Chapter 32. A day with You

7.6K 396 11
                                    

Haieeee, bertemu lagi di cerita ini. Jangan lupa buat ninggalin vote atau komentar di chapter ini😙

Happy Readingg!:))

***

Jika bahagiaku itu kamu. Aku harap, kamu tidaklah pergi dengan membawa kebahagiaanku dan meninggalkanku dengan luka yang menyakitkan.

***

Alena

Waktu bergulir dengan cepatnya, merubah segala sesuatu yang ada di bumi. Tatkala merubah malam menjadi pagi. Sang bulan menutup dirinya dibalik sang mentari. Dan sang mentari memancarkan sinarnya dibumi.

Aku merasakan sesuatu lembut dan harumnya yang kusukai, kembali kurambatkan sentuhan tanganku pada benda disampingku, "awh..." ringisku kala jariku seperti tertusuk sesuatu yang tajam. Apa ini?

Perlahan mataku terbuka dan mengerjapkannya untuk yang beberapa kali sebelum memalingkan wajahku kesamping, "oh my god. Mawar?" pekikku seraya bola mataku menjereng kala mataku menangkap sebuah karangan bunga mawar merah disampingku.

Menegakan tubuhku dan meraih rangkaian bunga itu, oh betapa harumnya yang menenangkan kala dihirup. Menengkan jiwa dan ragaku. Dan kulihat juga ada secarik kertas tepat disamping mawar itu. Melayangkan tanganku untuk menjangkau surat itu lalu kubacanya.

Hi good morning my lil gurl, my love. Gimana, tidurnya nyenyak? Jangan lupa jam empat nanti, saya akan kerumahmu. Dan kita akan bersenang senang bukan?

Apa ini dari, "kak Hugie?"

Kurasakan sengatan kebahagiaan membuncah dihatiku. Jutaan kupu kupu kembali mengoyak perutku di pagi hari ini. Kurasakan pipiku memanas.

Oh tuhan..

Aku taruh karangan bunga itu dan juga suratnya dinakas seraya bangkit dari ranjang. Pantas saja semalam, kurasakan sesuatu benda yang kenyal namun basah menyentuh dahiku, dan kurasakan juga ada yang menyelimutiku, "tunggu, apa semalam kak Hugie nyium gue?"
Oh yatuhan pipiku memanas kembali.

Kurambatkan tanganku untuk mengambil ponsel yang tergeletak dinakas. Dan tentu saja aku ingin mengucapkan terimakasih pada kak Hugie dan juga menuntut penjelasannya perihal mengapa dia tidak berkabar terlebih dahulu ketika dia ingin kerumahku? Setidaknya kak Hugie kesini tidak disambut dengan wajah pongoku ketika tertidur, lalu kuhempaskan pantatku di tepian ranjang.

To : Kak Hugie
Selamat pagi juga kak. Nyenyak dong. Oh ya, kenapa kakak gak bilang kalo mau kerumah sih?

Sekarang hari sabtu, hari dimana sekolahku dan Dave diliburkan. Hari dimana, --setidaknya aku bisa merasakan mandi di siang hari dan juga bermalas malasan.

Oh, kurasakan ponsel yang ada digenggamanku bergetar tanda jika ada yang menelpon. Kulayangkan pandanganku pada ponsel, selanjutnya yang kulihat nama Kak Hugie sebagai id caller. Tentu saja aku mengangkatnya.

"Hello my lil girl" suara bariton yang menghangat kan hatiku terdengar, kurasakan pipiku memanas kembali saat kak Hugie memanggilku seperti itu.

Hug Me Hugie (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang