Chapter 51. Oh, Hugie.

5.6K 254 75
                                    

[ Repost ]

Sebelumnya aku udah publish cerita ini tadi siang jam 10an kalo enggak salah, cuma mendadak ilang teksnya. Jadi aku repub jam sekarang aja ya😚

Btw di chapter ini agak rate mature ya, so yang mau baca tapi belum cukup umur berarti nekat😄 aku udah peringatin ya~

Boleh minta vote + komentarnya tidak? Biar besok diusahakan buat aku update next chapter 😄


Ok,ok happy reading!🙏

***

Sejauh apapun kamu mencintainya, akan kalah rasa cinta saya kepada kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejauh apapun kamu mencintainya, akan kalah rasa cinta saya kepada kamu. Rasa cinta kamu kepada dia akan terhapus oleh rasa saya yang teramat besar.

Dengarlah wahai gadisku yang nampak mengujiku dengan segala rupamu.

- Hugie Dirgana Prasetya.

***


Ada tiga hal yang sangat membingungkan untuk otak Alena cermati di dunia ini. Ini bukan sepenuhnya otak dia yang tidak bisa menampungnya. Hell yeah! Otak gadis itu setidaknya masih bisa menghafal segala rumus kimia, rumus matematika, dan juga beberapa istilah dalam bahasa.

Namun tiga hal ini sangat sulit untuk dia pahami. Entah itu menggunakan otak secara rasional, ataupun hati secara perasaan. Oh ayolah, dia juga masih punya rasa ketidakpekaan akan sesuatu. Dia sama saja seperti orang lainnya.

Baiklah, apa yang ketiga hal yang sulit dipahami Alena itu?

Pertama, Fisika. Shit! Pelajaran itu sangat teramat membingungkan baginya. Pelajaran itu mampu membuatnya menjadi seperti balita yang sedang diajarkan beberapa istilah dalam berbisnis. Hanya mampu melihat tanpa mencerna.

Baginya, pelajaran itu adalah cobaan yang teramat berat bagi otaknya. Berbagai rumus dan beberapa istilah yang ada didalam pelajaran tersebut mampu membuat dia menghembuskan nafas jengah dan menguap tiada tara.

Oh, poor Alena's brain!

Kedua, borosnya kuota internet. Bagaimana dia bisa membingungkan hal itu? Tentu saja ini menyangkut segala aktivitas remajanya. Terkadang Alena kerap kali merasa bingung akan hal kedua ini. Kuota yang sering dia beli, terkadang bisa cepat habis. Dan hal itu tak luput dari kesadarannya. Dia sepenuhnya yakin, jika ia gunakan kuota tersebut dengan bijak dan bermanfaat.

Katakan menstalking idola adalah hal yang bermanfaat!

Dan ketiga, sikap Hugie kaliini. Damn! Hal ini baru saja membingungkannya. Dimana sikap pria dengan netra biru yang sudah mengencaninya beberapa bulan ini terasa aneh baginya. Ini bukan hal yang semestinya dia lakukan. Terlebih biasanya sikap hangat dari Hugie selalu dia rasakan kapanpun dan dimanapun.

Hug Me Hugie (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang