Chapter 39. Niatan yang lebih baik.

4.9K 287 19
                                    

Haiii, maaf baru bisa post chapter 39 jam sekarang. Baru ada mood wkwk😂

Entahlah mood aku hariini labil gitu, kek perasaan doi. *eh
/digampar/

Oke deh, sebelumnya aku ingatin lagi ya buat jangan lupa ninggalin vote atau komentar setelah membaca ini😙 itu penting lho hheeh.

Selamat membaca!❤

***

Tiap penyesalan itu menjadi sebuah pengalaman. Dan pengalaman itu sendiri akan membawa kita pada kebijaksanaan.

***

Roni dengan rambutnya yang acak-acakan itu maju selangkah. "Alena, gu---"

Sebelum cowok itu mendekatinya, Alena sudah bangkit dari kursinya dan mundur satu langkah. "Gak ron! Lo--lo gak boleh deketin gue!"

Alena mulai terisak. Ketakutan sudah menerpanya. Dia merasa takdir kaliini sangat kejam dengan dia dipertemukan oleh mantan kekasihnya yang brengsek itu.

"Len, len lo jangan nangis, hey!"

Diandra mulai panik kala matanya melihat sahabatnya itu mulai terisak. Dengan cepat dia menarik Alena kedalam pelukannya. Dia mengerti mengapa Alena seperti ini.

"Ndra, gu--gue takut ndra!" Alena menangis dibalik pelukan Diandra.

Diandra diam dengan tangannya yang terus mengusap rambut Alena. Dia berusaha menenangkannya.

Sedangkan kintan, dia sudah berlenggang pergi untuk membayarkan semua biaya jajanan mereka.

Roni sadar, dia pantas mendapatkan ini. Dia pantas dibenci Alena. Gadis mana yang tidak takut melihat seorang pria yang hampir memperkosanya itu ada dihadapannya? Tapi cowok itu akan tetap berusaha merubah segalanya.

"Alena, gue tahu lo benci sama gue. Gue ngerti." Ya, setidaknya dia sadar akan hal itu. Roni melangkahkan maju. "Gue mau bi---"

"Bego! Lo gak denger Alena gak mau lo deketin dia lagi?!"

Kaliini Diandra sudah melepaskan pelukannya dan menyembunyikan Alena dibalik punggungnya. Dia geram pada Roni!

"Tapi gue butuh bicara sama dia!" Roni tidak mempedulikan Diandra. Dia menerobos dan menarik Alena.

Tapi sebelum Roni membawa Alena pergi, langkahnya terhenti karena ada seseorang yang menarik kerah kemejanya.

"Lo punya telinga kan? Alena gak mau sama lo!" Vano kembali mengetatkan tangannya ke kerah seragam Roni. "Lepasin tangan dia!"

Sepertinya Roni tidak mempedulikan ucapan Vano. Dia kembali mengeraskan cekalan itu di tangan Alena. Yang mana membuat cewek itu meringis.

Hug Me Hugie (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang