Chapter 55. Huh, What is this?

4.9K 271 102
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seph minta kerjasamanya ya, kalian kasih vote+komentar disini, dan seph akan lanjut ceritanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seph minta kerjasamanya ya, kalian kasih vote+komentar disini, dan seph akan lanjut ceritanya.

Ok, sudah cukup manis-manisnya ya, saatnya kita menuju rintangan demi rintangan untuk hubungan Alena dan Hugie 😝 seph sudah nyiapin beberapa konflik kedepan untuk mereka 😎

___________________________

Suasana kafe yang saat ini sedang lumayan ramai pengunjung adalah saksi bisu, dimana hadirnya seorang Tonny dengan jas dan dasi yang menjadi pakaian pokoknya setiap hari, baik itu ketika di kantor, bertemu klien di kafe ataupun pergi ke suatu tempat yang membuatnya menghilangkan penat.

Pria dengan sedikit jambang itu tidak bersama Andre, dia datang ke tempat ini sendiri. Maka dari itu, selama dia pergi beberapa jam untuk mengurus rencananya kali ini. Dia melimpahkan sementara kepada Andre. Tonny cukup yakin, jika Andre yang orang kepercayaannya entah itu dalam bidang mengurus schedule, mencari informasi ataupun kerap kali menjadi sopir pribadinya ini bisa diandalkan pula dalam mengurus statistik perusahaannya.

Kafe ini tidaklah jauh dari tempat kantor Tonny. Tempatnya juga cukup menarik untuk seorang Tonny yang mudah marah dan tidak pandai mengontrol kesabarannya. Dengan hawanya yang sejuk dan juga desain interior yang cukup estetika, menjadikan daya tarik Tonny pun tergaet kepada kafe ini. Tonny kerap kali menjadikan kafe ini sebagai tempat meeting dengan kliennya jika diluar kantor.

Tonny tidak duduk dengan seorang, melainkan dihadapannya ini ada seorang pemuda dengan rambut yang tidak rapih dan juga penampilannya yang cukup casual, dan yang Tonny yakini adalah seorang mahasiswa menjadikan salah satu orang yang akan membantunya dalam menjalankan misi kali ini.

Tonny mengenal pemuda yang ada dihadapannya ini dari Andre. Andre mengatakan jika pemuda tersebut adalah tetangga kompleksnya.

"Perkenalkan, nama saya Tonny." Tonny berdiri dari kursinya seraya menyodorkan tangan. Tak lupa senyuman yang bisa dia ulas kepada klien itupun kembali dia lakukan.

Pemuda itu lantas melakukan hal yang sama, lalu berkata dengan ramahnya. "Vero, nama saya Vero."

Mereka berdua kembali terduduk. Keduanya saling menyeruput minuman yang sudah dipesan dihadapannya.

Hug Me Hugie (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang