HUAA akhirnya bisa update sekarang 😄
Np. For this chapter u can checking on mulmed!🙏 ( AHHH IT'S MY FAV SONG! )
Btw maaf banget ya, di chapter ini seph enggak munculin si Hugie.
Biar bisa lanjut chapter selanjutnya, bolehlah minta imbalannya berupa VOTE atau KOMENTAR 😚
***
Inilah hidup. Setinggi derajat kita, siap tidak siap kita harus menerima setinggi pula rintangan yang siap menerjang kita.
***
Pria dengan postur tegap, rahang tegas disertai jambang halus dan juga tatapan yang menajam. Nampak sedang terduduk dengan gusar di kursinya.
Mata tajamnya menatap kearah monitor dengan kerutan didahinya tanda dia berpikir keras. Pikirannya bergelayut, rasa frustrasi kian menjeratnya ke titik terdalam. Oh, shit double fucked up! Perusahaan yang sedang dia kelola ini sedang mengalami kesusahan. Sesekali dia memejamkan mata untuk mengurangi sedikit rasa frustasinya.
Terdapat dua hal yang bergema didalam benaknya.
Satu, dia harus menyelesaikan semua masalah ini dengan akal sehatnya.
Dan dua, dia harus menggunakan cara licik, yaitu dengan menyerang perusahaan musuhnya. Perusahaan yang baru dia kenal, namun mampu membuatnya geram karena perusahaan tersebut yang menjadi dalang dari semua masalah ini.
Dirgana corp. Hah, mendengar namanya saja mampu membuat seorang Tonny menggebrak meja kacanya dengan kuat. Tak peduli dengan suara kedebam yang menyaring dan menggema didalam ruangan.
Perasaannya berkecamuk, akankah dia mampu menyelamatkan perusahaan yang sudah dia kelola tiga tahun setengah ini dengan cara yang sehat? Apakah semuanya seperti sedia kala?
Bukan namanya Tonny jika dia tidak bisa menyelesaikan ini semua dengan cepat. Setidaknya otak cerdas keturunan ayahnya, Doran, bisa menerjang segala ide yang mampu menyelesaikan ini semua.
"Masuklah," ujar Tonny saat telinga dengan kulit berwarna sedikit coklat itu menangkap suara ketukan pintu. Dibalik rasa frustasinya, dia mendengar suara asisten pribadinya dengan langsung membuatnya mendongak. "Ada apa Andre? Apa kamu tidak melihat, jika saya sedang sibuk?"
"Maaf pak," sungkan Andre dengan sedikit menunduk. "Tapi saya kesini ingin memberikan informasi-informasi mengenai pengelola dari Dirgana corp."
Jelas saja itu membuat Tonny mengangguk, "berikan itu kepada saya." Pria itu menerima sodoran berkas dari Andre, kemudian matanya menatap sebentar beberapa tulisan yang tertera disana.
Hell, itu hanya semakin membuatnya tertekan! "Tolong kamu bacakan ini kepada saya, Andre!"
Andre pun menganggukan kepalanya. Tangan kanan pria itu menerima sodoran dari Tonny. "Baiklah, pak."
Dia menghela nafas sejenak. "Namanya Hugie Dirgana Prasetya. Dia memiliki reputasi yang sangat gemilang dari dunia perbisnisan. Namanya kian melejit hingga Asia tenggara. Dia merupakan jelmaan langsung dari Setya Adi Prasetya, yang merupakan ayah kandungnya. Hugie Dirgana Prasetya lebih dikenali umum dengan sebutan Dirgana..."
"Wait? Dirgana?" Sejenak Tonny mengeluarkan suaranya. Dia merasa tidak asing dengan panggilan tersebut. Otaknya kembali menerawang.
"Ya, Dirgana pak. Mengapa pak?"
"Tidak," Tonny menggelengkan kepalanya. "Lanjutkan saja."
"Dia memulai bisnis sejak usianya menginjak sembilan belas tahun. Dia juga merupakan salah satu penyumbang dana besar di Indonesia. Bahkan perusahaan itu akan mengadakan proyek besar dengan Saudad's group. Akhir tahun nanti kedua pembisnis sukses itu akan membuat sebuah mall di daerah Kalimantan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hug Me Hugie (TERBIT)
RomanceVERSI BARUNYA DITERBITKAN OLEH BIBLIOPUBLISHING. SEBAGIAN PART TELAH DI HAPUS. Alena Nathalia Saudad harus bernasib buruk ketika bertemu dengan om-om sejuta percaya diri. Terlalu narsis dan perayu ulung. Astaga... Bahkan Alena harus geleng...