(DEMI KENYAMANAN MEMBACA, HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU YAW)
WARNING!! DALAM MASA REVISI! HANYA BENERAPA PART YANG SUDAH DIGANTI DENGAN PENYEBUTAN KATA AKU. THANK YOU:*
---
Kamu dikirim Tuhan untuk menopangku atau menjatuhkanku?
Hubungan ini.. Rumit...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AgamVikriPermana
***
Elmi terkekeh melihat kini suaminya membuka mata malas, mencoba mendekatkan kembali wajahnya berniat mencium. Tapi, belum sempat mendekat wajah Elmi malah di dorong sadis oleh Agam. "Pokoknya aku gak mau, Be. Gak usah maksa," Ucap Agam seraya berbalik untuk membelakangi Elmi, wanita itu mendengkus, tak ingin menyerah Elmi ikutan berbaring lalu memeluk Agam dari belakang.
"Cuma sebentar sayang. Lagian Saga kan deket banget sama Rafa, masa sih Om kesayangan nya nikah kita nggak dateng," Ucap Elmi seraya menciumi tengkuk suaminya.
Agam berdecak, ia mencoba mengontrol tubuhnya yang sedang di serang istrinya secara terang-terangan, "Bukan kesayangan Saga, tapi kesayangan Mommy nya," Celetuk Agam sebal.
Elmi mendengkus, lalu kembali menggoda suaminya, kali ini ia mengecup punggung telanjang Agam, "Dateng yaa, sayang. Cuma sebentar gak papa deh," Elmi masih terus membujuk.
"Gak akan,"
Elmi geram, dengan jengkel ia memukul tangan tulang punggungnya itu, "Pelit," Hardiknya.
"Bodo,"
"Yaudah nggak akan ada jatah selama sebulan," Agam melotot, dengan cepat pria beranak satu itu berbalik demi melihat sang istri yang sedang merajuk.
"Apa-apaan! Kok jadinya bahas itu," Ucap Agam tak terima, tidak dapat jatah mana Agam bisa tahan coba.
"Be, kita bahas mantan mu yaa jatah gak usah di bahas coba," Agam terus mengomel tak terima.
"Lagian kamu cemburu gak masuk akal, masih aja sensi sama si Rafa, aku ini udah gak ada rasa sama dia, untuk saat ini cinta aku cuma buat kamu sama Saga, aku cuma anggep Rafa kakek!"
Agam manyun, dengan manja ia mencoba memeluk sang istri, namun Elmi menepisnya. Agam berdecak sebal, "Be, si Rafa itu ular. Dia ngambil peluang di setiap kesempatan," Katanya dongkol sesaat.
Elmi memelototinya garang, "Buat aku hamil lagi deh, pusing aku tuh! Cemburu kok gak abis-abis,"
Agam tertawa melihat istrinya cemberut lucu, kembali mendekat Agam mencoba memeluk mesra dan kali ini tidak di tepis, "Dua anak lagi yaa?" Tawarnya mencoba bernegosiasi.
"Terserah!"
Agam kembali tergelak. Akhirnya ia menang dan bisa membujuk Elmi untuk menambah momongan, "Oke deh. Kita dateng ke kawinannya si Om kolot,"
