Someone

2.1K 108 0
                                    

Katakan!
Apa yang kau perbuat wahai harapan?
Sehingga lancang nya diri ini terbang jauh bak ke awan..
Padahal, dari awal yang ku tahu semuanya hanya sebuah angan..

Purnama..
Seindah dirimu tak mungkin aku tak cinta..
Namun, sesulit inikah rasanya menggapai jiwa yang terlanjur merana..
Merana dan tak tahu harus berbuat apa?

Lepaskan..
Gemelut hati tanpa bisa ku tahan..
Disini tak ada yang harus disalahkan..
Dan ku yakin, aku akan tetap bertahan..

Dia..
Sosok gagah yang ku cinta..
Jauhkan derita dekatkan keberkahan nyata..
Oh, kau yang ku puja..
Ku merindumu yang tak pernah kutemukan dimana-mana.. 

Sang Purnama Pengalih Dunia..

***

Silau matahari yang menyelundup masuk di celah-celah jendela kamar sempat menggangu ketenangan gue dalam tidur. Perlahan-lahan gue menggerakkan seluruh tubuh lantaran pegal karena mungkin gue tidur semalam tak benar. Tak lama setelah sepenuhnya terjaga gue mengucek mata seraya menguap lebar lalu perlahan tapi pasti segeralah gue intip dari bilik mata sebuah jam yang bertengger dinding sana.

07:46

Sudah pagi rupanya..

"Good morning Dunia" Ucap gue seraya menegakkan posisi duduk seraya memulihkan penuh kesadaran.

Tapi setelah kesadaran penuh gue dapatkan tiba-tiba gue termenung merana setelah memposisikan duduk tegak dengan punggung yang disandarkan di kepada ranjang. Gue melamun karena semalam gue belum jujur padanya.

Tentang dia.

Tangan gue terulur menyentuh bagian perut yang dimana mulai sekarang mungkin menjadi tempat ia berkembang.

Yaa, tempat berkembang anak gue kelak.

Drrtt.. Drrtt.. Drrtt..

Touch Love (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang