Akhirnya pria ini harus menghentikan chatnya dengan Alena, karena gadis sudah mengantuk. Tidak mungkinkan dia memaksa kehendaknya yang terdengar konyol itu? Dia merasa jahat jika melakukan nya.
Hugie menaruh ponselnya diatas nakas, samping ranjangnya. Kebiasaan sebelum tidur dia selalu menggosok gigi. Alhasil, dia akan melakukan itu lagi kaliini.
"Hanya dengan chat bersama kamu saja membuatku senang, Alena! Sepertinya saya sudah jatuh kedasar hati kamu." ujar Hugie seraya menatap langit langit kamarnya dan tersenyum. "Saya harap kamu bisa membalas perasaan saya."
Sebelum tidur dia membuat sebuah harapan, dimana perasaan dia suatu saat nanti akan dibalas oleh gadis itu.
***
berharap jatuh cintanya kali ini tanpa rasa sakit, walaupun teramat mustahil jika dibayangkan.
***
"Astaga! Kenapa gue bisa seseneng ini ya gara-gara chatan sama kak Hugie?"Gadis itu sedang berbicara pada dirinya sendiri. Dia heran kepada dirinya sendiri. Entah mengapa ada rasa yang menyelinap di dirinya sendiri. Rasa apa? Rasa senang!
Ya, rasa itu sudah menyergap dirinya saat mengobrol dengan pria itu via instagram. Dimana dia merasakan nyaman saat bersama pria itu. Walau mereka tidak bertatap langsung, tetap saja gadis itu merasakan wajahnya memanas kala pria itu gencar menggodanya dengan bahasanya yang kaku itu. Sebuah senyuman kembali terbit diwajahnya, dia merasakan kaliini hatinya menghangat. Entah apa alasannya.
Apa ini yang namanya..
"Enggak, enggak! Ini cuma chatan gak lebih!"
Dia menggelengkan kepalanya semangat. Gadis itu berusaha mengusir intuisi bodohnya tentang cinta. Akan terdengar lucu jika dia menyebutkan kata itu sekarang.
Bagaimana tidak? Dia baru saja mengenal pria itu belum satu bulan, mengapa dia bisa menyimpulkan seperti itu? Apakah rasa nyaman adalah awal dari jatuh cinta? Huh, konyol!
Begini, kita pikir dari segi lain. Apa jika kita nyaman tidur di ranjang itu, apa kita bisa disebut telah jatuh cinta pada ranjang itu? Hell yeah!
Katanya cinta datang karena terbiasa, mereka juga belum terbiasa bertemu. Terakhir bertemu sewaktu mereka belajar bareng. Dimana pria itu melakukan tindakan yang mrmbuatnya wajahnya memanas. Dimana pria itu melakukan tindakan-tindakan manisnya.
"Tapi kenapa gue seneng banget pas chattan sama dia. Sampe gue typo malah ngirim emot kecup. Najisin gueeee!" gadis itu meracau dengan kakinya yang dia hentak-hentakan di kasur.
Alena memeluk gulingnya dan memiringkan badannya kearah kanan mengahadap tembok. Ditatapnya nalang tembok bercat warna merah mudanya. Lagi-lagi pemikiran tentang kejadian yang hampir merenggut kesuciannya terus berulang-ulang, kaliini dia merasakan matanya memanas, menahan tangisan laranya
Dia takut, ketakutan itu kembali menghantamnya. Gadis itu tidak menyangka, jika Roni alias mantan kekasihnya itu bisa berubah sebejat itu. Cowok itu hampir saja melakukan tindakan pemerkosaan pada dirinya. Hingga tuhan mengirimkan seorang Hugie, pria itu datang disaat yang tepat, dimana dia membutuhkan pertolongan.
Selama aksi baku hantam Roni dengan Hugie, gadis itu sibuk dengan tangisan ketakutannya dengan bertekuk lutut. Air matanya terus mengalir saat membayangkan sesuatu kedepannya jika tidak ada Hugie. Mungkin sekarang dia akan merasa depresi atau bahkan bunuh diri karena tindakan sialan itu.
Dimana saat mengingat dirinya begitu lemah akan kungkungan cowok brengsek yang terus mencumbunya, bahkan sesekali menggunakan lidahnya untuk meraba wajahnya. Dia merasakan dirinya begitu najis. Dia menyesali kebodohannya telah memberi cinta pertamanya kepada Roni. Roni yang dia kenal bukan seperti itu, cowok jahil yang selalu menggodanya hingga membuat wajahnya memanas. Roni yang dulu selalu menarik kepangan rambutnya ketika dia menguncir rambut seperti ekor kuda. Cowok yang selalu membelikannya air mineral untuknya. Roni yang selalu mengirimkan pesan anehnya yang membuatnya tertawa bahagia.
BUKAN RONI YANG SEKARANG! BUKAN RONI YANG HAMPIR MELAKUKAN TINDAKAN KEJI KEPADANYA! BUKAN RONI YANG MENATAP TUBUHNYA DENGAN PENUH KABUT GAIRAH!
Sampai suatu saat dimana usapan lembut menyergapnya, dia mendongakan kepala dan langsung memeluk Hugie dengan erat. Tak mempedulikan pria itu akan sesak nafas atau apa. Dia merasakan kehangatan, kenyamanan dan keamanan saat tubuhnya merengkuh tubuh besar itu. Tangan pria itu yang terus mengusap area punggungnya. Dengan aroma khas pria itu yang mampu membuatnya nyaman. Bahkan, dia masih mengingat betul aroma Hugie. Dimana dia kembali tersenyum.
"Kalau gue bener-bener jatuh hati sama Hugie. Gue harap dia bisa buat gue jatuh dalam kebahagiaan, bukan duka yang amat menyiksa!"
Tangannya mengusap dinding sampingnya dengan perlahan. Dirasakan hawa dingin yang menguar dari tembok itu. Hawa itu mengingatkan pada dirinya pada sebuah penghianatan yang dilakukan oleh Roni. Sejak itu juga dia tidak percaya lagi akan arti cinta yang indah, arti cinta yang begitu mendamba.
Baginya itu fitnah! Omong kosong! Kendati dia hanya mendapatkan rasa sakit dari itu. Mana yang katanya cinta akan membuat hatinya berbunga? Mana? Gadis itu hanya merasakan hatinya yang merana!
Namun seiring takdir yang terus memutar, dia kembali merasakan rasa itu bersama Hugie. Alena sangat berharap pada pria itu. Jika dia jatuh cinta pada Hugie, pengharapan dapat membuatnya bahagia tanpa duka seperti lalu. Karena dia tahu rasanya jatuh itu sakit. Jadi dia sangat amat berharap jatuh cintanya kali ini tanpa rasa sakit, walaupun teramat mustahil jika dibayangkan.
------
Maaf part ini pendek banget😁
Terimakasih sudah membaca.
Vomment ditunggu😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Hug Me Hugie (TERBIT)
RomanceVERSI BARUNYA DITERBITKAN OLEH BIBLIOPUBLISHING. SEBAGIAN PART TELAH DI HAPUS. Alena Nathalia Saudad harus bernasib buruk ketika bertemu dengan om-om sejuta percaya diri. Terlalu narsis dan perayu ulung. Astaga... Bahkan Alena harus geleng...