Holla.
Maaf baru ku lanjutkan sekarang.Vote + komentar dari kalian untuk chapter selanjutnya ya🙏 aku minta tolong kalian jangan pelit akan hal itu wkwkwk🤣
___________________________
"Haha, iya tau gue."
Alena memasukan bukunya kedalam tas dengan telinga yang masih sibuk mendengarkan perkataan dibalik telepon. "Yaudah jemput aja. Gue tunggu."
Setelah sambungan terputus, Alena membawa tasnya keatas meja belajar lalu dirinya duduk di pinggiran ranjang. Alena masih seringkali dikirimkan pesan dengan jumlah banyak dari Hugie. Namun, Alena tidak mempedulikan itu semua dan dia tidak membalasnya satupun. Biar saja menurutnya pesan itu ia hiraukan.
Lagipula Alena juga berhak memberikan pelajaran kepada Hugie yang sudah pernah menghiraukan ratusan pesannya sewaktu itu. Alena juga seringkali menolak panggilan telepon dari Hugie. Rasanya dia ingin sekali memblokir nomor telepon pria itu agar berhenti mengganggunya, akan tetapi entahlah hatinya itu kerap kali memberontak dan berakhir dia mendiamkan ponsel itu hingga panggilan terputus.
Alena bukanlah tipekal pendendam, hanya saja dia tipekal pengingat. Segala sesuatu yang sudah dilakukan orang lain kepadanya, lain waktu dia akan membalas. Entah itu hal baik, atau buruk.
Lagi, lagi Alena menghembuskan nafasnya jengah disaat matanya melihat sebuah pesan beruntun dari Hugie. Rasanya Alena ingin sekali berteriak didepan wajah pria itu dengan mengatakan, "CHAT LO GANGGU GUE!" Dengan lantang dan bersemangat.
Akan tetapi dia juga berpikir jika melakukan itu sama saja mengambil kesempatan Hugie untuk bertemu dengannya dan kembali mengingatkan akan perilaku Hugie sewaktu lalu.
Setelah berhasil mengikat tali sepatunya, Alena bangkit berdiri dan bercermin. Tampilan sekolahnya kali ini tidaklah berlebihan dan seperti pelajar lainnya. Dengan kibasan sedikit pada rambutnya, Alena mengambil tas lalu keluar dari kamar.
"Nahkan mah tuh mermaid asal Arab baru keluar." Tak ada sapaan di pagi hari yang lebih halus dari Dave untuk Alena. Cowok itu gemar sekali melihat wajah merah padam menahan amarah dari Alena.
Dengan cebikan bibir, Alena menarik kursi lalu mendudukan diri. "Diem deh galon Amerika!"
"Apaan dah, dasar kerbau Mesir!" Tak ada kalah bagi seorang Dave Nathaniel. Dia semakin bersemangat membalas perkataan dari kakaknya. Walau dirinya tengah mengunyah sarapan.
"Kecoa Pluto mending diam!" Dengan itu juga tangan Alena mulai menyuapkan sarapan kedalam mulut.
"Lah lo---"
"Dave Nathaniel, tidak baik berbicara ketika makan!" Sergah Ratih dengan tatapan tajam. Dengan itu juga mampu membuat Dave meringis dan menyuapkan makannya dengan lahap. Oh, tentu saja Dave tidak ingin uang jajannya menjadi korban.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hug Me Hugie (TERBIT)
Любовные романыVERSI BARUNYA DITERBITKAN OLEH BIBLIOPUBLISHING. SEBAGIAN PART TELAH DI HAPUS. Alena Nathalia Saudad harus bernasib buruk ketika bertemu dengan om-om sejuta percaya diri. Terlalu narsis dan perayu ulung. Astaga... Bahkan Alena harus geleng...