Extra Chapter (21+)

10.9K 407 69
                                    

Selamat malam Minggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat malam Minggu. Sebelum baca ini, disarankan baca yang sebelum ini dulu ya. Biar nyambung, dan dapet feel nya.

Dibutuhkan penghayatan yang penuh dan juga ruangan yang sangat dingin, karena mungkin saja kalian akan kepanasan, dan er...

___________________________

Alena tidak mengeluarkan kata, namun mata sayunya mengarah kearah sana. Seakan mengerti tatapan tersebut, Hugie melumat kedua puncak dada itu bergantian. Dia memainkannya dengan penuh kelembutan juga penuh gairah.

Desahan istrinya itu terdengar merdu ditelinganya, membuatnya makin semangat. Beriringan juga bibirnya yang mulai menaik dan mengecup leher wanita itu kembali lalu menautkan bibir keduanya.

Menghantarkan ciuman yang sangat dalam dan juga menuntut. Keduanya saling lapar dan melumat tanpa ampun. Hingga Hugie bangkit berdiri dan membuka celana panjangnya. Bukan hanya itu juga, boxernya juga sudah dia lepas.

Alena masih saja terkagum dengan tubuh Hugie, walau sudah beberapa kali dia melihatnya. Akan tetapi dia kerap kali merona disaat melihat tubuh Hugie tanpa sehelai benang yang menutupi.

Badan suaminya ini seperti pahatan yang sangat sempurna dan juga menggoda. Kulitnya yang kecoklatan, otot-otot yang tidak berlebihan, dan juga beberapa bulu halus yang menghiasi dada dan perut Hugie, membuat Alena tidak ingin tinggal diam.

Saat Hugie menunduk, saat itu juga dia menahan bahu Hugie, lalu membanting tubuh suaminya keatas kasur.

Alena melihat seringain nakal dari suaminya, namun tidak ia pedulikan. Alena melepas seluruh kain yang melekat ditubuhnya. Lalu menaiki tubuh Hugie yang sama-sama tidak terlapisi benang.

Alena sangat suka tatapan mendamba pria itu pada tubuhnya. Hanya dia yang bisa menikmati tatapan itu, tidak dengan wanita lain. Jika Hugie melakukan itu pada wanita diluaran sana, mungkin dia akan menggunting adik kecil suaminya yang sudah dia pegang erat ini.

Membuat pria itu menggeram dan tarikan nafasnya yang semakin memberat.

Alena menaik-turunkan tangannya pada genggaman milik Hugie, suaminya masih sibuk menetralisir kenikmatan dengan mata yang memejam. Namun Alena tidak peduli dan malah terkekeh geli, lalu selanjutnya bibir dia mulai mencium leher kecoklatan Hugie, turun ke dadanya.

Dia sedikit menjentikan lidahnya untuk membelai dada bidang suaminya itu.
Hugie masih saja mendesah, walau Alena sudah seringkali bersikap seperti ini. Akan tetapi dia tidak bisa mengelak akan kenikmatan tersebut.

Hugie merasakan lidah Alana makin turun kebawah, tangan istrinya itu masih sibuk memanjakan miliknya. Alena menghentikan kegiatannya lalu menatap milik Hugie, sedikit dongakan untuk melihat reaksi suaminya.

Alena menyeringai dan menggenggamnya. "This is my favorite candy, i want lick it."

Tanpa membuang waktu Alena mulai memasukan kedalam mulutnya. Memanjakan milik suaminya dengan mata yang memejam. Dia melakukan ini semata-mata membalas dendam kepada Hugie yang tadi membuatnya frustasi.

Hug Me Hugie (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang