***
Meminta kamu memadu kasih, membangun kenangan, menaruh hati padamu? Itu sama saja aku menjatuhkan diri gue ke kubungan lava tak berdasar! Bodoh!
- Alena Nathalia S.
***
"Mamahh..." Alena berteriak dari dalam kamarnya yang bernuansa merah muda ini.Dia sedang bersiap-siap untuk menghadiri acara pesta ulang tahun teman sekelasnya, Nathalie. Atau biasa disapa Thal. Nama mereka hampir mirip, perbedaannya hanya di huruf akhirnya saja. Bahkan banyak teman sekelasnya yang mengatakan jika itu kembar.
Dan Alena hanya bisa memutar netra hitam pekatnya, bagaimana tidak? Wajah mereka berdua saja beda jauh, bagaimana bisa dikatakan kembar? Wajah Alena terkesan tirus dengan dagu yang sedikit runcing, sedangkan Thal, panggilan dari Nathalie itu memiliki rahang yang melebar dan terkesan lembut.
Dari segi rambut juga beda, Alena memiliki rambut yang lurus sedangkan Thal memiliki rambut yang sedikit bergelombang.
Selain itu mereka juga memiliki perbedaan ketersukaan, Thal suka dibidang fisika, sedangkan Alena boro-boro menyukai fisika, dia lebih baik menyelesaikan baca novel 2 buku dalam semalaman ketimbang membaca buku itu selama dua jam.Alena cenderung lebih suka sastra dan jika pun dalam segi pelajaran, gadis itu menyukai pelajaran bahasa inggris dan juga kimia. Lebih baik dia menghitung jumlah atom ketimbang menghitung jarak tempuh benda dari jarak a ke b.
Tatapannya dia layangkan untuk melihat pukul berapa sekarang, dan ya, jam menunjukan pukul enam lewat tiga puluh menit. Itu artinya, dia masih punya satu setengah jam lagi untuk menghadiri acara pesta ulang tahun teman sekelasnya itu.
Pintu kamar Alena terbuka, munculah Ratih dengan kaus santainya, wanita itu memasuki kamar gadisnya yang sudah berantakan ini, terbukti dari berbagai dress yang teronggok diatas kasur. Dia berkacak pinggang seraya menatap sang peneriak, "ada apa sih Alena, kamu teriak-teriak begitu?"
Gadis itu sedang sibuk memilih dress yang tepat untuk menghadiri acara ulang tahun Thal, kegiatan ini sudah dilakukannya dari setengah jam yang lalu. Namun dia sama sekali belum menemukan dress yang cocok.
Dia memang lemah dalam memutuskan sesuatu. Tidak seperti mamahnya yang pandai memilih pakaian yang cocok untuknya. Ratih pandai sekali dalam urusan mix and match penampilan.
"Mah, tolong bantuin alena pilih dress yang pantas buat ke acara ultah temen, dong." Terdengar seperti nada putus asa.
Karena dia tidak mungkin untuk tidak menghadiri acara ini. Selain teman sekelasnya, Thal juga partner contekannya ketika ulangan fisika berlangsung.
Ratih menggelengkan kepala dan menghampiri alena yang sedang duduk di pinggiran ranjang. "Astaga. Ya sudah biar mamah yang atur penampilan kamu malam ini, sayang."
Ratih berjalan ke arah lemari putrinya mencari gaun yang cocok untuk Alena.
Setelah seperkian detik demi detik, menit demi menit kian berlalu meninggalkan perubahan yang terjadi pada diri Alena sekarang. Akibat sentuhan dari sang mamah kian membuat Alena merasa seperti cinderella malam ini.
Saat sesi itu, Alena cenderung diam dan membiarkan mamahnya itu memilihkan pakaiannya, sepatunya, makeupnya bahkan pakaian dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hug Me Hugie (TERBIT)
RomansVERSI BARUNYA DITERBITKAN OLEH BIBLIOPUBLISHING. SEBAGIAN PART TELAH DI HAPUS. Alena Nathalia Saudad harus bernasib buruk ketika bertemu dengan om-om sejuta percaya diri. Terlalu narsis dan perayu ulung. Astaga... Bahkan Alena harus geleng...