Lamaran mungkin sudah kita ketahui, dimana proses itu dilaksanakan sebelum pernikahan. Pernikahan mereka memang mendadak, dan terjadi pun karena sebuah kesalahan, kesalahan yang membuatkan hasil buah cinta mereka. Elmi yang mungkin pihak yang lebih mendominan merasakan dampaknya tak pernah berpikir bahwa kesalahan yang pernah ia lakukan bersama Agam itu hasilnya pun salah, Elmi beranggapan hasilnya ini mungkin takdir dan ia berdo'a saja semoga takdir ini menjadi keberkahan tersendiri nantinya. Maka dari itu, Agam ingin semuanya berjalan dengan wajar, berpikir pernikahan ini seperti pernikahan yang lain. Dimana sebuah lamaran harus dilaksanakan sebelum akad pernikahan. Agam ingin Elmi merasakan apa yang perempuan lain rasakan, walaupun mungkin pernikahan ini tak pernah ia pikirkan sebelumnya.
"Jadi, begitu pak Wirya Sanjaya, maksud dari kedatangan kami. Kami sebagai pihak dari Putra kami sendiri Agam Vikri Permana..," Dengan ramah pak Surya berucap seraya menepuk bahu sang putra seolah memberi tahu bahwa mereka ada ikatan darah, "Meminta Putri bapak bernama Elmi Ayudia, untuk ia jadikan istri satu-satunya di akhir hidupnya kelak," Lanjutnya dan di akhiri dengan senyuman tak kalah ramah di banding sebelumnya.
Pak Wirya yang notabennya memang ramah tentu ia membalas senyum hangat tersebut, sambil melirik istri dan Elan yang berada di sampingnya, ia berucap, "Baik, pak Surya jika memang nak Agam bersungguh-sungguh ingin menjadikan putri saya sebagai pendamping hidup dan akan mensejahterakan hidupnya. Saya sebagai yang selama ini menjaganya akan menerima tawaran tersebut dengan hati terbuka," Ucap Pak Wirya tenang dan tentu membuat ayah dari Agam tersebut menghela nafas lega diikuti istrinya, tetapi, tidak dengan Agam, ia sedari tadi pikirannya kemana-mana. Ia memikirkan sebelumnya mengapa Elmi semenjak kedatangan ia beserta keluarganya hari ini tak menampakkan sedikitpun wujudnya.
Elan yang berada di samping ayahnya itu yang memang sudah kesal dengan Agam dari dulu, tentu tak suka melihatnya kini seolah tidak serius dan tak fokus dengan acara lamarannya tersebut, "Lo niat gak sih nikah sama kakak gue," Elan yang sedari tadi kesal tak kuasa menahan diri untuk berucap. Dua keluarga itu pun menoleh dengan cepat tak terkecuali yang mendapat sindiran tersebut, Agam kini memandang Elan dengan dahi yang sama yaitu menyerengit bingung.
"Lo ngomong sama gue," Ucap Agam datar dengan jari telunjuk ia pakai untuk menunjuk dirinya sendiri.
Elan berdecak, dengan bola mata yang memutar jengah ia tatap tajam wajah Agam yang nanti sebenarnya akan menjadi kakak iparnya, "Pake celana robek-robek, pake kaos polos doang terus dari tadi gue perhatiin lo sama sekali gak ngedengerin para orang tua, dimana kesan lo sebagai pria yang mau nikahin anak orang, sih!" Walaupun umur Elan masih anak sekolah menengah atas, ia sungguh terlihat dewasa saat berkata-kata, itu memang karena di sekolah ia adalah siswa yang lumayan terpandang dalam segi luar dan dalam kelas.
Agam yang mendengar kalimat frontal tersebut tentu dongkol, menyadari memang ia hanya memakai celana jeans blel dan kaos oblong saat melamar hatinya tersayat, ia tak terima ia memakai sedemikian rupa tentu ada alasannya juga. "Gue pake beginian juga karena gue abis kuliah langsung kesini, emang lo mau kakak lo gue lamar subuh-subuh!" Masih dengan muka datarnya Agam berucap dengan begitu santai, pak surya beserta istri pun hanya meringis melihat tingkah anaknya yang membuat kesan seolah tak sopan.
Astaga! Anak itu memang nakal.
Elan tentu meradang, pikirnya kenapa tidak pagi saja mereka ke rumahnya apa si Agam ini sungguh kepepet banget aktivitasnya sampai-sampai acara sakral begini memakai pakaian seperti sekarang, "Yaa, kalo lo kesini bukan untuk ngelamar tapi untuk jadi asisten rumah tangga yang batu-batu, gue sih setuju,"
Sialan nih bocah!
"Emangnya lo mau calon suami kakak lo babu!" Begini nih, jika dua orang yang berkepribadian sama terjadi adu mulut, tak akan ada yang mengalah kecuali ada yang menengahi nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Touch Love (COMPLETE)
ChickLit(DEMI KENYAMANAN MEMBACA, HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU YAW) WARNING!! DALAM MASA REVISI! HANYA BENERAPA PART YANG SUDAH DIGANTI DENGAN PENYEBUTAN KATA AKU. THANK YOU:* --- Kamu dikirim Tuhan untuk menopangku atau menjatuhkanku? Hubungan ini.. Rumit...