Chapter 9. Missing You.

9.7K 608 15
                                    

Selamat membaca. Semoga kalian suka.

***

Apa ini yang dinamakan rindu? Disaat ragaku termenung. Jiwaku berkelana mengitari namamu yang berputar putar di duniaku.

- Hugie Dirgana P.

***


Langit berubah warna menjadi keoren-orenan. Tanda senja telah mempadupadankan warnanya dengan langit dan menghasilkan gradiasi yang sangat indah untuk dipandang.

Senja adalah momen dimana kita bisa melihat seluruh keindahan langit nampak adanya. Dimana mata kita dimanjakan oleh kilauan langit yang sangat menawan dengan kekhasannya.

Senja juga merupakan cara tuhan memberi sesuatu tanda jika langit akan berubah temaram. Siap atau tidak kita akan bertemu dengan bulan dan juga bintang saat itu.

Seorang laki-laki pekerja keras, dengan hari-hari nya sibuk dengan setumpukan kertas dokumen, balutan jas di tubuh tegapnya sedang duduk di kursi kebesarannya.

Rutinitas membosankan yang selalu dilakukan oleh pria ini. Yang ada dalam kamus kehidupannya hanya ada kerja, kerja dan kerja.

Awalnya pria itu bekerja sekeras ini hanya untuk menutup keresahannya akan masa lalu, akan tetapi sekarang rasa itu sudah sirna. Dia bekerja karena memang ini amanah papahnya. Karena mana mungkin dia bersantai-santai di saat perusahaan yang dikelola nya sudah terkenal se asia tenggara.

Netra birunya menatap kearah laptopnya yang menampilkan berbagai grafik yang hanya pria itu ketahui. Dahinya berkerut tanda dia berpikir keras. Tangannya menyentuh keyboard sejenak lalu dilayangkan di dahinya untuk memijat.

Saat Hugie melihat jam, ternyata waktu sudah menunjukan pukul lima sore. Sungguh dia tidak sadar jika sudah memakan banyak waktu di ruangan nya ini hanya berdua dengan laptop dan kumpulan berkas-berkas nya.

Tadi sebelum dia disini, Hugie sudah melakukan pertemuan penting dengan perusahaan yang cukup terkenal di malaysia. Dan kalian tahu apa? Ternyata CEO perusahaan itu susah payah datang ke indonesia hanya untuk membahas masalah ini saja.

Sejenak Hugie menutup segala pekerjaannya. Dia benar-benar butuh istirahat sebentar kaliini. Otaknya serasa direbus dan tubuhnya serasa dikebas. Pria itu melangkahkan kakinya untuk di sofa berwarna merahnya. Sejurusnya dia duduk disana seraya memejamkan mata. Dalam sekejap rasa rileks memenuhi dirinya seiring tarikan nafasnya yang teratur. 

Saat memejamkan mata di detik ke dua puluh, tiba-tiba sosok gadis yang sudah mencuri hatinya muncul didalam benaknya. Wajah gadis itu terngiang-ngiang dipikirannya. Tingkah polosnya, senyumnya, nada ketusnya semua itu menghampiri benaknya. Sejenak dia berpikir, apakah rindu telah menyergapnya? Sepertinya iya. Masuk akal juga, karena terakhir Hugie bertemu dengan Alena saat pesta Thal, saat dia mendapat pelukan dari gadis itu.

"Tolong bawakan saya jus jeruk. Nanti jika sudah masuk saja." Hugie menelepon receptionis untuk membuatkan jus jeruk untuknya.

Dia bangkit dari sofa kemudian berlenggang ke arah jendela kantornya, menikmati pemandangan indah torehan sang pencipta. Dimana dia menyaksikan senja terpampang jelas dimatanya.

Dari kecil Hugie menyukai senja. Entah apa yang membuat dirinya suka pada itu. Yang pasti dia selalu merasa damai ketika melihat senja. Hatinya selalu tenang bagai di awang-awang.

"Permisi pak.." pintu ruangan Hugie terketuk. "Apa saya boleh masuk pak?"

"Baiklah," pria itu masih tetap pada posisinya. "Masuklah. Dan kamu bisa taruh itu di meja. Sebelumnya saya ucapkan terimakasih."

