After Wedding: I'm Here..

2.4K 119 1
                                    

"Kamu kapan pulang?"

Rafa tak langsung menjawab, ia sejenak menghela napas, lalu kembali memandangi wajah yang hampir setengah tahun ini menyiksanya, dan sekarang rasanya penyiksaan ini kian buas saja lantaran melihat kondisi Elmi tak sama saat dulu ia tinggalkan.

"Baru kok. Dan kebetulan kuliah juga udah beres, jadi aku kembali netap di Indonesia," Terlihat Elmi mengangguk-anggukan kepalanya canggung, lalu membuang pandangan dan mengusap pinggiran matanya.

Dia menangis.

"Kamu apa kabar?" Kata Rafa lembut seraya menegakkan posisi tubuhnya, ia kembali menatap lawan bicaranya lamat-lamat, "Jadi, ini alasan kamu gak mau balik sama aku dulu?" Rafa tertawa hambar semata untuk menyembunyikan kehancuran yang ia terima, ia tak menyangka rasanya sakit ini semakin dalam saja perasaan.

Menahan rasa sesak sedari tadi, Elmi kini menyerah, ia terisak dengan tangan membekap mulutnya, "Maaf," Hanya kata itu yang mampu ia ucapkan. Elmi menunduk dalam.

Rafa kembali tersenyum seraya memfokuskan atensinya pada jari manis Elmi yang terbalut cincin, "Agam El? Sejak kapan?" Tanyanya tenang, tapi sebenarnya ia sedang mati-matian menahan emosi nya.

"Dia rebut kamu dengan cara ini?" Kembali Rafa berucap dengan pandangan menatap muak perut wanita itu.

Mengangkat kepalanya yang tertunduk, Elmi memberanikan untuk menatap netra penuh kekecewaan itu, "Saat memutuskan pergi dari kamu dulu, aku sama sekali gak tau dia udah tumbuh, Raf," Ucap Elmi parau seraya membuat gerakan memutar di sekitar perutnya, "Jadi, dulu aku pure pengen kita selesai karena perjodohan kamu itu,"

DAMN!

Melengos dengan rahang mengeras, Rafa mencoba mengontrol emosi nya dengan menghela napas panjang.

"Harusnya aku lebih peka dulu," Ucapnya dengan pandangan menerawang jauh, "Saat aku liat kamu ngobrol sama dia di lapangan kampus dulu, aku memang merasa aneh dengan kalian, harusnya aku lebih menjaga kamu, El!" Menjeda, Rafa menyalurkan emosi dengan mengepalkan tangannya, "Harusnya aku gak biarin ada orang lain masuk ke hati pacarku!" Rafa berteriak kalap, membuat Elmi di depan nya memejamkan matanya rapat, Elmi bergetar hebat.

"Maaf," Lagi-lagi kata itu yang keluar dari bibir jelita nya, "Maaf... Rafa..," Dan Elmi semakin terisak.

"Apa kurangnya aku, El," Ucap Rafa kembali berubah lunak, "Aku sayang kamu..," Lanjutnya dengan suara serak. Menahan agar tak menendang apapun yang ia lihat.

"Maafin aku, cobalah untuk berhenti Rafa," Elmi semakin tersedu, ia kini memberanikan diri untuk menyentuh tangan Rafa yang mengepal kuat di atas meja, "Jadikan aku kenangan, hanya kenangan Rafa, sampai kamu benar-benar menemukan rumah untuk pulang bukan untuk istirahat,"

"Bagaimana aku bisa pulang El? Sementara rumah ku sudah di tinggali orang lain," Ucap Rafa seraya terkekeh sesak, mengetatkan kembali rahangnya, Rafa sejenak menutup mata, "Aku begitu tersiksa di LA, dan sekarang setelah pulang mendapati keadaan kamu yang berbeda, aku rasanya ingin mati saja,"

"Jangan!!" Menggeleng kuat, Elmi semakin mempererat genggamannya, "Maafin aku, kamu pasti dapet yang lebih baik dari aku,"

Rafa sejenak menghela napas, ia kembali memandang cinta wajah sembab sang jelita, "Banyak yang lebih baik dari kamu, tapi yang sama seperti kamu gak ada," Lalu Rafa tersenyum dengan raut tak terbaca. "Cuma kamu El, cuma kamu.. Dan aku masih mencintaimu,"

"Remember! I'm here still love you.."

***

Membuka mata dengan spontan lantaran mendengar suara gaduh di dapur, Elmi segera bangun setelah tadi melirik jam dinding. Sudah gelap ternyata dunia.

Touch Love (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang