Chapter 25. The Angry and Happy!

6.2K 405 3
                                    

Hugie ex g-friend : Selly Virgona

Hugie ex g-friend : Selly Virgona

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita singkatnya gini. Jadi waktu itu hugie berniat untuk ke rumah selly. Hugie Mau kasih bunga gitu edisi anniversarry hubungan mereka. Naas saat hugie buka pintu rumah selly, dia dikejutkan dengan si selly sedang bercumbu dengan pria lain. Yang mana membuat seluruh kepercayaan hugie terbang hilang dan melayang. Yang membuat Hugie tidak percaya cinta itu indah.
___________________________

Jika bahagia sesederhana ini. Lalu mengapa duka semenyakitkan itu? Sedalam dan sesulit itu?

Seperti biasanya Alena menjalani salah satu hobinya. Yaitu membaca novel. Dia sedang menyelam dan bertualang kedalam dunia novel tersebut. Lembar demi lembar telah dia baca. Kata perkata telah dia resapi. Bahkan ketika mamahnya menegur untuk makan siang saat pulang sekolah juga Alena hanya berdeham sebagai jawaban.

Beginilah ketika gadis berbola mata hitam pekat telah asik membaca novel, seluruh kegiatan lain tak terfokuskan. Karena titik fokusnya dia hanya tertuju pada bacaan tersebut. Jika kalian bertanya alena sedang membaca novel apa? Maka jawabannya dia sedang membaca novel pemberian Hugie yang kedua. Novel tersebut bercerita tentang kisah cinta namun terselip berbagai thriller, tantangan yang menyatu.

Alena menghentikan sejenak membacanya, dan matanya menyatroni jam dinding, pukul 4 lebih 30 menit sore. Oh artinya alena telah berkutat dengan bacaan kisaran 2 jam.

Apa Alena merasa lapar? Tentu dia lapar dan sesegera mungkin untuk mencari sesuatu yang sekiranya dapat mengenyangkan. Lagipula dia juga seperti makhluk yang lain yang membutuhkan asupan makanan.

Alena melayangkan tangannya kearah samping gulingnya untuk mengambil ponselnya. Dia berniat untuk memesan pizza online. Ya, dia ingin makan itu. Terlebih jaman sudah modern yang mengandalkan internet dalam segala hal. Sayang jika tidak dipergunakan bukan?

"Kak Hugie lagi apa ya? Hm, gue kirim pesan ke dia enggak ya?" Gadis dengan kaus hitam polos bergambar minnions itu tengah menimang-nimang apakah dia akan mengirim pesan kepada hugie atau tidak? Dia penasaran, sedang apa Hugie disana? Sebetulnya Alena sudah pasti tahu jika jam segini Hugie sedang dikantor. Tapi, apa boleh buat? Alena ingin sekali untuk mengirimkan pesan kepada pria itu.

Alena menarik nafas, "udah deh, gue kirim pesan aja. Haha!" Alena mengetikan pesan untuk hugie

To : Kak Hugie
Kak. Lagi apa? Masih sibuk?😂

Apa Alena terlihat bodoh? Oh, Tentu saja! Alena sebetulnya hanya sekedar basa basi busuk untuk bisa berchatting ria dengan Hugie. Alena mengerti, bahkan sangat mengerti jika Hugie sibuk. Jadi dia bisa memaklumi jika Hugie tidak berkunjung kerumah nya akhir-akhir ini.

Alena mendesah panjang serta membaringkan tubuhnya ke ranjang. Dia melakukan ini untuk menunggu pesanannya datang.

***

Hugie benar-benar ingin segera menyudahi pertemuan dengan mantan sialannya ini. Dia merasa jijik dengan dia yang telah meruntuhkan kepercayaanya.

"Bisa kamu pergi sekarang? Saya sedang banyak pekerjaan!" Katanya lebih kearah jujur. Hell, benarnya memang begitu. Dia sekarang sedang banyak pekerjaan.