Pelayan itu menganggukan kepalanya saat memasuki ruangan itu, lalu menaruh jus itu sesuai perkataan Hugie. Lalu kembali keluar.

"Alena, mengapa wajah kamu selalu berputar-putar di dunia saya?"

Pria itu menyeruput jusnya hingga tersisa seperempat bagian. Dia Menghela nafas sembari mengambil ponselnya yang biasa dia simpan di saku jasnya. Hugie membuka aplikasi instagram dan dia iseng iseng untuk mencari nama Alena. Jari-jari nya  mengetikan nama Alena Nathalia pada kolom pencarian, tak sampai dua detik nama yang berawalan Alena muncul banyak dan dia menekan akun yang bernamakan Alenanathaliasd karena dari foto profilnya itu foto gadis itu. Dan benar saja, akun yang hugie tekan itu milik Alena. Disana banyak terdapat foto Alena. Mulai dari foto selfie dirinya sendiri, bersama temannya, dan sedang bersama seorang cowok.

"Ini siapanya Alena, ya?"

Hugie heran dengan seorang lelaki yang berfoto mesra dengan Alena. Bagaimana tidak? Di foto tersebut si cowok dengan Alena sedang berpose ria dengan pipi Alena dicium oleh cowok tersebut. Belum lagi ekspresi gadis itu terlihat sangat bahagia. Mata Hugie menatap ke arah cowok itu, serasa dia berpikir ada sedikit kemiripan wajah pria itu dengan Alena. Oh, yatuhan jika dia kekasih Alena, Hugie takut jika pria itu adalah jodoh gadis itu. Karena kata mamahnya, tanda jodoh itu wajah kita dengan pasangan hampir mirip. Ya, atau tidak ada sedikit kemiripan.

Apa Alena sudah memiliki seorang kekasih? Sejenak hatinya serasa terbakar. Rasa aneh itu kembali menyerangnya. Dimana dia merasa tidak rela melihat Alena bersama pria lain. Terkesan aneh memang, memangnya dia memiliki status apa dengan gadis itu hingga merasakan seperti itu? Bukankah mereka baru saja saling mengenal?

Hugie sudah mengikuti akun instagram Alena. Dia juga sempat menekan tangkapan layar pada foto gadis itu. Kaliini dia merasa rindunya sedikit terobati usai melihat senyuman gadis itu walaupun dari foto. Serasa senyuman itu memberinya semangat baru di hari-hari nya yang lelah.

Hugie menaruh ponselnya di meja kacanya. Dia menimang apakah dia harus mengunjungi rumah gadis itu atau tidak? Jujur, dia ingin sekali bertemu dengan gadis itu. Akan tetapi apa tujuannya untuk kesana? Mana mungkin dia mengatakan jika dia rindu pada gadis itu. Dia takut Alena akan merasa jijik padanya. Lalu gadis itu akan menjauhinya. Tidak, Hugie menggeleng keras. Dia tidak ingin itu terjadi. Dia ingin Alena dekat padanya.

"Baiklah, saya akan berkunjung ke rumahnya." sejenak pria itu menarik nafas dalam-dalam. "Masalah dia menerima saya atau tidaknya, terpenting saya tuntaskan rasa ini!"

Ya, kaliini dia akan menuntaskan segala rasa rindunya dengan berkunjung ke rumah gadis itu. Dia tidak ingin rasa ini menyiksanya. Dimana rasa itu akan menyulitkannya dalam berpikir masalah pekerjaan. Bagaimanapun juga jika dia sedang bekerja, fokus adalah tujuannya.

Pria itu membenahi sejenak penampilannya lalu melangkahkan kakinya untuk keluar. Di langit yang mulai temaram ini, Hugie berjanji akan mengunjungi rumah gadis yang sudah berhasil mencuri hatinya dan menumbuhkan rasa cinta lagi ke hatinya.

---------

Terimakasih sudah membaca. Saya harap kalian bisa meninggalkan jejak untuk cerita ini. Berupa vote ataupun komentar hehe.
😊

Hug Me Hugie (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang