PUKK!!
"Hmm..," Gumam Riva yang merasa tidurnya di ganggu, dengan enggan membuka mata Riva acuh membiarkan apapun itu yang tadi menimpai wajahnya.
PUKK!!
Riva masih cuek dengan malas ia mengubah posisi tengkurap disana.
PUKK!!
"Adaww!" Kali ini Riva tersentak, benda tadi sepertinya berat menimpa belakang kepalanya. "Aduh duh!!" Riva meringis setelah memposisikan duduk, kenapa kepalanya tiba-tiba terasa pening yaa, seperti tertimpa balok saja.
Setengah menyipitkan mata agar melihat orang yang tadi kurang ajar terhadapnya, Riva berdecak malas tatkala melihat Reksa berdiri dengan sengiran lebar memenuhi wajahnya.
"Ngapain sih lo gangguin gue, Echa!!" Dengan tangan yang masih memegangi kepalanya, Riva berseru sewot terhadap keponakan sablengnya. "Duh! Kenapa kepala gue sakit sih!" Lanjutnya sambil memijit pelipisnya.
Reksa mendengus samar seraya berjalan mendekat ke arah Riva yang sedang memaki tak jelas karena merasakan sakit kepala, "Gimana lo gak sakit kepala, Tan. Lo tidur hampir dua hari begok, gue wanti-wanti aja sedari tadi, gue kira lo mati!" Ucap Reksa santai seraya mengambil ponsel Riva di atas nakas lalu duduk di tepian ranjang dengan posisi bersila.
Tidur hampir dua hari?
Gue?
"Kok bisa, Cha?" Reksa menoleh dengan dahi yang berkerut bingung, "Gue tidur hampir dua hari, kok bisa?" Jelasnya, kemudian Riva menyikapi selimut lalu menggaruk kepalanya. Ia berusaha mengingat, tapi kok dia tak ingat apa-apa yaa.
"Ck, gue kok gak inget apa-apa sih, gue juga gak inget gue tiba-tiba udah disini. Terakhir kan gue ketemu si Elmi di taman, kenapa gue tiba-tiba di kamar," Riva masih merancau bingung dengan tangan yang masih memijit pelipis. Riva memejamkan mata berusaha kembali mengingat semuanya.
"Lo mabuk yaa?" Dengan cepat Riva menoleh ke arah Reksa, "Terus lo sekarang sama abang nya si Bobby?" Dengan raut kepo Reksa menatap Riva penuh jawaban.
Mabuk?
Abang nya si Bobby?
"Abang nya si Bobby?" Ucap Riva dengan tampang linglung plus bingung. Riva tau si Bobby Bobby yang dimaksud, dia adalah sohibnya si Kunyuk ini. Bobby juga sering main ke sini.
"Iya, bang Inggil! Lo pacaran sama dia, Tan?"
Inggil?
Oh astaga! Gue inget.
Dan tadi apa? Tan! Dasar kecobong.
PLETAK!
"Tan Tan! Gue gampar yaa lo!" Dengan masih meringis Reksa menatap tajam Riva.
"Sakit anjirr,"
"Rasain!" Dengan kembali mengingat, Riva meringis menyadari bahwa ia memang benar-benar mabuk tempo hari. Setelah Agam membawa Elmi dan meninggalkannya sendiri di taman. Riva kalut dan pergi ke Club. Yaa, Riva kembali gila, dan hal itu karena Angga pastinya. Oh Tuhan! Kenapa ia bisa kebablasan mabuk berat. Dan Inggil, astaga anak itu. Riva bersumpah tak ingin lagi menjumpainya. Riva malu sumpah!
Semoga tuh orang gak inget!
"Arrggghh..," Riva menggeram dengan tangan mengusap kasar wajahnya. Dan kelakuannya itu tentu mencuri perhatian Reksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch Love (COMPLETE)
ChickLit(DEMI KENYAMANAN MEMBACA, HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU YAW) WARNING!! DALAM MASA REVISI! HANYA BENERAPA PART YANG SUDAH DIGANTI DENGAN PENYEBUTAN KATA AKU. THANK YOU:* --- Kamu dikirim Tuhan untuk menopangku atau menjatuhkanku? Hubungan ini.. Rumit...