"Come on! Bisakah kamu sedikit santai, Gana? Dan uh, apakah kamu tidak merindukanku?" Shit! Jikapun Hugie merindu, mungkin dia akan rindu saat-saat dimana tidak adanya Selly saat ini!

Hugie memijat dahinya frustasi, "pergi sekarang atau saya usir kamu dengan paksaan?" perintahnya dengan nada tegas serta matanya menatap tajam kearah Selly yang tersenyum bodoh.

Gadis berambut pirang sebahu itu bangkit dari kursinya dan mencondongkan tubuhnya. Dia mendekat kearah Hugie yang sedang nenatapnya tajam bagai elang yang ingin menerkam mangsanya. "Aku merindukanmu si pekerja keras!" Selly melayangkan tangannya kearah pipi Hugie, yang langsung ditepis pemiliknya.

"Berhenti bertingkah seolah kita terikat suatu hubungan selly! Saya ingatkan kembali akan hal itu!"

Selly terkekeh dan melangkah keluar, meninggalkan hugie yang emosinya sedang meluap luap.

Oh sialan!

***

"Astaga. Bagi napa kak. Gendutan baru tahu rasa lo." Dave tengah berusaha merayu kakaknya yang sedang lahap memakan pizza.

Jadi sewaktu tadi Dave sedang bermain games di ponselnya dan pintunya tidak ia tutup. Karena berhubung kamar Alena harus melewati kamar Dave, mau tidak mau Dave melihat kakaknya membawa kantung plastik yang diyakini itu pizza. Kendati dari lambangnya dan harumnya itu.

"Wani piro?" ujar Alena sembari melayangkan tangannya kearah roti yang berselimutkan saus dengan berbentuk lingkaran dengan berbagai macam isi diatasnya.

Mengambil satu iris dan melahapnya dan melirik kearah dave, "uhmm, enak banget..."

Dave meringkuk kearah kakaknya dan memasang wajah memelasnya, "kak..." Dave menyatukan kedua telapak tangannya didada. "Bagi dong, boleh ya, ya, ya?"

Alena menggeleng dan mengalihkan pandangannya. Karena dia tidak sanggup melihat wajah memelas adiknya dan tidak kuasa untuk menahan tawa.

Dave meraup kedua sisi wajah Alena, "apa?" tanya Alena sembari menaikan alisnya, dia menuntut jawaban.

Dave tersenyum manis dengan penuh maksud yang terselip, "kakak hariini cantik banget deh. Pantes aja dideketin dua cowok sekaligus!"

Alena mencebikan bibirnya. Dia sudah menduga jika Dave akan merayunya dengan segala cara "Bagi ya, ya, ya?"

Alena menjauhkan wajahnya dan terkekeh, "Ambil dah sono!"

Tanpa membuang waktu, Dave langsung mengambil 3 iris sekaligus. Oh astaga. Dan melahapnya dengan semangat, "nah gitu dong! Kan cantiknya plus-plus!" Dave menaikturunkan alisnya ke Alena, bermaksud menggoda.

Sontak Alena mendengus, "serah deh, serah!" seraya memutar bola matanya. Alena mencolek saus di pizza dan menoel pipi dave dengan telunjuknya yang penuh saus. "Ini balasan buat adik gue yang tukang ngerayu."

Dave mendengus. "Sialan lo! Awas aja!" Dave membalas perlakuan Alena. Alih-alih memakan pizza, mereka menjadi perang saus. Bahkan bahagia bisa terjalin dengan semudah ini. Karena bahagia akan turut hadir dan saling mengisi pada semesta. Jika bahagia itu belum tercipta. Mungkin saja takdir sedang mengulur sedikit waktu, agar bahagia itu tercipta dengan lebih indahnya.

-------

TBC.

See u on next chap~
Please leave ur vote/comment to my story😂
Imma so sorry if any typo(s) in this chaps wkwk.

Hug Me Hugie (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang