Chapter 48. Kejanggalan.

5.5K 276 63
                                    

Maaf baru bisa update sekarang.

Untuk selanjutnya aku belum memprediksi, akan cepat atau tidaknya aku update. Mengingat aku sedang sibuk-sibuknya bulan ini.

Tapi, aku akan usahain akan update. Ya, walau itu satu kali seminggu :')

Vote dan komentar dari kalian selalu menjadi penyemangat.

  H A P P Y
  R E A D I N G

***

Takdir memang misterius. Siap atau tidaknya, kita harus siap. Mengingat waktu terus berputar.

***

M

ungkin sebagian orang mengira jika Alena akan menunggu Dave yang sedang mandi itu di dalam kamarnya dengan bersantai, baik itu membaca novel, mendengarkan musik melalui ipodnya atau bahkan merenggangkan badannya yang langsing itu di ranjangnya yang empuk.

Tidak, kenyataan berkata lain, karena perempuan yang memiliki sedikit rasa tidak sabar itu malah menunggu adiknya itu di kamar Dave.

Hah, tentu saja ini bukan perintah Dave. Cowok yang suka sekali berenang ataupun bermain game ini menyuruh kakaknya agar menunggu di ruang televisi, ya atau tidak di dalam kamarnya sendiri.

Alena meminta bantuan Dave untuk menemaninya ke supermaket untuk membeli keperluannya yang sebentar lagi akan habis. Tentu saja seperti sampo, beberapa kepentingan penampilan, cemilan ringan, sekumpulan minuman berkaleng ataupun sedikit makanan berasa keju.

Ya, seperti kesepakatan diantara keduanya, siapa yang meminta untuk ditemankan, maka harus membayarkan keperluan sang diminta tolong.

Maka dari itu, Alena sudah melapangkan dadanya untuk membayari keperluan Dave nantinya.

Alena duduk bersila di ranjang Dave dengan tangannya yang memainkan ponsel.

Perempuan itu sedang menggulir timeline instagramnya untuk menstalker akun idolanya. Sesekali dia tersenyum saat melihat wajah idolanya yang muncul di ponselnya.

Oh, nikmat tuhan mana lagi yang kau dustakan?

Alena tidak peduli dengan suara aneh yang berasal dari kamar mandi pribadi adiknya itu. Entah apa yang terjadi didalam sana, Alena tetap melanjutkan aktivitasnya.

Tepat di pukul 18:33, ponsel Alena mendapatkan sebuah pesan masuk yang mana membuat ponselnya itu bergetar. Alena menekan pop up itu, selanjutnya yang dia lihat adalah nama Hugie adalah sender pesan itu.

Oh tentu Alena dengan cekatan membuka pesan itu.

From : Kak Hugie.

Sayang, sudah makan?

Hug Me Hugie (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang