Dengan kaki jenjangnya Elmi berjalan dengan menenteng sebuah koper di tangan kanannya. Pandangannya yang kosong tak membuat ia lengah memasuki kawasan sekolah yang dimana tempat ayahanda nya bekerja. Kebetulan Pak Wirya Sanjaya, ayah Elmi adalah seorang guru di salah satu sekolah swasta di ibu kota. Bagaimana kabarnya yaa? Ia merasa rindu pada satu-satunya lelaki yang selalu mengertinya. Yaa Tuhan Elmi sungguh rindu dan ingin bertanya langsung apakah ayahnya benar tak ingin lagi bertahan bersama bundanya.
Singkat cerita. Bu Tyas Suningsih memang lah bukan satu-satunya wanita di hidup ayahnya. Elmi sudah mengetahuinya sejak kecil, dan bahkan ia mengenal dekat wanita keduanya itu. Wanita itu baik menurut Elmi serta penyayang pula.
Namanya Rike ibu beranak satu. Dan dia adalah sahabat bundanya dulu.
Orang tua Elmi dulu memang di jodohkan dan bu Tyas tak pernah bersikap baik pada Wirya. Rumah tangga mereka pun tak berjalan dengan semestinya. Bu Tyas yang seenaknya membuat Wirya tak tahan. Selang berbulan-bulan pernikahan, tepatnya sejak hamil Elmi dalam kandungan. Sejak itu ternyata Bu Tyas mulai menumbuhkan rasa dan ingin memperbaiki dirinya. Tapi, mungkin ini rencana Tuhan tepat kandungannya berusia lima bulan ternyata pak Wirya sudah memiliki istri kedua. Ia menikah lagi dan yang membuat bu Tyas syock suaminya itu ternyata menikah dengan sahabatnya sendiri. Namun, ia sembunyikan perasaannya itu. Ia pura-pura tak kaget malah menerima dan cenderung tak peduli. Bu Tyas hanya gengsi mengakui bahwa ia mulai mencintai. Dia selalu berpikiran sudah terlambat dan mustahil untuk memperbaiki. Dan mungkin karena itu ia tak mengharapkan Elmi. Karena ketika mengandung Elmi ia merasakan sebuah sakitnya dikhianati.
Sejak pertengkaran tadi. Elmi merasa teramat lelah menghadapi sang bunda di rumah, dengan pikirannya yang semrawut ia memutuskan untuk pergi saja dan tidak jadi pulang. Pertengkaran beberapa jam lalu itu membuat Elmi sadar. Bahwa jika ia nekat memberitahukan si jabang bayi ini bundanya itu mungkin tak akan menganggapnya anak lagi. Elmi tahu betul, bu Tyas adalah orang yang tak suka di langgar, lalu apa jadinya Elmi yang sekarang sudah melanggar aturannya untuk tak membuat ulah.
Oh Tuhan.
Jika bundanya tahu tentang masalahnya ini. Elmi sudah pasti akan terusir dari rumah bahkan mirisnya mungkin dari kehidupannya pula.
Ya tuhan, Ayah.. Elmi butuh pelukan.
"Ayu..," Panggilan itu membuat Elmi menoleh dari ponsel ke sumber suara. Setelah tadi ia mengirim pesan ternyata ayahnya cepat juga mendatanginya. "Apa kabar kamu, sayang?" Lanjutnya. Lalu lelaki paruh baya itu menduduki posisi di samping Elmi dan langsung mendapatkan sebuah pelukan hangat dari anak sulungnya.
"Anak ayah udah besar, tapi kok cengeng yah, ada apa?" Ucap pak Wirya lagi seraya mengelus sayang rambut Elmi yang kian menangis histeris.
"Ayu rindu," Ucap Elmi seraya sesenggukan.
"Iya, sayang. Ayah juga," Jawab pak Wirya, "Ayu sehat?" Lanjutnya. Dan Elmi hanya mengangguk dalam dekapan ayahnya.
"Yah?"
"Hmm?"
"Kalian kenapa bercerai?" Ucapan Elmi membuat pak Wirya tersenyum ramah, sudah ia duga. "Ayah udah gak bisa lagi bertahan?" Lanjut Elmi seraya mendongak.
Pak Wirya menghela nafas lalu di pandanginya wajah putrinya, ia pun tersenyum disana, "Bertahan akan baik jika satu diantara kita menerima,"
"Maksudnya?"
"Ayah hanya berjuang sendiri nak, sedangkan Mama Ayu?" Pak Wirya nenjeda lalu kembali memberi senyum, "Percuma dijalankan jika di dalam satu rumah memiliki imajinasi yang berbeda-beda," Jari tua pak Wirya menghapus air mata dari pipi putri sulungnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/123165579-288-k721296.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch Love (COMPLETE)
Chick-Lit(DEMI KENYAMANAN MEMBACA, HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU YAW) WARNING!! DALAM MASA REVISI! HANYA BENERAPA PART YANG SUDAH DIGANTI DENGAN PENYEBUTAN KATA AKU. THANK YOU:* --- Kamu dikirim Tuhan untuk menopangku atau menjatuhkanku? Hubungan ini.. Rumit...