Hai, ketemu lagi ya:v
Kalo aku sekarang update bisa dikatakan cepet gak? Hehe. /lumayan lah/Dilapak sebelumnya aku kaget kenapa segelintir orang komen kalau mereka ingin aku mengangkat cerita tentang Dave Nathaniel S. Serius kalian mau? Nanti jatohnya ke Teenfiction😂
Happy reading!
***
Luka dibalut senyuman jauh lebih perih ketimbang luka yang terang-terangan ditunjukkan dengan air mata yang berlinangan.
***
Mungkin kata lebay, adalah gambaran yang cocok untuk gadis ini sekarang. Dimana mata hitam pekatnya akan membelalak dan mulutnya menganga saat melihat keadaan wajah adiknya saat ini. Belum lagi suara yang memekikkan.
Dave merasa dunianya akan runtuh karena suara bagaikan toa kakaknya itu. Dia juga sepertinya harus periksa ke THT. Cowok itu sedang duduk dengan keadaan pasrah di pinggiran ranjang menunggu sang kakak yang sedang mengambil keperluan obat-obatan.
Sewaktu tadi, dia membukakan pintu dimana matanya berpas-pasan dengan Alena. Kakaknya itu sontak membelalakan mata dan memrgang bahunya dengan erat. Dia juga diserbu oleh beberapa pernyataan seperti,
"Kenapa lo bonyok gini?"
"Siapa yang ngelakuin ini?"
"Heh, lo ikut tawuran gitu?"
"Gue bilangin papah nih, lo mulai badung gitu!"
Dan masih sekitar tiga pernyataan lagi yang Dave lupa. Dan mau tidak mau, cowok itu harus menghela nafas jengah dan menuntun kakaknya itu ke sofa untuk mendengarkan ceritanya itu.
Dave menceritakan keseluruhan kejadian tadi, sejak teman sekolahnya yang minta tebeng hingga dia tiba-tiba dikeroyok oleh orang yang tidak dikenal itu.
Bagian kedua dimana dia dikeroyok, kontan saja membuat Alena panik bukan kepalang, dia bingung siapa orang tega yang melakukan tindakan sialan itu? Seingatnya adiknya itu tidak pernah berbuat kekerasan kepada oranglain, mengapa dia bisa mendapat balasan seperti itu?
"Siniin wajah lo, Dave!" kata Alena dengan masih sedikit panik. Dia sudah berada di samping Dave yang sedang memegang pipinya yang lebam.
"Iya-iya." cowok itu menggeser sedikit tubuhnya kearah kakaknya itu. "Mamah kemana kak? Lo ada makanan a--awh! Sakit ogeb!" Cowok itu meringis saat kakaknya itu mulai menekan serbet berisi es batu ke pipinya.
"Ya, maaf. Kalo gak kaya gitu mana bisa lebam lo ngering gitu!" Gadis itu mulai kembali menekan serbet itu ke wajah Dave. Dia melakukannya dengan sangat pelan, dia tidak ingin melihat Dave meringis. "Mamah lagi ada acara sama temennya, tuh ada pizza setengah barusan gue beli, lo mau?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hug Me Hugie (TERBIT)
RomanceVERSI BARUNYA DITERBITKAN OLEH BIBLIOPUBLISHING. SEBAGIAN PART TELAH DI HAPUS. Alena Nathalia Saudad harus bernasib buruk ketika bertemu dengan om-om sejuta percaya diri. Terlalu narsis dan perayu ulung. Astaga... Bahkan Alena harus geleng...