Orang Asing

4.5K 205 0
                                        

"Shit!"

Umpat Agam setelah mendengar suara pintu apartemennya diketuk. Aku menahan tawa melihat wajahnya yang terlihat kesal karena pria itu gagal melakukan aksinya.

"Ada tamu tuh, buka gih." Ucapku seraya mendorongnya yang berada tepat di atas tubuhku, Agam berdecak lalu jatuh pasrah tepat di sampingku. Kemudian aku bangun dan segera mengancingi kembali kemeja yang lepas akibat ulahnya.

Hampir saja..

"Lo tunggu di sini jangan kemana-mana!" ucapnya ketus seraya bangun dari tempat tidur. "Siapa sih malem-malem datang, ganggu orang aja!" Lalu ia berlalu untuk melihat siapakah yang bertemu malam-malam. Aku hanya tersenyum geli mendengar ucapan Agam bernada sangat kesal itu.

"Hm, Agam cium gue? kenapa rasanya aneh?" Gumamku seraya menyentuh bibir bekas ciumannya.

Oh My God.

Deg.

***

Aku berjalan malas untuk bisa melihat siapa yang datang malam-malam begini.

Tuhan..

Kepalaku pening menahan hasrat ini. Aku kesal juga gara-gara gagal memenuhi hasrat ini sebagai laki-laki. Padahal tadi, hanya tinggal sedikit lagi.

Sial!

Ini semua gara-gara tamu tak tahu diri ini, sebenarnya siapa dia? Malam-malam datang ke apartemen orang. Setengah hati dengan perasaan dongkol, aku membuka pintu apartemen, dan betapa terkejutnya setelah pintu itu terbuka, tak sadar aku menahan napas di hadapanku kini terdapat seorang wanita. Dia.. Putri kekasihku.

"Pu-tri!" ucapku sedikit terkejut. Menggaruk belakang kepala kikuk, aku berkedip linglung.

"Hei!" sapanya riang dan langsung masuk tanpa seizinku. Aku sedikit menggeser tubuh merasa panik sekaligus takut, bagaimana jika Putri masuk ke kamarku dan menemukan perempuan lain, perempuan yang tadi siang ku bawa kemari.

Aku menghela napas lega sebab menangkap siluet itu ternyata menuju sofa di ruang tv, sepertinya dia mengambil sesuatu. "Aku cuma mau ngambil powerbank, kemaren ketinggalan di tempat kamu!" ia menunjukkan powerbank yang dimaksud.

"Kamu ke sini malem-malem cuma mau ngambil powerbank?" ucapku heran.

"Ini penting tau, aku butuhnya sekarang!"

"Kenapa gak minta aku anter aja ke tempat kamu?"

"Hm, tadi kebetulan aku lagi jalan sama temen, terus lewat apartemen kamu. Jadi, sekalian aja aku ngambil, gitu." Dia sempat gugup. Sungguh membuatku sedikit heran.

"Temen, siapa?"

"Ya, temen aku pokoknya, udah ah aku pulang dulu udah malem juga. Night ya bhey." Dan setelah mengatakan itu dia langsung buru-buru pergi meninggalkan apartemen ini. Sebenarnya ada apa dengan si Putri? Gelagatnya sungguh terlihat aneh! Ya sudah lah, aku pusing memikirkan sesuatu yang tidak penting.

Sehabis perginya wanita itu, aku memutuskan pergi saja ke dapur untuk memasak makan malam. Daripada aku pergi ke kamar lagi, bisa-bisa hasrat ini tak terkendali dan langsung menindih si cewek itu lagi. Ah, apa sebenarnya yang aku fikirkan! Tuhan.. aku bisa gila. Kenapa aku bisa membawa perempuan asing itu ke sini, kenapa aku harus repot-repot juga membantunya, biasanya 'kan aku tak peduli sekitar.

Touch Love (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang