Chapter 19. Vano With Alena. (2)

7.9K 414 11
                                    

***

Cukup dekat bersamamu saat ini. Membuatku percaya akan adanya "kebahagiaan" sesungguhnya.

- Devano Rizkyana.

***

From : Devano rizkyana

Len...

Pesan itu diterimanya ketika usai mandi, dia masih bersandar di nakas dengan matanya yang membaca pesan tersebut. Dia mengambil ponselnya seraya mengeringkan rambutnya yang masih basah menggunakan handuk. Alena menaruhkan pantatnya ditepian ranjang sembari tangannya yang mulai mengetikkan balasan.

To : Devano rizkyana

Apa sih Van? Kangen hah?😆

Lagipula Alena juga bingung ada apa Vano mengchatnya?
Bukannya tidak boleh. Alangkah lebih baiknya langsung to the point saja yekan?

Ah persetan. Ikuti saja mau Vano kawan!

Satu pesan muncul lagi di ponsel Alena. Masih dari pengirim yang sama. Vano.

From : Devano Rizkyana
Astaga. Besok jogging yuk len. Gue udah lama juga gak jogging. Lagian lo gak sibuk juga kan? Sekalian refreshing gitu.

Astaga kenapa Vano bisa tahu jika dia sedang tidak sibuk? Apa dia terlihat sebegitu nganggurnya? Ouh shit!

Alena menimang-nimang kapan dia bisa jogging dengan Hugie? Ah terlalu kecil harapannya! Bagaimana tidak? Alena jelas tahu jika Hugie itu pekerja yang keras. Yang menuntut kemungkinan jika hari libur saja dia masih sibuk.

Menyebalkan bukan?!

Devano rizkyana : lah emang kapan gue nyuruh lo yang jemput? :v

Alena nathalias : iya juga sih😂 yaudinlah jam setengah enaman lo kerumah gue ya boss

Devano rizkyana : oksip.

Setelah mendapat balasan itu Alena hanya membacanya saja tanpa membalas.
Jika tidak, Vano akan terus menchatnya hingga tak usai. Astaga.

Dalam benaknya dia berkelana berfikir, menelaah omongan Kintan perihal...

Perasaan Vano yang katanya menyukainya.

Apakah iya? Tapi entahlah. Sumpah demi apapun Alena tidak akan ingin sampai itu terjadi. Dia ingin Vano tetap menjadi sahabatnya. Tetap menjadi teman lelaki terbaiknya.

Kenapa harus berpacaran, jika bersahabat lebih mengasikan? Bukankah usai itu kita seperti orang asing? Permainan hati kadang semengerikan ini!

***

"Kayaknya gue bener-bener udah jatuh cinta sama Alena."

Vano menatap layar ponselnya yang menunjukan foto Alena yang diambilnya secara diam-diam. Foto ini dia ambil ketika sedang bersama dengan gadis itu. Ah, senyuman Alena mampu membuat sengatan listrik di sekujur tubuhnya.

Terkadang tersenyum bisa membuat kita lebih manusiawi. Bicara soal tersenyum, seorang Devano Rizkyana saja jarang memberikan senyumannya kepada orang lain.

Terkecuali pada Alena!

Dia bisa terus-terusan tersenyum jika bersamanya. Entahlah melihat Alena seakan bisa menarik kedua sudut bibir Vano terangkat membentuk lengkungan keatas. Melukiskan senyuman yang indah dari dirinya yang jarang nampak di mata orang lain. Lelaki yang tengah terbaring itu mendekatkan ponselnya kearah bibir nya dan mengecup pelan ponselnya yang masih terlihat foto Alena.

Hug Me Hugie (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang