Chapter 43. New Year with You.

6.5K 345 39
                                    


Bisa kasih vote atau komentar kalian di lapak ini? Itu bagaikan penyemangat aku ketika menulis cerita ini, lho😙

HANYA SEKEDAR HIMBAUAN SAJA, SEMOGA KALIAN TIDAK TERLALU MEMBAWA PERASAAN KALIAN SAAT MELIHAT BETAPA KELAKUAN MANIS HUGIE DI CERITA INI👅

Udah ya, silahkan baca saja.

***

Kamu itu, satu.
Tercipta dari tuhan dengan segala keindahannya hanya untuk aku.

***

"Gue boleh gabung?" suara bariton beraksen spanyol itu milik Roni.

Keadaan masih sama, masih ditiadakan KBM karena menunggu rapot tiba. Dan waktunya itu masih satu minggu lagi. Tapi tidak untuk Roni, cowok yang kini sudah menjauhi dunia malam itu sudah mendapatkan rapotnya duluan karena dia pindahan, ingat?

Alena, kintan dan Diandra sedang memanjakan perutnya. Sayang saja jika waktu bebas begini tidak dimanfaatkan untuk mengisi perutnya yang keroncongan.

Sebetulnya tadi ada kehadiran Vano disini, namun cowok yang kerap kali bolak-balik ruangan bimbingan konseling itu pamit duluan karena ada masalah perlengkapan nilai dengan guru mata pelajaran, biasalah. Bahkan yang membayarkan ini semua itu Vano.

Mereka yang sedang asik mengobrol itupun menoleh ke sumber suara.

"Duduk aja kali Ron," Alena mempersilahkan ketika dia berhasil memutar tubuhnya.

Ditatapnya Roni dengan senyuman. Gadis itu sudah berdamai dengan masa lalunya. Untuk apa dia terus menerus memiliki rasa benci maupun ketidaksukaan kepada hal yang sudah berlalu? Bukankah itu hanya menyiksa diri sendiri? Lagipula Alena juga yakin jika semua orang itu punya kesalahan, termasuk dirinya. Dia juga sama memiliki kesalahan. Dan semua orang juga berhak berubah menjadi yang lebih baik. Mungkin saja kesalahan yang dilakukan Roni sewaktu lalu adalah bentuk kehilafan cowok itu.

Kedua sahabat Alena juga melempar senyumnya masing-masing pada Roni ketika cowok itu berhasil mendudukan dirinya di kursi kayu ini. Mereka juga sudah memaafkan Roni atas kesalahan di masa lalunya. Walaupun bukan kepada mereka, tetapi apa yang jadi masalah Alena, mereka juga akan merasakannya. Kedua gadis itu juga sudah menerima Roni untuk menjadi teman baiknya. Ya, itung-itung menambah relasi sahabat cowok bukan?

Bahkan beberapa hari, Roni juga kerap kali mendatangi kelas mereka dan ikut dalam perbincangan. Diandra heran, apakah Roni tidak merasa malu karena ikut bergabung pada mereka? Bukan apa-apa, hanya saja takutnya cowok itu dikatakan bencong.

Dan Roni hanya mengulas senyum seraya mengedikkan bahunya acuh. Lagipula untuk apa cowok itu mempedulikan omongan oranglain?

"Jadi---" Roni kaliini mencetuskan suaranya, setelah ketersimakkan dia lakukan selama beberapa menit. Dia berdeham sejenak. "--- kalian ada acara apa buat tahun baru kaliini?"

Hug Me Hugie (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang