Chapter 37. Perkenalan masa lalu.

5.5K 305 12
                                    

Haaaiiii maaf ya, baru bisa update.
Bikos kemarin saya gak enak badan ( you know lah, lagi musim hujan yang anginnya dinginkan? Eh gak tahu ding bagi kalian dingin gak, tapi bagi saya itu dingin haha)

Dan juga imajinasi saya baru berkompromi tadi pagi seriusan.

Oke deh, sebelum baca atau sesudahnya kalian tinggalin vote/komen di chapter ini? Untukku itu berarti, itu seperti penyemangat ketika menulis😂

Yauda deh, selamat membaca yaa.

***

Masa lalu, tetaplah akan menjadi masa lalu. Kesedihan yang ada di masa itu juga seharusnya ikut berlalu. Seiring hadirnya hari ini yang lebih baik.

***

Lantunan lagu havana menggema di penjuru kamar bernuansa pinky milik Alena. Cewek bermata hitam pekat ini menyukai warna pink atau merah muda. Karena warna itu melambangkan dirinya yang lembut dan juga feminim.

Lembut? Kata itu mungkin terdengar tepat jika kita tidak membuat dirinya marah. Jika kalian membuat Alena marah, mungkin singa mengamuk akan kalah darinya. Selain itu juga raut wajah gadis itu terlihat jutek ketika kita belum mengenal sepenuhnya. Tapi percaya lah, jika kita sudah dekat, sifat asik dari gadis itu akan muncul. Baginya, itu hanya sekedar menjaga imej nya agar tidak dipandang sok kenal sok dekat.

Alena terbiasa jika pulang sekolah itu membasuh dirinya. Baginya dengan cara itu setidaknya bisa merilekskan otot tubuhnya yang terasa kaku setelah pergi ke tempat itu.

Berhubung SMAN Cahya Gemilang 69 usai melaksanakan ujian, jadi sekolah itu tidak melakukan kegiatan Belajar Mengajar atau biasa yang disebut KBM. Dan seluruh murid dipulangkan lebih cepat dari jadwal biasanya. Namun tetap saja Alena akan memandikan dirinya usai itu.

Havana, ooh na-na (ayy)

Half of my heart is in Havana, ooh na-na (ay-ay)

Gadis itu memakai balutan handuk yang menutupi tubuhnya sembari berlenggak-lenggok di depan cermin mengikuti irama lagu Havana.

He took me back to East Atlanta, na-na-naah

Oh, but my heart is in Havana (ayy)

Theres something about his manners (uh-huh)

Havana, ooh na-na (uh)

Alena duduk di kursi depan cermin dengan badannya yang masih bergerak sesuai irama.

He didnt walk up with that 'how you doing?' (uh)

Hug Me Hugie (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang