Good Night

4.8K 193 0
                                    

Kami ambruk bersama dengan keringat yang bercucuran serta nafas yang terengah-engah. Agam menarik selimut dan menutupi tubuh kami yang polos. Gue lemas dan mencoba menutup mata karena ngantuk, sungguh! Aktivitas tadi membuat gue lelah.

"Ayy..," Panggil Agam yang berbaring di samping gue,

Selain gue sering di panggil Elmi, gue juga kadang di panggil Ayudia atau Ay. Gue jadi keinget Azam yang sering panggil gue dengan sebutan Ay, gue kangen Azam jadinya, apa respon dia kalau tau gue bertindak sejauh ini apa dia akan tetap seperti sekarang menjadi sahabat yang selalu mengerti gue.

Gue hanya berdehem sebagai respon.
"Maaf yah" Tuturnya tulus dan merasa bersalah.

"Lo nggak salah," Jawab gue singkat seraya mengubah posisi untuk memunggungi Agam. Air mata gue netes entah untuk apa? Apa karena gue menangisi hidup gue yang sudah hancur sekarang? Gue langsung menyeka air mata gue.

"Tapi.... "

"Iya gue maafin!" Gue langsung menyela omongan Agam

"Ay..," Panggilnya lagi.

"Ngomongnya ntar aja,gue udah ngantuk!"

"Punggung lo keliatan tuh!"

"AGAM!!!" Teriak gue histeris. Dan Agam terkekeh di tempatnya. Agam mendekatkan dirinya ke arah gue dan memeluk gue dari belakang. Gue tersentak kaget Agam tiba-tiba meluk gue gini.

"Lo yang pertama Ay" Bisiknya seraya mencium punggung gue yang polos.

WHAT!

Apa maksudnya gue yang pertama?  Dan dengan sekali gerakan Agam sudah membalikkan tubuh gue untuk menghadapnya. Gue membuka mata gue berat untuk bisa menatapnya.

"Capek yah?" Tanya Agam berupa Godaan seraya tersenyum lalu menoel hidung gue. Gue hanya memejamkan kembali mata gue karena gue benar-benar mengantuk. Agam memeluk gue erat dan memberikan kehangatan kepada gue.

"Good Night!" Bisik Agam tepat di telinga gue dan hal itu lagi-lagi membuat tubuh gue seketika kembali menegang.

***

"Huahhhhh!!" gue menguap seraya merentangkan tangan karena badan gue serasa pegal semua dan tak disangka gerakan spontan tangan gue kalau lagi bangun tidur mengenai wajah seseorang yang berada di samping gue, astaga! Itu Agam.

"Heumm..," Gumamnya yang merasa tidurnya terganggu, gue refleks membekap mulut gue. Untung Agam masih tetap tidur.

DAMN!

Pagi-pagi begini gue sudah di sodorkan pemandangan indah. Agam Agam lo ganteng emang! Gue tak pungkiri itu.

Gue menatap wajah damai Agam yang sedang tertidur pulas. Wajahnya kalau sedang tidur seperti seorang anak bayi yang begitu polos. Dan tak di sadar gue mesem-mesem sendiri melihat Agam dan gue keinget moment malam itu.

Ahh, gue malu.

"Udah puas ngeliatin muka gue?" Ucap Agam tiba-tiba. Lalu kelopak mata itu bergerak. Agam membuka mata gue kaget setengah mati, kok Agam bisa tau kalo gue lagi liatin wajahnya padahal kan tuh orang lagi tidur. Apa jangan-jangan Agam hanya pura-pura tidur saja. Dan dengan refleks gue langsung duduk dari tidur gue, otomatis selimut yang sedari tadi gue pake buat ngebungkus tubuh akhirnya melorot ke bawah. Agam melotot melihat gue. Oh god! Gue lupa kalo gue telanjang. Gue langsung narik tuh selimut agar kembali membungkus tubuh gue sampai sebatas dada dan selimut yang di pake Agam pun otomatis ketarik karena kami memakai satu selimut bersama.

"Eh gue dingin jangan di tarik gini dong," Ucap Agam seraya menarik selimut dan gue menahannya dengan kuat.

"Iisshhh, Agam!! Apaan sih! Ini ntar kelihatan," Gue masih menahan selimut. Agam tersenyum melihat rona merah di pipi gue, pertanda gue benar-benar malu dengan keadaan tanpa busana dan ada Agam di samping gue.. Dan satu lagi, gue jijik liat badan gue kalau lagi polos tak tau kenapa, gue juga bingung.

"Lo masih malu aja, gue udah liat semuanya kali pas tadi malam," Ucap Agam seenaknya seraya berbalik badan untuk memunggungi gue dan melanjutkan tidurnya kembali.

"AGAM!!" Lagi-lagi gue teriak mendengar penuturan Agam yang sepertinya sedang menggoda gue. Agam hanya terkekeh di tempatnya.

"Ternyata asik juga menggoda cewek ini" Batin Agam.

***

Agam bangun tepat jam 09:00 sesuai target yang diharapkan. Karena nanti jam 10:00 ada jadwal kuliah maka mau tak mau Agam harus bangun dari tidurnya. Pemandangan pertama yang dia tangkap setelah membuka mata adalah seorang gadis yang tengah duduk mengenakan kemeja putih yang over size dan celana training yang juga kebesaran dengan rambut yang dibiarkan bergerai dia memandang Agam dengan tangan yang berada di atas dadanya.

Agam bergerak memposisikan untuk duduk dan menyenderkan punggungnya di atas kepala ranjang.
"Lo pake baju gue?" Tanya Agam mencoba memulai pembicaraan.

"Iya! Karena semalem ada orang gila yang robek kemeja gue" Jawab sang wanita seenaknya. Agam terkekeh mendengar penuturannya itu.

"Lo bangun lama amat sih! Gue laper" Ucap Elmi seraya menahan rasa kesalnya.

"Di kulkas kan ada makanan,"

"Di kulkas lo cuma ada salad, emang gue kambing makan dedaunan kaya gitu,"

"Yaudah sih, makan aja seadanya," ucapnya seraya bangkit dan melilitkan selimut ke tubuhnya dan Agam berlalu ke kamar mandi meninggalkan Elmi yang sedang kelaparan.

"Masa gue makan daun!" Ucapnya pada dirinya sendiri dan Elmi beranjak dari sopanya menuju dapur dimana kulkas itu berada.

Elmi membuka kulkas dan benar hanya ada salad dan buah pir serta pisang disana. Elmi mengambil pisang dan susu kotak dan membawanya pergi ke ruang tv dan menyalakan televisi tersebut. Dan tak lupa Elmi mengambil ponselnya yang tadi di charger di kamar lalu menghidupkan daya ponsel tersebut dan meletakkannya di meja. Elmi mengupas kulit pisang dan melahap nya sambil menonton siaran televisi.

"Mana kenyang gue makan pisang doang," Gerutunya pada diri sendiri.
"Si Agam benar-benar yah! Niat banget nyiksa gue," Elmi masih menggerutu seperti orang gila. Dan tak lama daya ponsel tersebut hidup. Ponsel Elmi tak hentinya berbunyi pertanda ada chat banyak yang masuk ke dalam ponselnya.

"BERISIK!!" Marah Elmi pada ponselnya yang tak hentinya berbunyi. Lalu Elmi menyambar ponselnya sepertinya ini chat-chat para sahabat yang mencarinya. Dan benar ada puluhan chat masuk disana. Dan Elmi segera membukanya.

Azam: 😥😣😢 (20)

Rivaa: Lo dimana sih? Udin di kampus. (7)

Rafadeel: Berasa kangen deh nih kayanya hehe😅 (5)

A'Icad: Dek kamu dimana? Jngn bikin khawatir aa.. (18)

Rady: Bls plis😧 (13)

Elmi melihat beberapa deret chat yang masuk, tapi tiba-tiba mood nya buruk ketika melihat chat paling bawah. Chat dari Redy, segera dia menghapus chat tersebut karena Elmi sudah muak walau hanya membaca namanya saja, dia benar-benar sudah sakit hati terhadap mantan sahabatnya itu.

Elmi membuka pesan yang paling banyak, pesan dari Azam. Ternyata sahabatnya ini sungguh mengkhawatirkan Elmi. Elmi hanya tersenyum membaca sederet pesan dari Azam yang dari nada khawatir sampai ke yang marah-marah karena Elmi tak kunjung membalas pesannya. Kemudian beralih ke pesan Riva yang sama seperti Azam apalagi pas waktu itu Elmi batal untuk menginap di rumahnya. Lalu Elmi beralih lagi ke pesan lain dan mata Elmi seketika membulat ada nama Rafa disana. Sebut kekasihnya yang sudah lama tak menghubunginya. Elmi bingung dengan statusnya bersama Rafa. Rafa tiba-tiba menghindari Elmi dan sekarang dia kembali.

"Rafa menghubungi gue lagi?" lirih Elmi yang masih tak percaya dan terus memandangi pesannya.

***

Touch Love (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang