"Beradalah tepat di sampingku, sentuhanmu menghilangkan sedikit bebanku💕"
-ElmiAyudia-
***
Aku masih menunggu Agam yang sedang memasak makan malam. Aku termenung menatap layar televisi di harapanku ini. Pikiranku kemana, acara itu juga kemana, yang jelas aku tiba-tiba ke ingat temen-temenku. Seharian ini aku tak menemukan canda tawanya mereka, terlebih aku rindu celotehan bawel Azam kalau aku tak cepat-cepat makan jika sedang break kegiatan. Kangen Riva juga, pasti dia ngambek pasalnya aku bilang mau menginap malam ini ke kediamannya. A'a juga pasti ngomel nih karena tadi siang aku bolos menjadi panitia dan tak memberi kabar sama sekali. Dan terakhir si Dia. Kira-kira dia mencariku tidak ya? Aku baru ingat sekarang, kalau aku tak sama sekali memberi kabar mereka. Ahh, mereka pasti kebingungan.
"Hape gue," Ucap gue seraya memeriksa saku celana bahan gue dan gue menemukan hape gue disana. "Yah! Pecah layarnya mana mati lagi, ini low apa rusak yah?" Sambil mencoba menghidupkan kembali ponsel tersebut.
"Lo mau hubungin keluarga lo?" Gue tersentak mendengar suara Agam yang tiba-tiba datang. Agam duduk di samping gue dan meletakkan dua piring nasi goreng.
"Ngagetin aja lo," Jawab gue sambil mengelus dada karena kaget. "Bukan. Gue mau hubungin temen, kan gue ngilang gitu aja pasti mereka cari-cari gue,"
"Keluarga lo?"
"Mama! Mana mungkin dia cari gue, " Ucap gue dan mencoba memaksakan tersenyum.
"Kok gitu?" Tanya Agam lagi sambil memasukan nasi ke dalam mulutnya. Gue menghela nafas panjang, gue ke inget kejadian pagi, mama berantem sama papa dan papa pergi dari rumah. Dan mama meluapkan amarahnya ke gue tadi pagi. Mama selalu begitu jika sedang marah pasti melupakannya pada anak-anaknya. Dan gue benci itu.
"Dimakan nasi goreng nya katanya lo laper," Ucap Agam dan gue mengambil nasi goreng tersebut dan memakannya dengan lahap.
"Lo tinggal sendiri disini?" Sekarang giliran gue yang bertanya. Agam hanya mengangguk tanda iya.
"Keluarga lo dimana?"
"Di Rumah!" Jawabnya asal.
"Masaaaaaaa!!" Ucap gue setengah kesal. "Maksud gue kenapa nggak sama lo?"
"Oh!" Ucapnya seraya meletakkan piring nya di atas meja, nasi gorengnya sudah habis.
"Gue mau mandiri aja, " Lanjutnya."Mandiri? Mandi sendiri ya hahahaha" Ucap gue mencoba bergurau tetapi Agam malah menatap gue heran.
Aduh, garing kayaknya..
"Nggak lucu yah?" Tanya gue polos seraya menggaruk tengkuk yang sama sekali tak gatal.
"Banget!" Jawabnya singkat. Lalu mengambil remote tv dan mengganti acara Tv nya. Gue melatakan piring di atas meja dan mengambil hape gue.
"Agam chargerin hape gue," Ucap gue seraya memasang muka memohon dan menyodorkan hape gue ke Agam.
"Males!" Ucapnya sambil mematikan acara Tv dan berlalu menuju kamar.
"AGAM!!" Teriak gue dan bangkit untuk menyusulnya.
***
Sesampainya di kamar gue mendapati Agam yang sudah berbaring di tempat tidur. Dasar pria tak peka masa gue yang harus tidur di sofa sih! Enak saja dia yang membawa paksa gue ke tempatnya. Jadi, dia yang harus ngalah dong selaku tuan rumah secara kan gue tamu disini. Iya kan?
Gue menghampiri Agam dan menarik selimut nya paksa. "Agam!!! Gue tidur dimana? Kamar di apartemen lo cuma ada satu apa?" Agam hanya diam tak merespon. "Agam!! Lo budeg yah?" Ucap gue lagi.
"Iiisshh, lo ribet amat sih! Dimana kek, di sofa ke sono,"
"Tega banget! Badan gue pada sakit, masa gue tidur di sofa, gue pasti nggak bisa tidur!" Tutur gue dengan wajah yang di buat melas.
"Yaudah tidur bareng aja kalo gitu" Ucapnya sambil tersenyum. Mata gue melotot mendengar ucapan Agam.
"Enak aja, tar gue di apa-apain lagi,"
"Yaudah kalo gitu lo tidur di sofa sana!"
Benar-benar pria tak ber-prikewanitaan masa dia tega nyuruh gue tidur di sofa, sedangkan dia enak tidur di kasur. Gue naik ke atas ranjang menghampiri Agam yang sedang berbaring dengan selimut yang menutupi sampai wajahnya. Dengan kuat gue dorong tubuh Agam sehingga Agam jatuh tepat di lantai.
Gue tertawa menang.
"Lo yang harus tidur di sofa," Ucap gue di sela tawa gue yg mengudara. Gue berbaring dan bersiap untuk bocan alias bobo cantik. Sementara Agam di bawah sana meringis dan sepertinya dia memaki gue yang sudah mendorong tubuhnya hingga jatuh ke dasar lantai.
"Rupanya lo mau main-main sama gue?" Ucapnya sambil tersenyum penuh arti gue menelan saliva, sepertinya gue tidak aman.
"Aa-agam lo jangan macem-macem, ini udah malem gue ngantuk, sumpah!" Ucap gue agak sedikit ketakutan.
"Nggak macem-macem, hanya satu macem aja kok, " Ucapnya seraya terus mendekat ke arah gue dan dengan gerakan cepat Agam lompat ke atas kasur dan menindih gue.
Deg.
Astaga Tuhan.
Gue yang tak ada persiapan jatuh di bawah tubuh Agam. Wajah kami begitu dekat dan Agam menatap gue lekat. Jantung gue berdetak lebih cepat saat Agam masih saja menatap gue. Gue menelan saliva susah payah karena gugup.
Deg.
"Lo manis juga kalo diliat deket gini," Ucapnya sambil menyingkirkan rambut di wajah gue. Gue hanya bergeming sentuhan Agam bikin gue diam tak berkutik. Agam merunduk dan gue memejamkan mata dia mencium singkat bibir gue.
"Kalo gue mau lo sekarang gimana?" Ucapnya seraya menyentuh bibir gue lembut dengan ibu jari nya. "Gimana??" Tanyanya lagi, sepertinya Agam sudah di penuhi kabut gairah.
"Gw nunggu jawaban lo, Gimana? Lo mau ngelakuinnya sekarang?" Gue memejamkan mata dan menghela nafas panjang. Tangan gue yang tadinya menahan tubuh Agam gue tarik ke atas guna mengalungkan di lehernya. Kemudian gue mengangguk dan Agam tersenyum melihat anggukan gue yang mengisyaratkan gue setuju.Dan pada malam itu. Gue bukanlah Elmi yang dulu lagi. Agam sudah sepenuhnya menyentuh gue, gue terbuai akan sentuhan nya, gue tak bisa menolak apa yang dilakukannya di tubuh gue ini. Biarlah! Toh hidup gue sudah hancur sekarang, tak di pedulikan di keluarga, sahabat gue berkhianat.
Jadi, biarkan gue bersenang-senang malam ini dengan bercinta dengannya.
Sungguh! sentuhan Agam membuat beban gue seakan melayang.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/123165579-288-k721296.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch Love (COMPLETE)
ChickLit(DEMI KENYAMANAN MEMBACA, HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU YAW) WARNING!! DALAM MASA REVISI! HANYA BENERAPA PART YANG SUDAH DIGANTI DENGAN PENYEBUTAN KATA AKU. THANK YOU:* --- Kamu dikirim Tuhan untuk menopangku atau menjatuhkanku? Hubungan ini.. Rumit...