Agam POV
"Testpeck dua garis merah, artinya apa Ri?"
"Lo gak tau Gam? Itu tandanya yang make testpeck itu positif hamil!"
"Ini obat apa?"
"Oh ini, obat pengurang rasa mual, semacam penangkal morning sick lah,"
"DAMN!" Maki gue kesal dengan apa yang terjadi kini, dia pergi kemana sebenarnya, mau dia apa? Membawa darah daging gue lalu pergi begitu saja tanpa meminta pertanggung jawaban.
"Sialan!" Dengan kasar gue menendang tong sampah yang ada di depan. Sudah mengelilingi kampus dan beberapa kali menengok kelasnya, tapi hasilnya nihil, gue tak kunjung menemukan dia.
Dasar cewek sok, dia pikir dia bisa menghadapi masalah ini sendirian? Gue seperti lelaki bajingan yang menelantarkan mereka, Ayudia dan makhluk yang ada di perutnya.
Sial sial sial!
"Tenang Gam, kita cari ketempat lain aja, tanya temen dia kek, dimana rumahnya!" Inggil yang berada di depan gue mencoba menengkan, tapi gue rasanya ingin menghajar apa yang ada di hadapan.
"Gimana gue bisa tenang!" Ucap gue menahan amarah, tangan gue sudah apik mengepal di sisi masing-masing bagian.
Gue kesal, gue marah. Dan.. Gue kelabakan..
"Yaa, lo kalo marah-marah begini, gue juga bingung, buat mikir si Elmi pergi kemana!" Gue menghela nafas lalu mengacak rambut frustrasi setelahnya.
"Tenang oke, semua pasti ada jalan keluarnya," Lanjutnya lalu mengikuti gue duduk di bangku taman.
"Lo pergi kemana sih, Ay?" Lirih gue lalu kembali menghela nafas.
Inggil melirik gue dari samping, dan ia pun mengikuti gue untuk menghela nafasnya panjang-panjang disana. "Lagian yah, unik banget sih si Elmi tuh. Dimana-mana kalo cewek dibuntingin minta pertanggung jawaban, lah ini dia malah minggat meninggalkan," Lalu ia menggeleng-gelengkan kepalanya.
Shit!
Dia bilang unik?? Dasar gila! Sekali nya sinting tetap saja sinting.
"Pergi lo sono, lo disini bikin gue nambah pusing!" Ucap gue seraya mendengus menatapnya.
Ia cengengesan sambil menggaruk tengkuknya, yang gue rasa sama sekali tak gatal, "Senewen mulu Gam, hehe, mingkem nih gue mingkem.." Gue tak menghiraukan tawa ringannya, dengan segera gue memutar tubuh lalu pergi meninggalkan dia, Inggil si playboy gila.
"KEMANA?" Teriak nya karena melihat gue beranjak pergi meninggalkan ia seorang.
"Nyari janda!" Ucap gue asal. Dan tawanya kembali mengudara. Dia pikir gue mau kemana kalau bukan mencari keberadaan si Ayudia.
Dasar gila!
Gue berjalan cepat, berniat mengambil mobil yang ada di parkiran. Tapi dalam langkah cepat gue ini, netra gue menangkap seseorang yang tidak begitu asing di penglihatan.
Riva!
Dia pasti tau keberadaan si Ayudia.
"Di mana si Ayudia?" Tanya gue langsung seraya mencekal pergelangan tangannya, ia tersentak dan otomatis langkahnya terhenti disana,
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch Love (COMPLETE)
Chick-Lit(DEMI KENYAMANAN MEMBACA, HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU YAW) WARNING!! DALAM MASA REVISI! HANYA BENERAPA PART YANG SUDAH DIGANTI DENGAN PENYEBUTAN KATA AKU. THANK YOU:* --- Kamu dikirim Tuhan untuk menopangku atau menjatuhkanku? Hubungan ini.. Rumit...