Selamat membaca❤
***
Melihatmu dari sedekat ini, apakah saya yakin kamu manusia seutuhnya atau bidadari yang menyamar menjadi manusia?
- Hugie Dirgana P.
***
Alena sedang menyelesaikan pekerjaan rumah dari ibu Riska. Ah bukan, bukan pekerjaan rumah. Tepatnya tugas hukuman tadi pagi karena Alena terlambat ke sekolah.Jika boleh jujur, hukuman ini lebih baik ketimbang dia diharuskan mengerjakan dua puluh lima soal fisika. Baginya fisika itu pelajaran tersulit. Dia paling malas sekali jika harus mengingat rumus-rumus fisika. Dilihatnya berat saja, padahal kimia juga ada rumus-rumusnya, bukan?
Gadis itu telah menyelesaikan dua puluh soal, dia melihat jam yang menyerupai jamur di nakasnya.
"Astaga! sekarang udah jam enam? Mana gue belum mandi! gara-gara ibu riska sih ngasih hukuman gak nanggung-nanggung!" gerutu gadis yang bernama Alena.
Bagaimana juga dia suka kimia, jika diberi tugas seperti ini siapa yang tidak sebal? Dia juga manusia yang butuh waktu santai. Ah, bukankah ini juga salahnya karena telat? Karena dia yakin, tidak ada guru yang menghukum muridnya tanpa sebab.
Sejenak dia ingat, jika dirinya belum mandi. Tubuhnya juga serasa lengket. Mungkin dengan mandi, tubuh dan otaknya bisa segar kembali bukan? Itu artinya kemungkinan besar dia akan lebih cepat menyelesaikan soal-soal ini dan bisa secepatnya tidur. Gadis itu melangkahkan kakinya ke kamar mandi.
***
Gadis itu sudah selesai mandi. Dia sedang berjalan ke lemari pakaiannya dengan menggunakan jubah mandi. Rambutnya yang masih basah dibungkus oleh handuk kecil warna putih.
Dia membuka lemari dan mulai memilih kumpulan piyama di lemarinya. Alena memiliki banyak piyama bergambar kartun. Seperti stitch, winnie the pooh, snow white, dan lain-lain. Katakan Alena seperti anak kecil, sayangnya dia tidak peduli. Karena apa yang dia tunjukkan bukan bertujuan untuk orang lain menyukainya.
Piyama bergambar winnie the pooh membalut tubuh indahnya malam ini, dia duduk di kursi riasnya dan mulai menyisir rambutnya. Tangan jenjangnya menggerakan sisir ke rambut panjangnya dengan lihai. Aroma stroberi dari shampo nya juga menguar dimana-mana.
Gadis itu kembali menduduki kursi belajarnya dan mulai mengerjakan hukuman dari ibu riska, "okay! Lima soal lagi kelar hukuman lo Len, semangat!"
Alena menyemangati dirinya sendiri dan mulai mengerjakan hukumannya.
***
Hugie telah sampai di rumahnya.
Pak Tarjo, satpam rumahnya membuka gerbang karena mobil majikannya telah ada di depan gerbang. "Selamat malam, tuan!" Sapa pak Tarjo dengan ramah.
Pintu kaca mobil terbuka, munculah pemiliknya. "Selamat malam juga, pak!" sapaan ramah dilakukan oleh Hugie.
Hugie dikenal dengan sikap ramahnya. Dia memiliki sopan santun kepada para pekerjanya, entah itu di kantor nya ataupun di rumah nya. Dia selalu menebar senyum kepada orang yang tersenyum padanya. Walau dari raut wajahnya dia terlihat garang dan galak, percayalah pria itu tidak seperti yang dilihat. Makanya, kenali orang itu jangan dari katanya, tapi nyatanya. Orang-orang juga banyak yang menyukai sikap Hugie. Walau pria itu sukses, namun tidak sombong. Karena jarang sekali atasan bersikap ramah pada bawahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hug Me Hugie (TERBIT)
RomanceVERSI BARUNYA DITERBITKAN OLEH BIBLIOPUBLISHING. SEBAGIAN PART TELAH DI HAPUS. Alena Nathalia Saudad harus bernasib buruk ketika bertemu dengan om-om sejuta percaya diri. Terlalu narsis dan perayu ulung. Astaga... Bahkan Alena harus geleng...