***
'BRAKKK!!'
Dentuman keras yang bersumber dari pintu yang di dorong secara paksa itu membuat dua orang pasang mata yang sedang asik dengan ponsel masing-masing itu terjelongak kaget. Bahkan satu di antaranya sampai melompat di atas sofa saking lebay nya ehh-- kagetnya.
"Woy kanjut siluman!! Apa-apaan sih lo! Pintu gue rusak gue bejek-bejek lo!" Seru berapi-api pria yang tadi sempat melompat dari sofa seraya mengusap usap dada seolah masih kaget.
Nepok dada ceritanya.
Sedangkan pria yang satunya hanya menatap sekilas saja kemudian kembali beralih pada ponselnya. Dengan santainya ia bersikap seolah tak terjadi apa-apa. Baginya hal gila dan tak ada kerjaan yang tengah dilakukan orang tadi yang membanting pintu itu sudah biasa ia lihat.
So, keep calm aja!
Inggil meringis seraya menggaruk tengkuk saat melihat Fahri menatapnya dengan sorotan api neraka. Membunuh coy! "Maafkeun teman-teman, gue kebablasan tadi!" Ucapnya kikuk seraya nyengir sok imut menatap Fahri. "Udah De, jangan pandang aku dengan tatapan cinta seperti itu!"
"Pernah ngerasain rasa karbol di dalem kamar mandi gue gak Gil?" Ucap Fahri kelewat kesal pada Inggil. Sudah dibilang dia tak suka di panggil Dede masih saja teman-temannya bersikap usil membuat Dating aja deh. "De de emang gue pak de lo heh??"
"Gue lagi kesel jangan ngelawak coba!" Ucap Inggil dengan tampang yang minta di jedotin ke tembok. Jengkel sekali melihat wajah sok ganteng nya itu dimelas-melaskan. Sudah jelek di jelek-jelekin lagi. Astaga! Hihi
"Bodo! Gue mah gak terima dipermalukan kaya gitu" Oceh Inggil seraya melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan yang dimana Fahri dan Angga berada, Dengan dahi yang berkerut dua orang pasang mata yang tak tahu apa-apa itu hanya menatap heran Inggil yang uring-uringan. "Lo lagi Gam! Lo kan temen gue kenapa lo tadi diem aja!" Lanjut Inggil seraya menatap kesal Agam yang kini tengah mendudukkan dirinya di samping Angga.
"Lo mau gue mesti gimana? Lo mau gue tonjok gitu tuh cewek saat dengan sengajanya lempar sepatu ke kepala lo!" Seru Agam santai padahal ia sedang mati-matian menahan tawa.
Baginya kejadian tadi siang di kampus sungguh lucu. Bagaimana tidak! Inggil yang terkenal seorang Playboy di kampus di lempar sepatu oleh seorang wanita bahkan bukan hanya di lempar Inggil juga sempat di guyur dengan es teh manis.
Haha di cipokin semut-semut dah itu.
Patut di acungkan jempol memang si Riva. Beraninya mempermalukan sang Playboy cap kaki tiga.
Wahahaha..
"Yaa, gak gitu-gitu juga kali A. Isshh bikez ngomong sama lo!" Inggil mendengus sebal lalu ia kembali berjalan ke arah cermin yang telah sengaja di sediakan sang tuan rumah dalam kamarnya. Btw, mereka sedang berada di rumah Fahri tepatnya di kamarnya sih. "Masa gue yang terkenal keren gini di sebor teh manis, udah mah ada es nya lagi. Citra gue sebagai cowok berkharisma hilang sudah! Gila emang tuh cewek! Bener-bener cewek psikopat!" Cerocos Inggil setelah berada di depan cermin tersebut dan mentap pantulan dirinya seraya menyisir manza rambutnya disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch Love (COMPLETE)
ChickLit(DEMI KENYAMANAN MEMBACA, HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU YAW) WARNING!! DALAM MASA REVISI! HANYA BENERAPA PART YANG SUDAH DIGANTI DENGAN PENYEBUTAN KATA AKU. THANK YOU:* --- Kamu dikirim Tuhan untuk menopangku atau menjatuhkanku? Hubungan ini.. Rumit...