***
Walaupun tak bertatap mata, namun tetap saja jantung saya berdetak tak sesuai ritmenya jika berinteraksi dengan kamu. Ini apa?
***
Pria ini sedang berada di ruang kerja pribadinya yang ada di rumah. Kebetulan rumahnya terdapat ruang kerja yang biasa dia gunakan untuk membawa seluruh dokumen kantor atau jika tidak melakukan lembur, ya, disini.
Ruangan ini berada di lantai dua, tepat disamping kamarnya. Cat berwarna krem mendominasi ruangan ini. Hugie yang mengatur warnanya. Pria itu menyukai warna-warna pastel, karena entahlah baginya warna itu sangat menenangkan. Belum lagi, ruangan ini memiliki sebuah pendingin ruangan, jadi yang namanya gerah ataupun panas disini, mustahil sekali.
Hugie sedang berada tidak dalam mood untuk mengerjakan semua ini di kantor, alhasil pria berumur dua puluh satu tahun ini, membawa seluruh dokumen pentingnya di rumah. Untungnya hariini tidak ada rapat penting yang menunggunya.
Hugie kembali mengingat kejadian kemarin malam saat bersama Alena. mulai dari tatapan mereka bertemu. pesona tersendiri dari sosok alena yang kian membuatnya terpana. hingga dirinya bisa dengan berani mencium dahi gadis itu.
Ini bukan dirinya sendiri. Membayangkannya saja bisa membuat seutas senyum mengembang diwajah tampannya. Dia merasa heran terhadap dirinya sendiri, kenapa dia bisa jatuh hati pada gadis SMA yang jarak umurnya terpaut tiga tahun darinya? Padahal sebelumnya, mantan kekasihnya itu wanita dengan kesehariannya selalu dibalut gaun mewah, makeup tebal.
Dan sekarang apa? Dia telah jatuh hati pada alena yang notabenenya gadis belia yang kesehariannya menggunakan kaus santai, menggunakan dress dan makeup saat acara penting, tapi mampu membuatnya nyaman, mampu membuat detak jantungnya bergelonjak tak karuan saat didekatnya, yang mampu menjungkir balikkan dunianya, yang membuat dirinya mengenal arti cinta kembali yang sesungguhnya setelah masa lalunya yang membuat dia buta akan arti cinta.
Pria itu merasa tuhan sedang membuat takdir yang sangat manis, dimana dia akan bertemu sosok gadis yang membuatnya tumbuh dari tumbang.
Pria yang sudah tumbuh sedikit kumis itu melangkahkan kakinya ke dapur. Dia bertujuan untuk mengambil beberapa minuman soda tanpa alkohol yang dibelinya sewaktu kemaren.
Walau dia laki-laki, tapi Hugie jarang sekali meminum minuman yang berkadar alkohol tinggi. Menurutnya kesehatan itu penting, jadi sebelum dia menenggak minuman keras, dia selalu berpikir panjang, mungkin efeknya tidak terasa sekarang, dua atau tiga tahun lagi, siapa yang tahu?
Dia menenggak minuman soda itu ke mulutnya. Seketika rasa mint terbaur di tenggorokannya. Dia meminum ini, hanya untuk berjaga-jaga matanya saja, agar tidak mengantuk.
Dia menaruh kaleng itu pada meja kerjanya. Lalu dirasakan ponsel yang tergeletak di samping laptopnya itu menyala, tanda ada notif masuk. Dia membukanya.
Alenanathaliesd started following you.
Senyuman mengembang di wajah Hugie. Hanya dengan satu notif dari Alena saja bisa membuatnya bahagia. Dia merasa seperti remaja belia yang labil itu. Ah, bukankah dia juga masih terbilang remaja? Hanya saja penampilannya yang terlihat dewasa, right?
Hugie kembali menstalk akun instagram Alena dan tetap tidak ada postingan terbaru. Saat dirinya sedang menggulir layar ponselnya kebawah, pandangannya jatuh pada foto gadis itu dengan seorang cowok.
Hugie mengernyitkan dahinya. Pria ini berusaha mengingat-ngingat. "Saya rasa, wajah pria ini tidak begitu asing."
"Ah! Ya, pria ini yang kemaren malam ada dirumah Alena. Yang ganggu saya dengan Alena." akhirnya pria itu menemukan jawabannya. "Ah, saya lupa bertanya, itu siapanya dia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hug Me Hugie (TERBIT)
RomanceVERSI BARUNYA DITERBITKAN OLEH BIBLIOPUBLISHING. SEBAGIAN PART TELAH DI HAPUS. Alena Nathalia Saudad harus bernasib buruk ketika bertemu dengan om-om sejuta percaya diri. Terlalu narsis dan perayu ulung. Astaga... Bahkan Alena harus geleng...