest dan lencana mereka. Bau yang memuakan menusuk hidungmu namun kau mengabaikannya dan tetap berjalan masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Imagine Season 2 [REQ CLOSED]
FanficNext Season from "Seventeen Imagine" For Indonesia Carat Only All the pict I used're not mine! I save it from Seventeen Masternim twitter account. It's their picture not mine, if you want to know who's take that photo just look at the watermark on t...