Chapter 35. Dusk till dawn.

7.1K 382 20
                                    

Yak sip, masih bisa update chapter cepet! 😁
Bikos  aku nargetin kalo tahun ini cerita ini /harus/ bisa kelar wkwka.

Warn : di chap ini banyak adegan manis but seriusly masih batas wajar kok. Hehe😂

Iya tenang yang minta nambah konflik aku akan tambahin wkwk😁 sejujurnya aku itu gak suka cerita yang terlalu banyak konflik, nanti jatohnya berbelit-belit kek sinet wkwkw😂😂

Oke deh, setelah baca atau sebelumnya serah deh. Bisa gak ninggalin vote/komen di chapter ini? Biar aku semangat lanjutin ceritanya wkwk. :v

Selamat membaca kawan!❤

-----

Senja itu kesukaan saya. Dan kamu adalah kebahagiaan saya. Bagi saya ini adalah hal yang harus saya syukuri. Dimana mata saya bisa menatap senja dan kamu secara bersamaan.
- Hugie.

***

Dibalik sikap menyebalkan dari gadis berkaos putih ini, dia paling tidak suka melihat orang lain terluka. Alena tidak tahu mengapa dia bisa memiliki sifat seperti itu.

Dimana rasa tidak tega itu menguasai dirinya dan menjamah seluruh pikirannya saat mata hitam pekatnya melihat oranglain terluka apalagi orang yang dicintainya.

Seperti contoh saat Dave jarinya berdarah akibat teriris pisau. Dan Alena yang melihat itu dengan sigap namun panik yang menjalar langsung mengobati adiknya itu. Bahkan Dave yang melihat reaksi berlebihan kakaknya itu hanya bisa tertawa, hingga rasa sakit dijarinya pun tidak terasa lagi.

"Oh astaga, ini sungguh tidak apa-apa, Alena." Hugie menggenggam kedua tangan Alena yang dingin akibat melihat wajahnya yang lebam itu.

Dia berusaha meyakinkan pada Alena jika wajahnya itu tidak sebanding dengan rasa sakit yang ada dihati Alena, sewaktu itu.

Namun tidak bagi Alena, ini bagai hantaman untuknya saat melihat wajah hugie yang lebam penuh warna abu keungu-unguan. Sudut bibirnya yang tergores.

Seketika rasa panik kembali menguasai dirinya, "Gak papa gimana kak?wajah kakak babak belur gini!"

Alena bangkit dari ranjang untuk mengambil kotak P3K, tentu saja Alena akan mengobati wajah babak belur itu.

Namun langkah Alena terhenti kala Hugie mencekal lengannya, "Alena percaya lah, ini tidak a---"

"Stop! Aku gak bisa lihat kakak kayak gini. Lepas tangan aku, atau aku marah lagi?" gertaknya dengan tatapan elangnya yang mengintimidasi pria dihadapannya itu.

Hug Me Hugie (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang