Chapter 29. The happiness!

5.9K 406 3
                                    

Selamat membaca kisah hug me hugie chapter 29. Semoga kalian suka part ini yap😁

***

Jika dunia bisa berkompromi, mungkin banyak orang yang mengubah dunia agar bahagia itu tetap ada dan tetap lekas.

***

Alena dan Dave sedang asik menonton acara kartun di ruang televisinya. Dengan setoples keripik pisang kesukaan Alena dipangkuannya. Jika kalian bertanya, kemana hadirnya bi sarni, Maka jawabannya beliau sudah tidak bekerja dirumah Alena lagi. Kendati anaknya yang dikampung, meminta agar beliau tidak merantau lagi. Dan lagipula mamahnya Alena masih cukup kuat untuk mengerjakan tugasnya sebagai ibu rumah tangga.

Jam menunjukan pukul setengah tujuh malam. Cowok dengan kaos biru polos disamping Alena pun terbahak bahak saat melihat kartun di Tv itu terjatuh terguling guling ditangga karena tersandung. Alena pun tak kuasa untuk ikut tertawa melihat itu. Tawa mereka mengisi seluruh penjuru ruangan televisi, hingga teriakan mamahnya dikamar menginterupsi agar mereka tidak terlalu keras saat ketawa.

Dave menggeser pantatnya dan mendekat kearah Alena yang tetap asik mengunyah keripik pisang, "kak. Sebenarnya lo sama kak Hugie itu jadian belum?"

Alena yang sedang menatap televisipun mengalihkan pandangannya kearah kanan untuk melihat dave, "belum"

Dave mengangguk dan melipat kaki kanannya, "terus hubungan lo sama kak Hugie itu apa?"

Alena mengelus lehernya dan memasukan keripik kedalam mulutnya lalu mengedikan bahunya acuh. Lagipula Alena juga bingung dengan hubungan antara dirinya dengan Hugie. Bahkan Alena berani bersumpah jika dirinya telah melakukan kesalahan bodoh saat bibirnya membalas pagutan dari bibir Hugie saat malam itu. Yang secara tidak langsung dia memberi sebuah kode jika perasaan cinta telah muncul didirinya kepada Hugie.

Dan lagipula hubungan beratasnamakan 'Teman' harus mencium tepat dibibir memangnya ada? Dan tragisnya lagi kedua belah pihak saling menikmati dan tenggelam bersama suasana kecupan bibir mereka.

"Terus... Lo cinta enggak sama dia?"

Alena sontak mendelik tajam kearah Dave yang menaikan alisnya, "enggak! Gue enggak cinta!"

Terkadang tubuh dan ucapan tidak sinkron ketika hati kembali menguasai, buktinya Alena berkata tidak tetapi kepalanya mengangguk.

Hell, what the heck?

Dave memutar bola matanya jengah, "enggak mulut lo. Kepala lo ngangguk gitu kak!"

Bahkan rasanya Alena ingin sekali mengubur dirinya hidup hidup saat ini, persetan dengan kebodohannya untuk yang kesekian kali. Alena melempar keripik pisang kepada Dave, "Bodo amat! Bacot lo dasar!"

"Anjir lo kak!"

"Hei, apa papah pulang harus disambut dengan pertengkaran layaknya bocah dari kalian, hm?"

Suara bariton bernada dingin itu menghentikan aktivitas mereka. Alena dan Dave menengok kebelakang yang mana memperlihatkan papahnya dengan balutan jas hitamnya itu sedang berdiri tegap. Alena tersenyum lebar dan berlari kearah papahnya, diikuti Dave dibelakangnya.

Hug Me Hugie (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang