Chapter 76. The Sweetest Man.

5.4K 313 127
                                    

Hai.

Lapak ini adalah kawasan yang penuh kemanisan. So, siapkan hati kalian dulu ya!!

VOTE & KOMENTAR UNTUK CHAPTER TERAKHIR YA😎 KALAU BISA SIH, LEBIH BANYAK DARI SEBELUM-SEBELUMNYA, BIAR CEPET JUGA SAYA PUBLISH ENDINGNYA AHAHAH!

___________________________

Ujian nasional berbasis komputer sudah dia lakukan dua Minggu hampir tiga mingguan yang lalu. Pengumuman kelulusan juga sudah dia terima. Dia sangat bersyukur bisa mendapatkan peringkat dua di sekolahnya dalam meraih nilai ujian tertinggi.

Well, memang dia bukanlah juara yang pertama, akan tetapi Riko dan Ratih bangga kepadanya. Memang, usaha yang keras itu tidak akan mengkhianati hasil yang memuaskan.

Selama satu minggu sebelum ujian Nasional diadakan, Hugie selalu menyempatkan satu atau dua jam untuk mengajarkannya. Pria itu tidak kenal letih hanya untuk membantu memberi materi yang biasa ditujukan saat ujian.

Hugie memang pria yang cerdas dan memiliki otak yang cair. Hugie sewaktu SMA meraih gelar juara satu nilai ujian tertinggi di sekolah. Bahkan nilai ujian pria itu hampir mendekati nilai sepuluh. Uh, tidak salah mengapa Hugie bisa sesukses ini, dan dapat membantunya belajar.

Dave juga sudah menyelesaikan ujiannya empat hari yang lalu. Adiknya ini sama seperti dirinya yang selalu belajar bersama dengan kedua temannya, dan juga Gletta saat siang hari.

Memang ya, jika kita belajar dengan orang yang kita sayangi, akan lebih semangat. Akan lebih terasa menyenangkan dan tidak sama sekali membosankan.

Memang, disetiap pertemuan itu selalu ada perpisahan. Keduanya saling berkesinambungan dan terikat.

Seperti sekarang, Vano sudah pergi ke London untuk melanjutkan kuliahnya ke Oxford. Whoa, jangan salah, walau dia bandel kepada guru saat SMA, namun dia memiliki bakat yang luar biasa di bidang musik. Dan ya, Vano memilih Oxford adalah tempat lanjutan mengenyam pendidikan.

Roni, pria itu sudah menetap bersama orangtuanya yang ada di Amerika serikat. Alena tidak tahu apa kelanjutan hubungan cowok itu, dengan perempuan yang biasa dia temui di lapangan, mereka hanya sebatas dekat saja atau memiliki hubungan.

Kintan dan Diandra tetap tinggal di Indonesia, kedua perempuan itu memiliki cita-cita berkuliah di universitas Indonesia. Dan ya, nampaknya takdir sedang berpihak kepada mereka, karena keduanya diterima di universitas tersebut.

Seperti dia, takdir kali ini memang terasa baik sekali. Dimana Alena berhasil diterima di universitas Cambridge, universitas impiannya.

Keberangkatannya menuju Cambridge, akan dilangsungkan besok. Keperluan yang akan dia butuhkan untuk disana sudah diurus oleh kedua orangtuanya. Alena tidak akan tinggal disana sendirian. Ada adik dari mamahnya yang tinggal disana dan bersiap untuk menampung Alena empat tahun kedepan.

Berat rasanya untuk meninggalkan Indonesia, sudah banyak kenangan yang dia lakukan di negara ini. Memang, dia akan kembali empat tahun lagi, namun entahlah rasanya sulit sekali bagi Alena. Dimana harus berjauhan dengan kedua sahabatnya, keluarganya, bahkan orang yang dicintainya. Hugie.

Orang yang dia cintai itu kini berada di sampingnya, sedang menyetir mobil. Lengan pria itu nampak terlihat elegan saat memegang kemudi, dengan mata yang terfokus pada jalanan.

Rambut pria itu basah namun klimis, penampilannya sangat berwibawa dan juga harumnya yang menawan.

Rambut pria itu basah namun klimis, penampilannya sangat berwibawa dan juga harumnya yang menawan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hug Me Hugie (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang