Pria Menyebalkan

3.9K 180 0
                                    

Gue masih menatap Agam yang tersenyum jahil ke arah gue dengan mata yang melotot. Kenapa gue selalu di buat salting tiap Agam menggoda gue. Kenapa muka gue tiba-tiba memanas gini si? Oh god! Gue benar-benar bisa gila.

Kita masih saling pandang. Agam dengan senyum laknat nya gue dengan mata melotot yang hampir copot ke luar.

Dan...

1..

2..

3..

"HAHAHAHHAHAHA!!" Agam tiba-tiba tertawa terpingkal-terpingkal sampai matanya merem dan satu tangannya lagi memegangi perutnya saking tak kuatnya nahan ketawa. Sial! gue di kerjain si Agam kayanya umpat gue dalam hati.

"Lo ngerjain gue yah? Dasar mesum!" Ucap gue seraya melemparkan kantong pelastik yang di berikan Agam.

"Haha, lagian tampang lo jelek sumpah. Lo suka yah sama gue?" Ucap Agam tanpa dosanya. Lagi-lagi gue melotot ke arahnya.

"Tuh kan melotot lagi. Lo ketauan suka gue, ciyeeeeeeee.... " Godanya seraya mencolek dagu gue. Ih si Agam kesambet apaan sih! Kok dia gini, si Agam jadi pria menyebalkan sekarang.

"Iya suka kepengen cekik lo Gam," Jawab gue berusaha tenang padahal detak jantung gue berpacu lebih cepat dari biasanya.

"Eleh, lo suka ngedesah di bawah pengaruh gue juga." Si Agam benar-benar yah muka gue kembali memanas. "Biasa aja dong tuh muka kok merah-merah gitu yah? Malu yah??" Todong Agam tak tau malunya.

"Bocah Edan!" Ucap gue seraya bangkit dari tempat duduk dan berjalan menuju kamar Agam.

"Eh, ngambek. Ay ayuk ih mandi!"

"Ogah" Jawab gue setengah berteriak. Dan Agam kembali tertawa dgn sikap gue yang menurutnya lucu.

Dasar menyebalkan!

***

"Aduh duh kok gue deg-degan gini," Ucap Elmi seraya memegang dadanya. Kini ia berada di dalam kamar tepatnya di belakang pintu kamar Agam yang sudah ia tutup dari dalam. "Masa iya gue suka Agam? Emang sih dia ganteng. Tapi, mana mungkin dia suka gue juga yang tampang pas-pasan gini, pacarnya aja se levelan Si Putri yg cantiknya jangan di tanya lagi mana mungkin dia ngelirik gue yang buruk rupa gini," Ucap Elmi seraya menuju cermin yang ada di dalam kamar. Dia melihat rupanya di dalam cermin. Muka dia masih babak belur tapi, agak sedikit kering berkat obat yang Agam berikan tempo hari yang lalu.

"Ini gara-gara lo Rafi. Fuck banget lo, najis. Udah tadinya muka gue jelek nambah jelek aja jadinya. Begok!!" Makinya seraya masih melihat pantulannya di cermin. Setelah itu Elmi merebahkan tubuhnya asal di atas kasur dan memejamkan mata.

"Kalo gue boleh minta gue nggak mau lahir ke dunia ini, dunia ini nggak adil bagi gue, " Frustasi Elmi yang membayangkan kini hidupnya sudah di bilang hancur.

"Gue kangen di peluk mama, gue ingin kembali jadi bocah kecil yang nggak tau apa itu problem hidup," Elmi masih merancau frustasi.

"Kangen Rady dan semua perhatiannya dulu," Terbesit ada rasa sakit di sana.

"Kangen Rafa yang selalu berusaha buat gue jatuh cinta dulu. Sekarang semuanya hambar Rafa..," Dan dengan kesal Elmi menjambak rambutnya kasar karena ia merasa pening mengingat semua masalahnya.

Tapi..

Disini setiap Agam berada di samping Elmi. Elmi bisa melupakan masalahnya walau sementara, kehadiran Agam sungguh ajaib membuat sedikit ia mensyukuri hidup. Entah kenapa? Elmi bisa di buat begini padahal Agam hanyalah orang asing tapi sukses telah membantunya sedikit menghilangkan beban ini.

Touch Love (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang