Kehamilan.
Mungkin moment itu tergambar membahagiakan untuk khalayak orang-orang tertentu. Misalnya sepasang suami istri mungkin! Atau bahkan hanya sepasang kekasih yang di jaman sekarang sudah tak begitu mengagetkan bisa terjadi begituan dalam tanda kutip. Apalagi mereka saling cinta, jadi takkan ada yang harus di permasalahkan.
Sedangkan Elmi,..
Apa yang harus ia lakukan ia bahkan bukan apa-apa di kehidupan Agam. Dan penyatuan mereka pun terjadi hanya karena sebuah janji.
Janji dulu.
Dan apakah hasil penyatuan mereka ini sebuah kesalahan? Sungguh Elmi merutuki dirinya sekarang yang dulu begitu bodoh melakukan dan memberi janji tubuhnya.
Dan sekarang apa hasil kesalahannya akan ia tanggung sendiri?
Oh Tuhan..
"Ini masalah besar Elmi!! Kalo lo gak ngasih tau Agam gue sendiri yang akan kasih tau dia, gue serius!!"
"Gue takut!" Lirih Elmi setelah berada tepat di depan pintu apartemen Agam. Ia mengeleng-gelengkan kepalanya atas ngiangan suara Riva beberapa menit lalu. Yaa, Riva mengizinkan Elmi memberitahu masalah ini sendiri lalu meminta Elmi berjanji padanya akan mengatakan jujur atas keadaannya sekarang pada Agam. Dan Riva pun hanya mengantar Elmi sampai lobby saja, ini pun Elmi yang meminta, "Gue gak mau ngulangin kesalahan, dan gue tau rasanya tak diharapkan." Elmi terisak seraya tangan gemetarnya terulur menyentuh perutnya.
Ya Tuhan..
Apa ini hanya ketakutan belaka atau apa. Yang jelas Elmi takut. Sungguh takut bagaimana jika Agam tak menginginkan anak yang dikandungnya? Dan meminta Elmi untuk menggugurkannya.
Hell..
Tentu Elmi takkan bisa melakukannya. Ini buah hatinya tak ingin dia melakukan kesalahan untuk kedua kalinya. Lagupula, ia tahu rasanya tak diharapkan. Jadi Elmi takkan pernah ingin memusnahkan makhluk yang kini berada di rahimnya, tapi Elmi tak punya daya untuk meminta haknya pada Agam atas keadaannya sekarang. Dia sungguh bukan apa-apa di kehidupannya.
Ya ampun kenyataan yang sungguh menyakitkan. Dan Elmi ingin kembali menangis sekarang.
Helaan nafas lemah Elmi lakukan sebelum akan memasuki apartemen Agam, "Kalaupun dia tak menginginkan kamu," Elmi mengelus perutnya seraya menunduk pilu, "Kamu tetap akan aku pertahankan." Sebulir air bening lolos begitu saja dari matanya.
Rasanya menyakitkan jika anak ini lahir dan ternyata tak diharapkan oleh ayahnya.
Ceklek..
"Lhoo-- Ay.. " Suara barithon itu terdengar bersamaan dengan suara pintu apartemen yang tiba-tiba terbuka, "Ngapain?" Herannya melihat Elmi yang kini berada di depan pintu apartemen dan tak langsung memasukinya.
Elmi mendongak kaget dengan mata yang begitu sembab. Bibirnya pun bergetar menatap Agam yang kini berada tepat di hadapannya. "Ng--Agam... " Lirihnya sendu, sumpah Elmi tak kuat menahan isakannya.
Agam yang bingung melihat Elmi bersikap tak biasa dihadapannya ini merasa panik disana, "Hey kenapa?" Ucapnya cepat penuh kekhawatiran.
Kenapa lagi sih? Batin Agam yang kini berubah resah.
Bukannya menjawab Elmi malah melangkah mendekati Agam. Lalu dengan tiba-tiba Elmi langsung memeluk erat tubuh Agam menumpahkan semua rasa takutnya disana tanpa berbicara apapun dan hal itu membuat Agam tersentak atas tingkah Elmi barusan.
![](https://img.wattpad.com/cover/123165579-288-k721296.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch Love (COMPLETE)
ChickLit(DEMI KENYAMANAN MEMBACA, HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU YAW) WARNING!! DALAM MASA REVISI! HANYA BENERAPA PART YANG SUDAH DIGANTI DENGAN PENYEBUTAN KATA AKU. THANK YOU:* --- Kamu dikirim Tuhan untuk menopangku atau menjatuhkanku? Hubungan ini.. Rumit...