"Woy nyet! Apaan sih lo! Berisik begok!!" Umpat Fahri yang hampir keselek kacang karena terkejut mendengar teriakan histeris Inggil. Tetapi Inggil malah tak menghiraukan Fahri sama sekali, ia tetap bergeming disana, tetap berdiri tegak bagaikan patung pancoran di hadapannya. "Nih orang kesurupan kali yah!?" Lanjutnya seraya terus memperhatikan Inggil yang tengah serius dengan ponsel milik Angga.
"Minta di ruqiyah inimah." Timpal Angga sarkas. "Sini kampret hape gue! Kenapa jadi di kekepin gitu!" Lanjutnya seraya berdiri dan hendak mengambil paksa ponselnya. Tetapi, Inggil malah menghindar sehingga Angga gagal mengambil ponselnya. "Kenapa si--"
"Bentar Ga! Ini cewek kan yang tadi siang nyebor dan lempar sepatu ke gue!" Cerocos Inggil cepat. "Ini mantan lo??" Lanjutnya seraya menatap Angga tak percaya.
"Eh mana mana! Gue mau liat!" Ucap Fahri heboh seraya beranjak dan langsung memposisikan berdiri di samping Inggil.
"Nih!!" Inggil menujukan sebuah gambar pada Fahri. "Tuh kan.. Bener.. " Ucapnya lagi setelah bener-bener yakin bahwa memang itu orang yang telah membuat dia kesal.
"Cantik Gil! Inimah gue tau! Si Riva itu kan?" Ucap Fahri.
"Lo jangan ketipu!!." Seru Inggil sewot. "Nih orang di foto doang kalem. Aslinya astagfirullah" Ucap Inggil dramatis seraya geleng-geleng kepala.
"Ini siapa nih!" Tunjuk Fahri pada salah satu foto di sebuah akun tersebut. "Cantik juga hehe!"
"Wuhh.. Mata syeger kalo liat yang beningan!" Jawab Inggil seraya menoyor Fahri yang berada di sampingnya. "Ini si Elmi! Tau gak lo." Jelasnya kemudian.
Agam yang tadi hanya bersikap acuh pada teman-temannya itu. Seketika saja menoleh disana saat mendengar nama Elmi disebut.
Seperti magnet saja ketika ada yang menyebut nama wanita itu, tanpa sadar membuat Agam menoleh refleks.
Entah karena apa?
"Oh iyaa! Gue inget! Elmi Ayudia kan? Temen satu angkatan kita ini mah." Seru Fahri kelewat heboh banget. "Dia cantik sekarang mah. Pangling gue. Kuliah dimana dia?" Fahri kian gencar bertanya. Sepertinya ingin menggebet si Elmi, mereka tak menyadari saja bahwa sejak tadi tatapan tak suka terpancar pada mereka.
"Satu kampus sama gue!" Fahri hanya mengangguk-angguk saja. "Ih gue kesel banget sama nih orang!" Inggil kembali membahas Riva disana. Ia memang sudah kelewat jengkel sama wanita itu. Beraninya dia mempermalukan nya di depan umum.
"Gimana sih emang ceritanya Gil?" Fahri mulai bertanya kepo disana. "Kok bisa di siram?" Lanjutnya.
Angga yang sudah kesal kelewat ubun-ubun karena melihat dua temannya itu malah bikin acara sendiri, beranjak kembali dari sofa. Kenapa juga mereka jadi membahas Riva disana. Jujur, Angga sedikit tak suka mendengar nama mantan pacarnya itu. Walaupun hubungan mereka sudah berakhir lama tapi yaa begitulah.
Rivana. Atau dulu ia sering memanggilnya Vana adalah mantan pacarnya pas SMA. Mereka pacaran dua tahun lamanya dari mulai kelas 10 hingga pertengahan naik kelas 11. Angga akui memang dulu ia adalah pria yang brengsek. Jadi, mau tau alasan mereka putus? Itu karena Angga yang memutuskan Riva tiba-tiba. Alasannya apa? Simple saja sudah tidak suka dan tidak nyaman. Untuk itu Angga memutuskan secara sepihak dan mencari kenyamanan lainnya.
"Woy! Kenapa lo jadi ngerumpi sih!" Jengkel Angga seraya mengambil paksa ponselnya dari tangan Inggil.
"Dih dih dih!! Aah si Angga gak asik!" Seru Inggil tak terima pada temannya itu. Lagi asik-asik nge-stalk eh malah di ambil paksa tuh ponsel. Ahh sial!
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch Love (COMPLETE)
ChickLit(DEMI KENYAMANAN MEMBACA, HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU YAW) WARNING!! DALAM MASA REVISI! HANYA BENERAPA PART YANG SUDAH DIGANTI DENGAN PENYEBUTAN KATA AKU. THANK YOU:* --- Kamu dikirim Tuhan untuk menopangku atau menjatuhkanku? Hubungan ini.. Rumit...