After Wedding: Duka Paling Lara

2.6K 133 5
                                    

Happy sad ending ehh happy reading gitu hahhah😅

***

Sekarang Elmi memang bumerang. Tinggal menunggu waktu untuk di buang. Dunia memang begitu kejam, sampai hati membuatnya harus berjuang, berdiri tegar menerima rasa sakit karena alasan kuatnya bahkan kini telah hilang.

Dia tak selamat.

Elmi keguguran.

Buah hatinya telah sampai di sisi Tuhan. Tidak lagi menemani jika ibunda merasa kesepian. Satu-satunya alasan agar membuat Agam melihatnya bahkan Elmi tak mempunyai nya lagi, dia benar-benar pergi, menyisakan kepedihan karena merasa tak bisa menjaga diri. Dan rasanya Elmi ingin mati.

Ceklek..

Pintu terbuka, Agam berdiri dengan peluh membanjiri wajah, tatapannya begitu sendu melihat Elmi menoleh ke arahnya dengan pandangan kosong  serta bibir begitu pucat. Lalu perlahan netra Agam turun ke bawah, melihat perut Elmi yang sudah kembali rata. Lelaki itu menghela napas sesak. Istrinya itu pasti terguncang.

Setelah menerima kabar dari keluarga bahwa istrinya di larikan ke rumah sakit, Agam yang sedang bekerja langsung menyusulnya. Ia begitu khawatir terlebih ia merasa sangat gagal sebagai suami, karena kini dampak keteledorannya membuat cintanya hilang di ambil Tuhan. Astaga! Ia benar-benar merasa pecundang. Agam tak sanggup melihat wajah penuh derita yang istrinya pancarkan, Agam merasa bersalah. Ini semua kesalahannya.

Tuhan! Hukum saja Agam, tapi ku mohon istriku jangan diikut sertakan.

"Ay..," Agam memanggil lirih, sesaat mata bengkak itu masih menyorotnya kosong. Namun, hanya seperkian detik saja, karena kini wanita itu langsung membalikkan tubuh, memperlihatkan punggungnya bergetar lalu isakan pilu Agam dengar.

Agam kaku melihatnya, mengepalkan tangan seraya memejamkan mata rapat, pria itu perlahan berjalan mendekati istrinya yang semakin kencang meraung di ranjang.

"Maaf..," Elmi bergumam serak membelakangi Agam, "Maaf..," Kembali ia memohon ampunan, Elmi takut, pasti sebenar lagi ia juga akan di tinggalkan.

Agam menghela napas, lalu menaruh asal ransel nya di lantai, kemudian dengan cepat ia memutari ranjang, ikutan berbaring dengan posisi berhadapan.

"Jangan pikirkan apapun," Katanya singkat seraya mengecup pucuk kepala istrinya, "Gue disini,"

Elmi membuka berat mata berairnya saat mendengar suara berat serta dekapan hangat di tubuhnya, masih dengan isakan yang tersisa wanita itu mendongak, dan netra merekapun saling menumbuk penuh perasaan.

"Jangan tinggalin gue," Permohonan itu terdengar begitu pelan, atau mungkin suara Elmi habis karena menangis terus-terusan. "Gue mohon, gue benci perceraian," Kembali mata itu terpejam, menahan sesak yang ingin segera tersalurkan.

"Gue... " Agam menggeleng pelan mendengar suara serak itu terputus sesaat, Agam semakin mengeratkan pelukannya, "Gak punya lagi alesan yang membuat lo cinta, gue cuma bisa meminta. Tolong jangan buat gue menjadi janda,"

Deg.

Bahkan dalam situasi yang seharusnya Agam disalahkan, Elmi berpikiran ia tetaplah beban. Penghalang kebahagiaan orang, dan sekarang yang ia rasa mungkin dampak dosa yang ia perbuat di masa silam.

Ia tak membenci Putri, perbuatannya ini akan ia toleransi. Wanita mana sih yang akan diam jika kasihnya di curi. Beruntung, kini ia tak di buat mati. Jadi, ia akan diam asal tidak di tinggal pergi, ia akan terima kalau Agam mungkin akan melanjutkan hubungannya kembali.

Touch Love (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang