Rafa

4.2K 184 0
                                    

Hubungan lama tanpa komunikasi apa artinya, semua itu akan kalah dengan kebersamaan yang nyaman walau hanya semalam.

-ElmiAyudia-

***

Rafadeel Arkan. Dia adalah orang yang selama satu tahun ini menyandang status sebagai kekasih gue. Rafa orangnya cerdas maklum anak dosen. Rafa orangnya pendiam, dia anak fakultas kedokteran, dia calon dokter dan gue suka ketika dia memakai jas dokter saat praktek dan membuat gue beruntung memilikinya.

Tapi bulan-bulan ini hubungan gue dengan Rafa semakin tak jelas. Dia selalu menghindar setiap gue bertanya kenapa dia menghindar dia selalu berkata 'Aku sibuk'.

Gue beranggapan mungkin ini cara Rafa memutuskan hubungan gue dengan dia. Yaa, bulan-bulan ini gue beranggapan gue sudah putus dengannya. Tapi sekarang Rafa kembali tapi dengan keadaan gue yang tak seperti dulu. Gue harus apa? Gue sudah buat Rafa kecewa pastinya jika Rafa terus bersama gue.

Dengan hati yang gelisah gue mencoba membuka pesan dari Rafa.

Rafadeel: Berasa kangen deh nih kayaknya😅

Rafadeel: Kamu sakit?

Rafadeel: Kamu nggak masuk El?

Rafadeel: Maaf

Rafadeel: Maafin aku sayang selama ini aku bersikap kekanak2an. Aku nggak pernah ngomong kalo ada masalah. Aku salah😷

Rafadeel: El?

Gue tertegun membaca semua pesan Rafa dan gue semakin resah. "Maafin gue Raf, lo kembali tapi gue udah nggak kaya dulu lagi, gue harus apa Raf?" Air mata jatuh tepat di pipi ini.

Tiba-tiba terdengar suara sepatu semakin dekat kearah gue, sudah di pastikan itu suara sepatu Agam. Gue segera menyeka air mata. Terlalu lemah rasanya menerima semua beban ini.

"Lo jangan ke kampus dulu," Ucapnya tiba-tiba.

Ya iyalah lo kira gue mau masuk kampus dengan muka yang masih babak belur gini. Bisa-bisa mati gue di serbu pertanyaan. Dan setelah mengatakan itu dia berlalu pergi.
Gue kira dia bakal ke dapur untuk masak eh taunya langsung berangkat gitu aja. Kan gue laper! Sumpah gue pengen nangis sekarang.

"Tuhan apalagi ini? Hidup gue gini amat" Ucap gue frustasi.

Dan tak lama terdengar suara ketokan dari luar. Pasti itu Agam, mampus! Pasti ada yang ketinggalan.
"Apaan sih si Agam, apartemen-apartemen dia, mesti yah ketok-ketok dulu, ih sok imut," Lalu gue berjalan untuk membuka pintu dan ternyata bukan Agam melainkan petugas delevery. Siapa yang memesan kening gue berkerut tanda bingung.

"Nona Ayudia?" tanya petugas itu sopan.

"Iya saya sendiri"

"Di terima dan tanda tangan di sini nona," Petugas itu menyodorkan kertas tanda surat terima pesanan.

"Ini siapa yang pesen?" tanya gue bingung.

"Suami nona tadi yang memesan, ya sudah saya permisi!" Pamit petugas itu dan beranjak pergi.

Suami gue? Skatekate tuh petugas. Ya sudahlah yah gue laper mending gue langsung makan nih makanan. Gue langsung menutup pintu dan kembali ke ruang televisi.

Touch Love (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang